2.3. Ultrasound
2.3.1. Definisi
Bunyi suara adalah peristiwa getaran mekanik dalam bentuk gelombang longitudinal yang berjalan melalui medium tertentu dengan frekuensi yang
variabel. Berdasarkan frekuensinya, bunyisuara dibagi menjadi : infrasonik 20 Herzt, audio sonik 20
– 20.000 Herzt dan ultrasonik 20.000 Herzt Pusdiknakes, 1993.
Ultra Sound adalah gelombang suara yang merupakan getaran mekanik di dalam sebuah medium yang mudah berubah bentuk atau elastis dengan frekuensi
antara 20 dan 20.000 Hertz. Gelombang suara yang digunakan adalah gelombang longitudinal yang dalam frekuensi tersebut dapat diregistrasi oleh telinga manusia
untuk mengurangi nyeri 1-2 wcm
2
kontinyu serabut saraf selama 3-5 menit, 0,5- 1 wcm
2
kontinyu akar saraf dan ganglia selama 3-4 menit atau pulsed selama 6-
8 menit diberikan selama 15 menit di setiap pengobatan sebanyak 5 kali setiap 2-3 hari sekali Pusdiknakes, 1993.
2.3.2. Fisika Dasar Ultrasound
Ultrasound dibentuk oleh gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh generator
piezoelectric yang terdapat pada ujung transduser. Transduser dibentuk oleh Kristal piezoelectric seperti quartz dengan ketebalan
sekitar 2-3 mm. Kristal piezoelectric ini berfungsi mengkonversi energi listrik
yang didistribusikan menjadi energi akustik melalui deformasi yang dihasillkan oleh Kristal
piezoelectric. Pada transduser ultrasound, terdapat permukaan yang benar-benar menghasilkan gelombang suara yang disebut dengan
effective
radiating area ERA. Ultrasound memiliki beberapa jenis transduser dengan ukuran ERA yang berbeda-beda. Besarnya area yang diobati harus lebih besar
sekitar 2 hingga 3 kali dibandingkan dengan ukuran ERA Draper Pretince, 2005.
Ultrasound terapi memiliki rentangan frekuensi antara 0,75 hingga 3.0 MHz. Dalam
ultrasound terapi, frekuensi yang umumnya digunakan adalah 1 MHz dan 3 MHz. Frekuensi pada
ultrasound menentukan dalamnya penetrasi yang dihasilkan. Penggunaan frekuensi 1 MHz mampu melewati jaringan
superfisial dan utamanya diabsorpsi pada jaringan yang lebih dalam pada kedalaman 2 hingga 5 cm. Sedangkan pada frekuensi 3 MHz, energi yang
dihasilkan diserap utamanya pada jaringan superfisial sehingga menghasilkan penetrasi yang lebih dangkal sekitar 1 hingga 3 cm Draper Pretince, 2005.
Ultrasound dapat menghasilkan dua jenis gelombang yaitu gelombang countinuous dan pulsed. Pada gelombang continuous, gelombang yang dihasilkan
tetap konstan selama pengaplikasian dan energi yang dihasilkan sebesar 100. Dengan
pulsed ultrasound, intensitas yang ditransmisikan akan diinterupsi secara periodik sehingga memiliki fase
on-time dan off-time. Dengan penggunaan gelombang
pulsed, rata-rata intensitas yang dihasilkan menjadi berkurang Draper Pretince, 2005.
Amplitudo merupakan besarnya gelombang arah dari suatu gelombang. Amplitudo dideskripsikan sebagai pergerakan partikel dalam suatu medium.
Dalam ultrasound terapi, amplitude digambarkan sebagai besarnya intensitas yang
dihasilkan oleh generator. Intensitas merupakan power yang dihasilkan per unit
area dengan satuan Wcm
2
Draper Pretince, 2005.
2.3.3. Efek – Efek Ultrasound terhadap Tubuh