melakukan penelitian-penelitian tentang efikasi dan keamanan HDHP pada pasien-pasien hemodialisis reguler.
3
Akhir-akhir ini telah diperkenalkan suatu alat untuk menilai komposisi tubuh dan status nutrisi yaitu Bioelectrical Impedance Analysis BIA, yang
dinyatakan dapat mengatasi kekurangan metode sebelumnya. Menurut Saxena dkk, BIA merupakan alat portable yang mudah digunakan, aman, cepat, bersifat
non invasif, tidak mahal, dapat dilakukan berulang-ulang dan tidak bergantung pada operator serta hasilnya dapat dipercaya dengan tingkat kesalahan yang
rendah ± 1. Salah satu parameter yang dapat dinilai dari pemeriksaan BIA ini adalah
phase angle PhA. PhA menggambarkan distribusi cairan resistan dan keutuhan membran sel kapasitan tubuh manusia secara relatif, dimana berkorelasi negatif
dengan resistan dan berkorelasi positif dengan kapasitan Baumgartner dkk, 1988.
11
Phase angle yang rendah menunjukan kematian sel atau penurunan dari integritas sel, sedangkan phase angle yang tinggi menunjukan banyaknya
membran sel yang utuh. Salah satu penelitian menunjukkan manfaat kombinasi HDHF dalam
meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup pasien hemodialisis regular.
2
Berdasarkan hal tersebut kami melakukan penelitian ini untuk melihat manfaat kombinasi HDHP terhadap bersihan clearance toksin uremik berat
molekul menengah middle molecule dan bertat molekul besar large molecule pada pasien-pasien hemodialisis reguler dan melihat efeknya terhadap
peningkatan kualitas hidup dan penurunan angka mortalitas pasien-pasien hemodialisis reguler di Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah, yaitu: Apakah ada Pengaruhantara hemidialisis hemoferpusi dengan
harapan hidup phase angle pada pasien hemodialisis reguler di Medan Sumatera Utara
1.3 Hipotesa
Universitas Sumatera Utara
Kombinasi hemodialisis hemoperfusi berpengaruh dengan harapan hidupphase angle pada pasien hemodialis regulerdi Medan Sumatera
Utara.
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungankombinasi hemodialisis hemoperfusi dengan harapan hidup phase angle BIA pada pasien hemodialis reguler di Medan
Sumatera Utara 1.4.2
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui harapan hidup pasien hemodialis reguler yang di peroleh dari pengukuran dari phase angle pada BIA.
1.5 Manfaat Penelitian
Setelah mengetahui hubungan antarakombinasi hemodialisis hemoperfusi denganharapan hidup phase angle padapasien hemodialis reguler,maka
hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai : a.
Masukan bagi praktisi medis dalam upaya memperbaiki kualitas hidup pada pasien-pasien hemodialisis reguler dengan
mengkombinasikan hemodialisishemoperfusi. b. Sebagai dasar bagi penelitian-penelitain berikutnya yang
berhubungan dengan manfaat kombinasi HDHP
Universitas Sumatera Utara
1.6 KERANGKA KONSEP
Penyakit Ginjal kronik
Akumulasi toksin uremik dengan berat molekul kecil
small molecule, sedang middle molecule dan besar
large molecule Hemodialisis
Hemoperfusi
Bersihan toksin uremik berat molekul kecil
Bersihan toksin uremik berat molekul sedang dan besar
Kombinasi Hemodialisishemoperfusi
Harapan Hidup
Phase Angle
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit Ginjal Kronik 2.1.1 Definisi Penyakit Ginjal Kronik
10
Penyakit ginjal kronik PGK adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang progresif, yang umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Sedangkan gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, dimana akan memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis
atau transplantasi ginjal. Kriteria PGK dapat dilihat pada tabel2.1.
Tabel 2.1 Kriteria Penyakit Ginjal Kronik
10
1. Kerusakan ginjal yang terjadi 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus
LFG, dengan manifestasi: a. kelainan patologis
b. terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin,atau kelainan dalam tes pencitraan
2. LFG 60mlmnt1,73m
2
selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
Dikutip dari Suwitra K,Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I.
2.1.2 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik
10
PGK diklasifikasikan atas dua hal yaitu, atas dasar derajat penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas
dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG, yang dihitung dengan mempergunakan rumus Kockcroft-Gault sebagai berikut:
LFG mlmnt1,73m
2
= 140-umur x berat badan
Universitas Sumatera Utara