53
metode yang bervariasi, menggunakan media yang sesuai, menggunakan sarana yang disediakan pihak sekolah, dan guru serta siswa berinteraksi dengan sangat
baik. Kegiatan menutup pelajaran juga sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan memberikan kesimpulan, mengajukan pertanyaan, memberi penguatan dan
kriteria penilaian sebelum evaluasi. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Aspek yang diteliti hampir sama dengan penelitian skripsi ini
yakni tahapan membuka pembelajaran, inti pembelajaran, dan penutup pembelajaran. Penelitian ini menjadi referensi bagi peneliti dalam menentukan
indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran busana pria menjadi salah satu pembelajaran wajib yang dilaksanakan oleh seluruh SMK yang memiliki program keahlian tata busana.
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran praktik yang menyita banyak waktu untuk siswa dalam menyelesaikannya. Hal ini menjadi menarik manakala SMK
Ma’arif Nurul Haromain yang memiliki program keahlian tata busana ini merupakan sekolah milik pondok pesantren yaitu pondok pesantren Nurul
Haromain. Sehingga apapun yang menjadi kebijakan maupun aturan sekolah serta pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan pondok pesantren. Dengan
demikian, mengkaji, menelaah dan menganalisis pelaksanaan pembelajaran busana pria kelas XI di SMK Ma’arif Nurul Haromain Sentolo diasumsikan akan
memiliki manfaat yang baik.
Berikut alur kerangka berfikir pada penelitian ini:
54 Gambar 1. Kerangka berfikir pelaksanaa
Gb.1. Kerangka pikir pelaksanaan pembelajaran busana pria
D. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran busana pria kelas XI program
keahlian tata busana di SMK Ma’arif Nurul Haromain Sentolo yang berbasis pondok pesantren ditinjau dari hasil observasi?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran busana pria program kelas XI
program keahlian tata busana di SMK Ma’arif Nurul Haromain Sentolo yang berbasis pondok pesantren ditinjau dari hasil angket?
3. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran busana pria program kelas XI
program keahlian tata busana di SMK Ma’arif Nurul Haromain Sentolo yang berbasis pondok pesantren ditinjau dari hasil wawancara?
4. Apa keunggulan pelaksanaan pembelajaran busana pria program kelas XI
program keahlian tata busana di SMK Ma’arif Nurul Haromain Sentolo yang berbasis pondok pesantren?
SMK Ma’arif Nurul Haromain
Sentolo Pondok Pesantren
Nurul Haromain Sentolo
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran busana pria?
Apa keunggulan dan kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran
busana pria ? Pengambilan data dilakukan
dengan cara observasi kegiatan pembelajaran, pemberian angket
kepada siswa, dan wawancara kepada guru pengampu
Pelaksanaan pembelajaran busana pria program keahlian tata busana di SMK Ma’arif Nurul
Haromain Sentolo yang berbasis pondok pesantren
Pelaksanaan pembelajaran busana pria
55
5. Apa kekurangan pelaksanaan pembelajaran busana pria program kelas XI
program keahlian tata busana di SMK Ma’arif Nurul Haromain Sentolo yang berbasis pondok pesantren?
56
BAB I I I METODE PENELI TI AN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskripif kuantitatif dengan penyajian data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini mengkaji dan menganalisis data
dengan cara peneliti memotret apa yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran busana pria kelas XI program keahlian tata busana di SMK Ma’arif Nurul
Haromain Sentolo yang berbasis pondok pesantren kemudian menganalisis secara objektif berdasarkan fakta nyata yang ditemukan dan memaparkannya
secara deskriptif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di SMK Ma’arif Nurul Haromain Sentolo program keahlian tata busana yang beralamat di Taruban Kulon, Tuksono, Sentolo, Kulon
Progo, Yogyakarta. Waktu penelitiannya mulai bulan Mei -Juni 2016.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Pada penelitian ini, populasi penelitiannya adalah seluruh siswa SMK Ma’arif Nurul Haromain Sentolo. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik
purposive sampling dengan kriteria siswa yang diambil merupakan siswa yang mengikuti pembelajaran busana pria, sehingga diperoleh sejumlah 18 siswa kelas
XI program keahlian tata busana.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk menghindari ketidakjelasan dari variabel yang digunakan dalam penelitian, maka perlu dibatasi dalam hal pengertiannya. Variabel yang