yang baik. Kombinasi pelarut berdasarkan atas polaritas masing-masing pelarut sehingga dengan demikian akan diperoleh sistem pengembang yang cocok Stahl,
1985. Jarak pengembangan senyawa pada kromatogram biasanya dinyatakan
dengan harga Rf Stahl, 1985. Rf =
Jarak perambatan bercak dari titik penotolan Jarak perambatan pelarut dari titik penotolan
Jarak yang ditempuh oleh tiap bercak dari titik penotolan diukur dari pusat bercak dan harga Rf berada diantara 0,00 – 1,00. Harga Rf ini sangat berguna
untuk mengidentifikasi suatu senyawa Eaton, 1989.
2.4. Uji Aktivitas
Dewasa ini penelitian terhadap senyawa aktif dari bahan alam sangat digalakkan. Tetapi banyak bahan-bahan obat alami yang telah diisolasi,
dikarakterisasi dan dipublikasikan tanpa dilanjutkan dengan uji aktivitas biologi. Aktivitas biologi tumbuhan tersebut tidak diketahui hingga bertahun-tahun. Hal
ini disebabkan karena karena pencarian untuk senyawa yang memiliki aktivitas farmakologi sering menggunakan uji aktivitas dengan biaya yang mahal.
Hambatan biaya ini mempengaruhi kegiatan farmakologis. Oleh karena itu dibutuhkan suatu uji aktivitas yang secara umum sederhana, mudah dan murah
namun dapat dipercaya dan dapat mendeteksi adanya senyawa yang mempunyai aktivitas biologi secara luas yang terdapat pada ekstrak, fraksi dan isolat Rahman,
1991. Beberapa uji pendahuluan yang memenuhi syarat–syarat di atas antara lain: Metode Potato Disk, Brine Shrimp Lethality Test BST dan Uji terhadap Lemna
minor L. Meyer, 1982 ; McLaughlin, 1998.
Universitas Sumatera Utara
2.4.1. Metode Potato Disk menghambat tumor crown gall
Crown gall adalah penyakit tumor pada tumbuhan yang ditimbulkan oleh
strain yang spesifik dari bakteri gram negatif Agrobacterium tumefaciens. Terdapat kesamaan antara mekanisme terjadinya tumor pada tumbuhan dan pada
hewan, senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan tumor pada tumbuhan juga dapa berfungsi sebagai antitumor pada hewan. Uji ini merupakan uji
pendahuluan yang sederhana untuk menemukan senyawa antikanker dari bahan alami. Penghambatan pertumbuhan crown gall tumor pada potato disk oleh
ekstrak bahan alami, menunjukkan bahwa ekstrak bahan alami tersebut aktif McLaughlin, 1990.
2.4.2. Brine Shrimp Lethality Test
Senyawa bioaktif hampir selalu toksik pada dosis tinggi. Oleh karena itu daya bunuh in vivo dari senyawa terhadap organisme hewan dapat digunakan
untuk menapis ekstrak tumbuhan yang mempunyai bioaktvitas dan juga untuk memonitor fraksi bioaktif selama fraksinasi dan pemurnian
Salah satu organisme yang sangat sesuai untuk hewan uji tersebut adalah brine shrimp udang laut. Brine shrimp test sudah digunakan untuk berbagai
sistem bioassay yaitu untuk menganalisa residu pestisida, mikotoksin, polutan pada air sungai, anastetik, toksin dinoflagelata senyawa yang berupa morfin,
toksisitas pada dispersant minyak dan kokarsinogenik ester phorbol. Dalam fraksinasi yang diarahkan dengan bioassay, metode brine shrimp telah digunakan
untuk memonitor fraksi aktif mikotoksin dan antibiotik pada ekstrak jamur Meyer, 1982.
Universitas Sumatera Utara
Artemia salina Lecah adalah sejenis udang air asin. Telurnya merupakan makanan ikan tropis dan telur tersebut dapat dijumpai di toko-toko yang menjual
ikan hias tropis dengan nama brine shrip eggs. Telur ini dapat bertahan selama bertahun-tahun dalam kondisi kering. Setelah ditempatkan dalam larutan air laut,
telur-telur akan menetas dalam waktu 48 jam dan menghasilkan sejumlah nauplii. Nauplii Artemia saliana Leach ini dapat dipakai sebagai alat yang baik untuk
mendeteksi senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas biologi McLaughlin, 1998.
2.4.3. Uji terhadap Lemna minor L.
Lemna minor L. adalah tumbuhan monokotil yang hidup di daerah perairan. Pada kondisi normal, kondisi ini secara langsung menghasilkan anak
daun. Jika ekstrak bahan alami dapat menghambat pertumbuhan dari anak daun tumbuhan Lemna minnor L., maka ekstrak bahan alami tersebut dikatakan aktif
McLaughlin, 1990.
2.4.4. Uji terhadap cell line
Bahan alami yang telah dinyatakan aktif pada uji pendahuluan, selanjutnya dilakukan uji pada tahap berikutnya yaitu uji terhadap cell line. Uji ini
menggunakan sel-sel kanker secara in vtro , zat-zat antikanker diuji langsung terhadap sel kanker. Contoh-contoh cell line yang banyak digunakan dalam
pengujian zat-zat antikanker antara lain L-1210 leukimia pada tikus, S-256 sarcoma pada manusia McLaughlin, 1998.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Uraian Artemia salina Leach.