Sejarah Kebudayaan Aceh Suku Aceh

6. Buah dan sayur Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran sudah jelas terbukti dapat menurunkan tekanan darah.

2. Suku Aceh

2.1 Sejarah Kebudayaan Aceh

Kebudayaan Aceh banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya melayu, karena letak Aceh strategis dan merupakan jalur perdagangan maka masuklah kebudayaan Timur Tengah. Beberapa budaya yang ada sekarang ini adalah hasil dari akulturasi antara budaya Melayu, Timur Tengah dan Aceh sendiri. Suku bangsa yang mendiami Aceh merupakan keturunan orang-orang Melayu dan Timur Tengah, hal ini menyebabkan wajah-wajah orang Aceh sedikit berbeda dengan orang Indonesia yang lainnya. Pada abad ke XVI, Aceh memegang peranan penting sebagai daerah transit barang-barang komoditi dari Timur ke Barat. Aceh juga dikenal sebagai daerah pertama masuknya Islam ke nusantara. Para pedagang dari Saudi Arabia, Turki, Gujarat dan India yang beragama Islam singgah di Aceh dalam perjalanan mereka ke Indonesia. Aceh terletak pada jalur perdagangan internasional yang merupakan daerah pertama yang mereka singgahi di Asia Tenggara. Kemudian sekitar akhir abad ke XII di Aceh telah berdiri sebuah kerajaan besar yaitu kerajaan Pasai yang bukan saja bandar paling penting bagi perdagangan, namun juga sebagai pusat penyebaran agama Islam baik ke Nusantara maupun luar negeri. Universitas Sumatera Utara Pendaratan Portugis di Aceh pada tahun 1509 mengunjungi kerajaan Pedir Pidie dan Pasai untuk mencari sutra. Portugis menaklukkan Malaka Malaysia pada tahun 1511, yang menyebabkan Sultan Aceh marah dan mengirimkan armada untuk membebaskan Malaka. Namun usaha tersebut gagal bahkan Syech Syamsuddin Assumatrani yaitu salah seorang ulama besar Aceh turut tewas dan dikebumikan disana. Malaka baru dapat dibebaskan pada masa Sultan Iskandar Muda, serta jalur perdagangan di Selat Malaka kembali dikuasai oleh Aceh Darussalam. Bukti sejarah yang masih tersisa adalah mesjid, tugu dan batu nisan orang Turki yang ada di desa Bitai 3 km dari Banda Aceh. Awal Juni 1602 saudagar-saudagar Inggris oleh Ratu Elizabeth dikirim ke Aceh untuk melakukan hubungan kerja sama. Namun karena keserakahan V.O.C, Belanda mengumumkan perang atas Aceh pada tanggal 14 April 1873, yang merupakan perang terpanjang dalam sejarah dunia yaitu lebih kurang 69 tahun 1873-1942. Jepang mendarat di Aceh pada tahun 1942 dan di sambut baik oleh Aceh. Namun kemudian Aceh merasa ditipu dan mengangkat senjata memerangi Jepang. Jepang berada di Aceh hanya 2,5 tahun. Sepanjang keberadaan Jepang, ada dua pertempuran yang sulit untuk di lupakan yaitu di Pandrah Aceh Utara dan di Cot Plieng Aceh Utara. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 sedikit banyaknya telah membebaskan Aceh dari belenggu perang yang mengenaskan. Universitas Sumatera Utara

2.2 Mata Pencaharian