10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Grand Theory
2.1.1. Modigliani-Miller MM Theory
Pada  tahun  1963,  Modigliani  dan  Miller  menerbitkan  artikel  sebagai lanjutan teori MM tahun 1958 dimana mereka melonggarkan asumsi tidak adanya
pajak  perusahaan.  MM  mengakui  bahwa  peraturan  perpajakan  memperkenankan perusahaan  untuk  mengurangi  pembayaran  bunga  sebagai  suatu  beban  tetapi
pembayaran  dividen  kepada  pemegang  saham  bukan  sebagai  pengurang  pajak. Perbedaan perlakuan ini mendorong perusahaan untuk menggunakan utang dalam
struktur modalnya. MM menunjukkan bahwa jika seluruh asumsi mereka berlaku, perbedaan  perlakuan  ini  akan  mengarah  pada  suatu  struktur  modal  yang  100
persen terdiri dari hutang Brigham dan Houston, 2006:34. Kenyataan  bahwa  bunga  merupakan  beban  yang  dapat  dikurangkan  telah
mengakibatkan  utang  lebih  murah  daripada  saham  biasa  atau  saham  preferen. Akibatnya, pemerintah membayar sebagian biaya  modalnya  yang bersumber dari
hutang  atau  dengan  kata  lain  hutang  memberikan  manfaat  perlindungan  pajak. Penggunaan  hutang  mengakibatkan  peningkatan  porsi  laba  operasi  perusahaan
yang mengalir ke investor. Semakin banyak perusahaan menggunakan utang maka semakin tinggi nilainya dan harga sahamnya.
Nilai  dari  perusahaan  yang  berhutang  sama  dengan  nilai  dari  perusahaan yang tidak berhutang ditambah dengan penghematan pajak karena bunga hutang.
Implikasinya adalah pembiayaan dengan hutang sangat menguntungkan dan MM menyatakan  bahwa  struktur  modal  optimal  perusahaan  adalah  seratus  persen
hutang.  Biaya  modal  saham  akan  meningkat  dengan  semakin  meningkatnya hutang,  tetapi  penghematan  pajak  akan  lebih  besar  dibandingkan  dengan
penurunan  nilai  karena  kenaikan  biaya  modal  saham.  Implikasinya  adalah penggunaan hutang yang semakin banyak akan meningkatkan biaya modal saham.
Menggunakan hutang yang lebih banyak, berarti menggunakan modal yang lebih murah biaya modal hutang lebih kecil dibandingkan dengan biaya modal saham,
sehingga  akan  menurunkan  biaya  modal  rata-rata  tertimbangnya  meski  biaya modal saham meningkat Widjaja, 2013.
Hasil  karya  MM  tahun  1963  beberapa  tahun  kemudian  dimodifikasi  oleh Merton  Miller,  dengan  memasukkan  dampak  pajak  pribadi.  Pengembalian  atas
saham biasa dikenakan pajak dengan tarif efektif yang lebih rendah dibandingkan pengembalian  atas  hutang.  Oleh  karena  situasi  pajak  ini,  Miller  berpendapat
bahwa investor bersedia untuk menerima pengembalian setelah pajak atas saham yang  relatif  rendah  dibandingkan  dengan  pengembalian  setelah  pajak  atas
obligasi.  Seperti  yang  dikemukakan  oleh  Miller  juga  bahwa  bunga  sebagai pengurang  pajak  menguntungkan  penggunaan  pendanaan  dengan  utang  tetapi
perlakuan  pajak  atas  penghasilan  dari  saham  yang  lebih  menguntungkan menurunkan  tingkat  pengembalian  yang  diminta  atas  saham  dan  karenanya
menguntungkan  penggunaan  pendanaan  ekuitas.  Dipercaya  bahwa  bunga  yang dapat menjadi pengurang pajak akan memiliki dampak yang paling kuat sehingga
sistem  pajak  akan  menguntungkan  penggunaan  hutang  oleh  perusahaan.
Meskipun  begitu,  dampak  tersebut  sudah  pasti  akan  berkurang  oleh  pajak  atas penghasilan saham yang lebih rendah Brigham dan Houston, 2006:35.
2.1.2. Signaling Theory