menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
5. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan
Kepemilikan institusional mempunyai arti penting dalam memonitor manajemen dalam mengelola perusahaan. Agency theory menunjukkan investor
institusional dapat disubstitusikan untuk melaksanakan fungsi monitoring mendisiplinkan penggunaan debt utang dalam struktur modal. Semakin besar
kepemilikan institusional maka semakin efisien fungsi monitoring terhadap manajemen dalam pemanfaatan aset perusahaan serta pencegahan pemborosan
oleh manajemen Sukirni, 2012. Bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai
perusahaan ditunjukkan menurut penelitian Sujoko dan Soebiantoro 2007 yang membuktikan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Meningkatkan kepemilikan institusional menjadikan fungsi pengawasan akan berjalan secara efektif dan menjadikan manajemen semakin
berhati-hati dalam memperoleh dan mengelola pinjaman utang. Hal ini sesuai dengan penelitian tentang kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan
yang dilakukan oleh Sukirni 2011. Hasil penelitiannya adalah kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
6. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Nilai Perusahaan
Pertumbuhan penjualan didefinisikan oleh sebagai perubahan penjualan per tahun. Hensen dan Juniarti 2014 juga menyatakan pertumbuhan penjualan
growth of sales adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari
waktu ke waktu. Signaling theory menyatakan pertumbuhan penjualan yang tinggi menunjukkan perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa
depan sehingga perusahaan memiliki kemampuan dalam memberikan return saham yang tinggi kepada investor. Dimana hal ini akan direspon positif oleh
investor dan meningkatkan harga saham dari perusahaan yang selanjutnya akan
meningkatkan nilai perusahaan Sofyaningsih Hardiningsih, 2011. 7.
Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan
Penambahan hutang akan meningkatkan tingkat risiko atas arus pendapatan perusahaan, yang mana pendapatan dipengaruhi faktor eksternal
sedangkan hutang menimbulkan beban tetap tanpa memperdulikan besarnya pendapatan. Teori MM mengungkapkan perusahaan dengan utang akan
memberikan manfaat karena bunga utang dapat mengurangi keuntungan kena pajak, sehingga pajak yang dibayarkan perusahaan menjadi lebih kecil tax
deductible. Jadi, semakin besar utang perusahaan, semakin tinggi nilainya dan harga sahamnya Brigham dan Houston, 2006:34. Penelitian yang dilakukan
oleh Ogbulu dan Emeni 2012 menunjukkan kebijakan penggunaan hutang berpengaruh positif signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Hasil ini
juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukirni 2012.
8. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan melalui
Kebijakan Hutang Ukuran perusahaan yang besar memiliki pendanaan yang sangat besar,
salah satunya adalah dengan menggunakan dana dari luar atau hutang. Kebutuhan hutang perusahaan besar akan lebih tinggi dari perusahaan kecil. Semakin besar
ukuran perusahaan maka perusahaan semakin transparan dalam mengungkapkan
kinerja perusahaan kepada pihak luar, dengan demikian perusahaan semakin mudah mendapatkan pinjaman karena semakin dipercaya oleh kreditur dan akan
meningkatkan penggunaan hutangnya. Penambahan hutang akan meningkatkan tingkat risiko atas arus pendapatan perusahaan, yang mana pendapatan
dipengaruhi faktor eksternal sedangkan hutang menimbulkan beban tetap tanpa memperdulikan besarnya pendapatan. Perusahaan dengan utang akan memberikan
manfaat karena bunga utang dapat mengurangi keuntungan kena pajak, sehingga pajak yang dibayarkan perusahaan menjadi lebih kecil tax deductible. Jadi,
semakin besar utang perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaannya. Penelitian terdahulu menunjukkan pengaruh yang kecil antara ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan. Namun, hubungan antara kebijakan hutang memiliki pengaruh yang besar terhadap nilai perusahaan. Hubungan yang besar
atau kecil tersebut terhadap nilai perusahaan dapat dilihat dari besarnya koefisien β regresi. Penelitian yang dilakukan Hansen dan Juniarti 2014 memperlihatkan
koefisien β ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,077.
Sedangkan, penelitian yang dilakukan Ogbulu dan Emeni 2012 memperlihatkan koefisien
β kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan sebesar 2.4830. Penelitian tersebut mengindikasikan kebijakan hutang mampu menjadi variabel intervening
yang menghubungkan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Mulianti 2009 bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan hutang.
9. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan