2.2 Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan salah satu bagian dari proses bekerja ilmiah dalam praktikum atau kegiatan laboratorium. Metode ilmiah atau yang
lebih dikenal dengan keterampilan proses praktikum adalah salah satu aspek pokok penyusun kegiatan kerja ilmiah. Kedudukan dari metode ilmiah atau
keterampilan proses praktikum sejajar dengan sikap ilmiah dan kemampuan praktikan dalam berkomunikasi ilmiah. Tanpa adanya metode ilmiah,
seseorang tidak dapat dikatakan telah melakukan kerja ilmiah. Menurut Herabudin 2010: 71, ada dua tahapan awal metode ilmiah
yang harus tersusun secara matang dan terencana dalam melakukan kegiatan ilmiah yaitu : 1 Penentuan tempat penelitian dan 2 Penentuan metode
penelitian. Penentuan tempat yang akan dijadikan tempat penelitian merupakan hal awal yang harus ditentukan oleh peneliti untuk melakukan
penelitian terhadap suatu permasalahan. Setelah itu peneliti menentukan metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan di lapangan. Sehingga
dengan adanya langkah yang sistematis tersebut, maka penelitian yang dilakukan akan berjalan dengan terarah.
Selain itu, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh praktikan untuk melakukan metode imliah dalam kegiatan laboratorium atau praktikum.
Tahapan-tahapan tersebut meliputi: 1 tahap orientasi, 2 tahap eksplorasi, 3 tahap member check, 4 tahap analisis data, dan 5 teknik pemeriksaan
data. Tahapan orientasi merupakan tahapan yang harus dilakukan pertama kali untuk mendapatkan informasi tentang objek yang akan diteliti.
Sedangkan tahap selanjutnya yang harus dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data pendukung yang lebih spesifik dan hanya berkaitan
dengan objek penelitian. Setelah data diperoleh, peneliti harus memeriksa data hasil penelitian untuk diuji kebenarannya sebelum melangkah pada tahap
analisis data. Langkah terakhir yang harus dilakukan peneliti dalam metode
ilmiah ini setelah melakukan analisis data adalah pemeriksaan kembali data hasil penelitian. Data yang telah dianalisis akan kembali diperiksa kebenaran
dan kevalidannya sehingga hasil penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.
Dari beberapa uraian tersebut, metode ilmiah atau ketermpilan proses praktikum yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan langkah-langkah
ilmiah yang tersusun secara sistematis dalam kegiatan praktikum. Langkah- langkah tersebut dimulai sebelum praktikan memulai praktikum hingga
pengambilan kesimpulan praktikum. Aspek-aspek yang yang termasuk dalam metode ilmiah tersebut secara berurutan yaitu: 1 perumusan masalah, 2
perumusan tujuan, 3 perumusan prosedur, 4 pemilihan instrumen, 5 pengumpulan data, 6 pengolahan data, dan 7 penyimpulan hasil. Masing-
masing aspek tersebut berkaitan satu dengan yang lain sehingga membentuk kesatuan sistem metode ilmiah. Metode ilmiah ini diterapkan dalam kegiatan
laboratorium atau penelitian terhadap suatu permasalahan.
2.3 Sikap Ilmiah