Analisis Lembar Observasi Analisis Data

3.6.2 Analisis Lembar Observasi

Data yang diperoleh dari lembar observasi diolah menggunakan metode yang sama dengan pengolahan data pada angket yaitu menggunakan analisis persentase. Pada lembar observasi ini, analisis persentase digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase keterampilan proses praktikum dan kemampuan komunikasi ilmiah dari praktikan. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk menganalisis lembar observasi ini adalah sebagai berikut : 1 Mengkuantitatifkan jawaban yang telah didapatkan dari masing-masing indikator pada lembar observasi. 2 Menghitung persentase untuk masing-masing indikator menggunakan formula untuk menghitung persentase sebagai berikut : Keterangan : n = jumlah total nilai yang diperoleh N = jumlah jawaban maksimal untuk setiap indikator 3 Menentukan presentase skor ideal skor maksimum = 100 4 Menentukan presentase skor terendah skor minimum = 25 5 Menentukan range = 100 - 25 = 75 6 Menentukan interval yang dikehendaki = 4 baik, cukup, kurang, dan sangat kurang 7 Menentukan lebar interval = 754 = 18,75 Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi kriteria keterampilan proses dan komunikasi ilmiah Persentase jawaban benar Kriteria 81,25 skor ≤ 100 Baik 62,50 skor ≤ 81,25 Cukup 43,75 skor ≤ 62,50 Kurang 25 skor ≤ 43,75 Sangat Kurang Arikunto, 2006 : 242 8 Menafsirkan hasil analisis yang telah dipersentasekan kedalam kalimat kualitatif sesuai dengan tabel Sama dengan penjabaran pada klasifikasi kriteria sikap ilmiah, hasil akhir dari analisis persentase lembar observasi ini menggambarkan kriteria keterampilan proses praktikum dan kemampuan komunikasi ilmiah praktikan. Klasifikasi kriteria tersebut menggambarkan kualitas aspek keterampilan proses dan kemampuan komunikasi ilmiah. Kriteria baik menjelaskan bahwa sangat tinggi kemampuan praktikan dalam mengomunikasikan hasil praktikum secara ilmiah dan melakukan praktikum secara runtut. Sedangkan kriteria cukup menggambarkan bahwa kemampuan praktikan dalam mengomunikasikan hasil praktikum secara ilmiah dan melakukan praktikum secara runtut dalam setiap praktikum tinggi. Kriteria kurang menjelaskan bahwa kemampuan praktikan dalam mengomunikasikan hasil praktikum secara ilmiah dan melakukan praktikum secara runtut dalam setiap praktikum rendah. Selanjutnya kriteria sangat kurang menjelaskan kemampuan praktikan dalam mengomunikasikan hasil praktikum secara ilmiah dan melakukan praktikum secara runtut dalam setiap kegiatan praktikum sangat rendah. Dari ketiga persentase data yang telah dianalisis oleh peneliti yang meliputi sikap ilmiah, keterampilan proses metode ilmiah dan kemampuan komunikasi ilmiah, selanjutnya diambil prosentase rata-rata. Hasil dari persentase rata-rata tersebut merupakan hasil akhir persentase data yang menggambarkan kebiasaan bekerja ilmiah dari praktikan yang melakukan praktikum fisika dasar sebagai menjadi sampel penelitian. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian