53
Tabel 4.8. Hasil Posttest Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kriteria
Kontrol Eksperimen
Rata-rata 24,83
28,55 Nilai tertinggi
32 34
Nilai terendah 17
22 Standar deviasi S
4,34 3,12
Varians S
2
18,83 9,76
Berdasarkan Tabel 4.7 dan 4.8 diperoleh bahwa ada perbedaan hasil posttest siswa di kelas eksperimen dan kontrol, sehingga hasil posttest dapat
dikategorikan berada dalam keadaan yang tidak sama.
4.1.2.1 Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data posttest kemampuan kognitif dan kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada Tabel 4.9, dan Tabel 4.10.
Tabel 4. 9. Hasil Uji Normalitas Data Post-Test Kemampuan Kognitif
Tabel 4. 10. Hasil Uji Normalitas Data Post-Test Kemampuan Berpikir Kreatif No
Sumber Variasi Eksperimen
Kontrol 1.
χ
2 hitung
4,72 2,84
2. Dk
3 3
3. χ
2 tabel
7,81 7,81
4. Kriteria
Normal Normal
No Sumber Variasi
Eksperimen Kontrol
1. χ
2 hitung
5,95 7,06
2. Dk
3 3
3. χ
2 tabel
7,81 7,81
4. Kriteria
Normal Normal
54
Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh χ
2 hitung
untuk setiap data kurang dari
χ
2 tabel
dengan dk = 3 dan α = 5 . Hasil tersebut menunjukkan bahwa
H diterima. Hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal, sehingga uji
selanjutnya yang digunakan adalah statistik parametrik.
4.1.2.2 Hasil Uji Ketuntasan Belajar
Dalam penelitian ini siswa mencapai ketuntasan belajar individual apabila hasil belajar kognitif siswa tersebut telah mencapai KKM yaitu 70, sedangkan
ketuntasan klasikal tercapai jika minimal 75 dari jumlah siswa dalam satu kelas telah mencapai ketuntasan individual. Hasil uji ketuntasan belajar terhadap
posttest hasil belajar kognitif dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kriteria
Kontrol Eksperimen
Tuntas 70
79 Tidak tuntas
30 21
Rata-rata 73,37
78,82
4.1.2.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t karena data
berdistribusi normal dan terdapat kesamaan varian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji t digunakan untuk membuktikan hipotesis yang menyatakan
55
bahwa hasil posttest belajar kognitif Fisika dan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada
Tabel 4.12 dan 4.13. Tabel 4.12. Hasil Uji t Hasil Belajar Kognitif
Kelas Rata-Rata
peningkatan t
hitung
t
tabel
Kriteria Pretest
posttest Eksperimen 45,48
78,82 33,34
8,5 2,00
Ha diterima
Kontrol 43,83
73,83 30
Tabel 4.13 hasil uji t kemampuan berpikir kreatif Kelas
Rata-Rata peningkatan
t
hitung
t
tabel
Kriteria Pretest
posttest Eksperimen 21,06
28,55 7,49
17,84 2,00
Ha diterima
Kontrol 20,43
24,83 4,4
Pada perhitungan uji t peningkatan rata-rata kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar diperoleh t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
dengan dk = 61 dan α =
5 . Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima. Hal ini berarti bahwa peningkatan rata-rata kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar fisika kelas
eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Uji peningkatan rata-rata gain dilakukan untuk melihat peningkatan
hasil belajar kognitif Fisika dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Hasil uji peningkatan rata-rata dapat dilihat pada Tabel 4.14, dan Tabel 4.15.
56
Tabel 4.14. Hasil Uji Peningkatan Rata-rata Gain Hasil Belajar Kognitif Data
Kontrol Eksperimen
Pretest 43,83
45,48 Postest
73,37 78,82
Gain g 0,53
0,61 Kriteria
Sedang Sedang
Tabel 4.15. Hasil Uji Peningkatan Rata-rata Gain Berpikir Kreatif Data
Kontrol Eksperimen
Pretest 47,41
52,65 Postest
61,14 71,36
Gain g 0,26
0,40 Kriteria
Rendah Sedang
Data di atas menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif Fisika dan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari nilai selisih Gain antara posttest dengan prettestnya pada kelompok kontrol lebih rendah menujukkan nilai 0,26
kemampuan berpikir kreatifnya rendah, sedangkan pada kelompok eksperimen nilai gain sebesar 0,40 dikategorikan sedang.
4.1.2.4 Hasil Analisis Deskriptif Kemampuan Berpikir Kreatif