penyaringan -
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi
- Mendeskripsikan sifat-sifat koloid effek Tyndall, gerak Brown, dialisis,
elektroforesis, emulsi, koagulasi -
Menjelaskan koloid liofob dan liofil -
Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi
KD: 5.2 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
Indikator : -
Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan. Selain indikator yang tertulis di atas, karena pengembangan petunjuk
praktikum bervisi SETS maka harus mengikuti pedoman pengembangan bahan ajar yang bervisi SETS termasuk RPP dan silabusnya. Sehingga ada beberapa
indikator tambahan sebagai berikut: -
Menjelaskan penerapan koloid dalam kaitannya dengan SETS.
2.6 Penelitian Yang Mendukung
Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu:
1. Ida Maesyaroh 2013 menyatakan pembelajaran bervisi SETS
menghasilkan ketuntasan klasikal sebesar 88, rerata nilai aspek psikomotorik sebesar 85, rerata nilai aspek afektif sebesar 85.
2. Siti Shofiyah 2014 menyatakan pengembangan perangkat pembelajaran
bervisi SETS setelah diuji efektifitasnya menunjukkan nilai 0,83 yang berarti efektif, seluruh peserta mencapai ketuntasan hasil belajar, seluruh
peserta didik bersikap baik, terampil, dan aktif dalam pembelajaran. 3.
Nor Harisah 2014 menyatakan bahwa rerata hasil belajar kimia berorientasi SETS aspek afektif sebesar 96, aspek psikomotorik sebesar
92, dan rerata hasil belajar dyang dianalisis menggunakan rumus N-gain sebesar 0,62.
4. Shinta Nur Baeti 2014 judul penelitian pembelajaran berbasis praktikum
bervisi SETS untuk meningkatkan ketrampilan laboratorium dan penguasaan kompetensi. Menghasilkan penguasaan kompetensi meningkat
secara signifikan dengan rata-rata 86 dengan 26 dari 30 siswa mencapai ketuntasan.
2.7 Petunjuk Praktikum Bervisi Sets Materi Koloid
Petunjuk praktikum bervisi SETS adalah suatu media pembelajaran yang menghubungkan antara konsep sains yang dipelajari dengan teknologi penerapan
konsep tersebut serta pengaruh teknologinya terhadap masyarakat dan lingkungan baik kelebihan maupun kekurangannya. Pada pembelajaran ini, peserta didik
diajak memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegratif dengan memperhatikan keempat unsur SETS yaitu sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakart, sehingga memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengetahuan yang dimiliki Binadja, 2006.
Visi SETS dalam petunjuk praktikum ini memberikan peluang untuk siswa
memperoleh pengetahuan sekaligus kemampuan berpikir dan bertindak berdasarkan hasil analisis dan sintesis dengan memperhitungkan aspek sains yang
dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi, dan masyarakat secara timbal balik Binadja, 2006. Tujuan pembelajaran menggunakan petunjuk praktikum ini
adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman yang mereka peroleh. Jadi siswa
tidak hanya memfokuskan pada prosedurnya saja. Langkah-langkah proses pembelajaran yang akan dilaksanakan sebagai
berikut: 1.
Pendahuluan Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan penjelasan kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa setelah program belajar mengajar diselesaikan, dilanjutkan apersepsi mengenai materi yang akan di pelajari.
2. Kegiatan pokok
Berupa pengenalan materi yang akan dipelajari. Dilanjutkan dengan melakukan praktikum berbantu petunjuk praktikum bervisi SETS.
Sehingga siswa dapat mealkuka penyelidikan, mengumpulkan data, menganalisis data, menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan melakukan
dikusi guna menganalisis keterhubungkaitan antara unsur SETS dengan apa yang telah di pelajari.
Kegiatan diskusi membahas hasil kerja kelompok akan memberikan kesimpulan mengenai kaitan pengetahuan yang dipelajari dan teknologi
untuk kesejahteraan masyarakat dan dampaknya terhadap lingkungan
lingkungan. 3.
Evaluasi yang dilakukan berupa penilaian terhadap hasil kerja kelompok dan aktivitas dalam kegiatan praktikum.
Penggunaan petunjuk praktikum bervisi SETS diharapkan dapat meningkatkan ketercapaian kompetensi terkait koloid yang dapat dialihat dari
ketuntasan nilai kompetensi pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2.8 Kerangka Berfikir