Pengertian Metode Peramalan Analisa Peramalan Jumlah Produksi Beras dan Jumlah Kebutuhan Beras

9 BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Metode Peramalan

Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa depan berdasarkan data yang relevan pada masa lampau. Peramalan tingkat produksi beras bertujuan untuk melihat kedepan hasil produksi beras dengan melihat peningkatan produksi beras dari tahun-tahun sebelumnya. Selesai meramalkan tingkat produksi beras, penulis juga meramalkan perkembangan jumlah penduduk untuk mengetahui tingkat kebutuhan penduduk akan komoditas beras.

2.1 Pengertian Pertumbuhan Penduduk Eksponensial dan Regresi Linier

Sederhana 2.2.1 Pengertian Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung terus-menerus continous. Ukuran penduduk eksponensial ini lebih tepat digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk karena dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga berlangsung terus-menerus. Metode ini digunakan untuk melihat tingkat perkembangan penduduk pada tahun yang akan datang dengan melihat perkembangan penduduk pada tahun-tahun 10 sebelumnya yang menjadi tahun dasar dalam proses pendugaan. Dengan rumus yang digunakan adalah

2.2.2 Pengertian Regresi Linier Sederhana

Regresi Linier adalah regresi yang variabel bebas variabel X berpangkat paling tinggi satu Ir. M. Iqbal Hasan 1999:246. Untuk regresi linier sederhana, yaitu regresi linier yang hanya melibatkan dua variabel variabel X dan Y. analisis regresi linier sederhana dipakai untuk meramalkan pengaruh sebauh variabel bebas terhadap sebuah variabel terikat atau untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas independent variabel adalah variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya. Variabel terikat dependent variabel adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang nilainya diramalkan. Bentuk antara dua variabel, yaitu variabel X sebagai variabel bebas dan variabel Y sebagai variabel terikat adalah ̂ ………………………………………………..2.1 Persamaan 2.1 dapat digunakan untuk menaksir nilai Y jika nilai , b dan X diketahui. Nilai pada persamaan 2.1 merupakan intersep atau nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y atau a adalah nilai Y jika X = 0. Nilai b adalah kemiringan slop kurva linier yang menunjukan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat dari perubahan setiap unit nilai X. besarnya dan b konstan sepanjang kurva linier. 11 Koefisien arah regresi linier dinyatakan oleh nilai b yang juga menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian yang apabila harga b positif , maka variabel Y akan mengalami kenaikan atau pertambahan. Sebaliknya bila b negatif, maka variabel Y akan mengalami penurunan

2.3 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk dan Produksi Padi

2.3.1 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk

Rumusan matematik yang digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk pada tahun 2014-2018 di Provinsi Sumatera Utara adalah dengan menggunakan metode laju pertumbuhan penduduk eksponensial. Adapun rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: 12 Dengan rumusan di atas, penulis melakukan suatu pendugaanperamalan jumlah pennduduk pada tahun 2014-2018 di Provinsi Sumatera Utara.

2.3.2 Perumusan Peramalan Produksi Padi

Rumusan matematik yang digunakan untuk merumuskan peramalan produksi padi untuk tahun 2014-2018 di Provinsi Sumatera Utara adalah metode regresi linier sederhana. Dengan rumusan sebagai berikut: ̂ Di mana: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: ̂ 13 ∑ ∑ ∑ Dengan rumusan tersebut, penulis melakukan peramalan jumlah produksi padi untuk tahun 2014-2018 di Provinsi Sumatera Utara.

2.4 Analisa Peramalan Jumlah Produksi Beras dan Jumlah Kebutuhan Beras

Dengan menghubungkan perhitungan peramalan produksi padi dan peramalan jumlah penduduk, maka dapat dilakukan suatu analisa untuk mengetahui tingkat kebutuhan penduduk akan beras di Provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2014-2018. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan penduduk akan beras di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 maka diperlukan suatu ketetapan akan jumlah beras yang dikonsumsi. Menurut data yang diperoleh dari kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara diketahui bahwa jumlah beras yang dikonsumsi oleh penduduk Sumatera Utara adalah 136,85 Kg Perkapitatahun. Berdasarkan asumsi di atas, kebutuhan penduduk akan beras di Provinsi Sumatera Utara setiap tahunnya dapat dihitung dengan rumus: Jumlah Kebutuhan Penduduk = 136,85 × Jumlah Penduduk 14 Sebelum melakukan perhitungan terhadap kebutuhan penduduk akan beras, terlebih dahulu harus mengetahui jumlah beras yang dihasilkan dari produksi padi. Menurut data yang diperoleh dari kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara diperoleh ketentuan bahwa 1 Kg gabah kering menghasilkan beras sebanyak 0,63 Kg sampai dengan 0,65 Kg beras. Dari data ini diperoleh bahwa rata-rata beras yang dihasilkan dari 1 Kg gabah kering adalah 0,64 Kg beras. Berdasarkan data tersebut maka dapat dilakukan perhitungan jumlah produksi beras setiap tahunnya dengan rumus: Jumlah Produksi Beras = 0,64 × Jumlah Produksi Padi 15 BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, Medan