14 kelompok akan berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling benar
dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya. Pada tahap ini siswa akan membangun dan meningkatkan pemahaman konsep matematisnya
dari hasil berpikir bersama.
Tahap selanjutnya adalah pemberian jawaban Answering. Pada tahap ini guru akan memanggil secara acak nomor siswa. Pemanggilan secara acak ini akan
memastikan semua siswa benar-benar terlibat dalam diskusi tersebut. Siswa dari setiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan
jawaban untuk seluruh kelas. Kemudian, guru secara acak memilih siswa dalam kelompok yang harus memberikan jawaban hasil berpikir bersama. Siswa yang
nomornya dipilih oleh guru dari kelompok tersebut akan memberikan jawaban kepada seluruh kelas, sedangkan kelompok lain yang bernomor sama dapat
menanggapi jawaban tersebut. Pada tahap ini siswa kembali mengungkapkan ide- ide, konsep serta pemahaman matematisnya. Hal ini mengakibatkan pemahaman
konsep matematis siswa akan semakin meningkat.
C. Anggapan Dasar
Penelitian ini mempunyai anggapan dasar yaitu: 1. Semua siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 3 Bandarlampung tahun
pelajaran 20132014 memperoleh materi yang sama dan sesuai dengan kuri- kulum tingkat satuan pendidikan.
2. Faktor lain yang mempengaruhi pemahaman konsep siswa selain model pembelajaran dianggap memberi kontribusi yang sama.
15
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis Umum Model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh terhadap pemahaman
konsep matematis siswa. 2. Hipotesis Kerja
Pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti model pembelajaran NHT lebih tinggi dari pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional.
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 20132014 dengan jumlah siswa sebanyak 200
siswa yang terdistribusi dalam delapan kelas .
Dari delapan kelas tersebut akan diambil dua kelas sebagai sampel. Satu kelas sebagai kelas ekperimen dengan
pembelajaran NHT dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.
Tabel 3.1 Distribusi Siswa dan R
ata
-Rata Nilai Ujian Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20132014
Kelas Jumlah Siswa
Rata-Rata Nilai
VIII A 24
45,25 VIII B
25 43,32
VIII C 25
41,96 VIII D
25 32,28
VIII E 26
33,85 VIII F
25 35,60
VIII G 25
40,12 VIII H
25 38,96
Populasi 200
38,91
Sumber: SMPN 3 Bandarlampung Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu dengan mengambil dua kelas dari enam kelas yang diajar oleh guru bidang studi matematika yang sama dan memiliki rata-rata nilai ujian
semester ganjil yang relatif sama. Terpilihlah kelas VIII G yang terdiri dari 25 siswa sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapatkan pembelajaran