Model Pembelajaran Think Pair Share

Selain itu hasil belajar merupakan bukti adanya proses belajar- mengajar antara guru dan siswa.Hasil belajar yang bisa diperoleh siswa setelah pembelajaran dapat berupa informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Gagne dalam Dimyati dan Mujiono, 2002: 10 menyatakankelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa: 1. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilihan informasi verbal memungkinkan individu berperanan dalam kehidupan. 2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi jamak, konsep konkret dan definisi, dan prinsip. 3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Sedangkan berdasarkan rumusan Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 23-28 aspek kognitif dari hasil belajar terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : 1. Mengingat Remember, mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. 2. Memahami Understand, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari. 3. Mengaplikasikan Apply, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. 4. Menganalisis Analyze, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. 5. Evaluasi Evaluate, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. 6. Kreasi Create, mencakup kemampuan menbentuk suatu pola baru.

D. Aktivitas Belajar

Menurut Sardiman dalam Anwar, 2011:11 aktivitas belajar diartikan sebagai rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk berbeda. Atau siswa akan bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik, diagram, intisari dari pelajaran yang disajikan oleh guru. Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka ia memiliki ilmupengetahuan itu dengan baik Slameto, 2003:36. Adapun manfaat dari aktivitas belajar dalam proses pembelajaran menurut Hamalik 2003:91 adalah:  Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.  Berbuat sendiri dan akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa.  Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok.  Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individu.  Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar demokrasi, kekeluargaan, musyawarah, dan mufakat.  Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, guru dengan orang tua, siswa yang bermanfaat dalam pendidikan siswa.  Pembelajaran dan belajar di laksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis.  Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 20122013 di SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah yaitu pada bulan April 2013.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa semester genap SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 20122013 yaitu kelas sebagai kelas kontrol dan kelas sebagai kelas eksperimen yang masing-masing kelas berjumlah 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Random sampling digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu Margono, 2005 : 127.

C. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan quasi eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes kelompok ekuivalen. Struktur desainnya adalah sebagai berikut : Keterangan : I = kelas TPS; II = kelas kontrol;O 1 = pretest; O 2 = posttest; X = perlakuan TPS; dan C = kontrol modifikasi dari Riyanto, 2001:43. Gambar 2. Desain pretes posttest kelompok ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah sebagai berikut : a. Menetapkan waktu penelitian; b. Membuat surat izin penelitian ke FKIP untuk melaksanakan penelitian ke sekolah; c. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti; d. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol; e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS; f. Membuat instrumen evaluasi penguasaan konsep siswa berupa soal-soal pilihan jamak untuk pretest dan postest; I O 1 X O 2 II O 1 C O 2

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 Pada Materi Pokok Pengelolaan Lingkun

0 8 46

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 38

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 10 135

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Seputih Raman Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 50

PEGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 20 203

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 130

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 20 44