Keelektronegatifan Sifat Logam dan Non Logam

Sedangkan unsur-unsur non logam cenderung menangkap elektron memiliki keelektronegatifan yang besar. Dengan demikian, dalam sistem periodik sifat-sifat logam makin ke bawah makin bertambah serta makin kekanan makin berkurang. Unsur-unsur logam terletak dibagian kiri, dan unsur-unsur non logam dibagian kanan dari sistem periodik unsur. Batas logam dan non logam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal Unsur-unsur di daerah perbatasan memperlihatkan sifat ganda. Berilium dan alumunium, misalnya, adalah logam-logam yang memiliki beberapa sifat bukan logam, dan disebut unsur-unsur amfoter. Di lain pihak, boron dan silikon merupakan unsur bukan logam yang memiliki beberapa sifat logam, dan disebut unsur-unsur metaloid.

F. Titik Didih dan Titik Leleh

Bagi unsur-unsur logam segolongan, titik leleh dan titik didih makin ke bawah makin rendah. Sebaliknya, bagi unsur-unsur non logam segolongan, titik eleh dan titik didih makin ke bawah makin tinggi. Misalnya, titik leleh Kalium lebih rendah daripada titik leleh Natrium, sedangkan titik didih Klorin lebih tinggi daripada titik didih fluorin.

G. Metode Pemahaman Sifat Keperiodikan Unsur

Untuk memahami beberapa sifat-sifat keperiodikan unsur seperti: jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, sifat logam dan non logam, serta titik didih dan titik leleh, diperlukan suatu metode pemahaman yang sederhana dan cepat. Metode tersebut dimaksudkan untuk kemudahan para siswa mengusai perubahan sifat-sifat keperiodikan unsur. Perhatikanlah diagram penguasaan sifat-sifat keperiodikan unsur dibawah ini. Non Logam Logam Alkali Tanah Metaloid Seri Actinida Gas Mulia Logam Alkali Logam Transisi Halogen Seri Lantanida PERIODE G O L O NG A N  Energi Ionisasi  Afinitas Elektron  Keelektronegatifan  Sifat Non Logam  Jari-jari Atom  Sifat Logam  Energi Ionisasi  Afinitas Elektron  Keelektronegatifan  Sifat Non Logam G O L O NG A N  Jari-jari Atom  Sifat Logam sifat berikut: Energi Ionisasi, Afinitas Elektron, Keelektronegatifan, dan Sifat non Logam. Untuk arah yang berlawanan dengan arah Tanda Panah maka sifat keperiodikan makin kecil. Seperti pada sifat periodik Jari-jari Atom dan Sifat Logam. Hal ini tidak berlaku untuk titik didih dan titik leleh. Titik leleh dan Titik didih semakin kebawah makin rendah dalam golongan unsur logam, sedangkan untuk unsur-unsur non logam titik leleh dan titik didih makin kebawah makin tinggi.  Sistem periodik unsur adalah tabel –tabel atom yang ada hubungannya dengan letak unsur pada sistem periodik.  Pengelompokan unsur-unsur dalam tabel periodik mengalami perkembangan.  Golongan dalam tabel periodik terdiri atas golongan utama dan golongan transisi.  Unsur-unsur yang teletak dalam satu golongan mempunyai sifat kimia yang mirip.  Baris-baris horizontal dalam tabel periodik disebut periode.  Baris-baris vertikal dalam tabel periodik disebut golongan.  Elektron valensi menunjukan nomor golongan utama.  Nomor periodik ditentukan oleh jumlah kulit pada konfigurasi elektron suatu unsur.  Sifat-sifat keperiodikan dalam sistem periodik unsur adalah jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, sifat logam dan non logam serta titik leleh dan titik didih. KIMIA - INTISARI Logam merkury mempunyai nama kimia hydragirum yang berarti perak cair. Logam merkury dilambangkan dengan Hg, pada tabel periodik menempati urutan nomor atom 80 dan mempunyai bobot atom 200,59. Merkuri dan senyawa garamnya banyak digunakan dalam industri cat, bahan peledak, lampu, alat-alat listrik, baterai, dan termometer. Penggunaan merkuri banyak disalahgunakan sebagai zat pemutih kulit pada kosmetik. Banyak kosmetik dijual bebas dipasaran yang mengandung merkuri dalam bentuk racikan khususnya produk-produk import yang dengan sengaja tanpa mencantumkan komposisi. Apabila kosmetika banyak mengandung Hg efek merkuri yang masuk kedalam kulit akan menimbulkan toksisitas yang sangat berbahaya pada wajah. Misalnya panas, memerah, mengelupas bahkan jika digunakan dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan kanker kulit. Gambar 3.4 Logam raksa berbentuk cair pada suhu kamar