Dasar Hukum Berdirinya PANDANGAN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-JIHAD TERHADAP GAGASAN NEGARA ISLAM HTI

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 93

3. Bentuk Pemerintahan

Dalam kesempatan wawancara dengan Muhammad Hanan Tantowi santri Pondok pesantren Al-jihad menjelaskan bahwa, negara Islam adalah Negara yang menggunakan Sistem pemerintahan Demokrasi Islam seperti halnya yang dipraktikkan pada masa-masa awal penyebaran Islam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Khulafa al- Rasyidin adalah suatu bentuk pemerintahan yang ideal sehingga cocok untuk diterapkan kembali jika dibentuk suatu negara Islam. 12 Penjelasan itu menunjukan bahwa sistem yang dulu digunakan pada masa Nabi dan para sahabat sangatlah mirip dengan sistem Demokrasi, meskipun sistem demokrasi saat ini pastilah juga memiliki kelemahan atau tidak sesempurna pada masa nabi dan sahabat. Namun yang perlu kita lihat dan kita pahami bahwa masa Kepemimpinan Nabi Muhammad di Makkah dan Madinah saat itu juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama memiliki kultur dan budaya yang berbeda- beda antara masyarakat satu dengan yang lainnya seperti halnya di Indonesia. Bentuk pemerintahan yang demokratis dimana semua rakyat memberikan aspirasinya pada pemerintah tanpa memandang kelas, ras, dan suku menjadi bentuk pemerintahan yang diinginkan santri jika negara Islam didirikan. Akan tetapi demokrasi secara Islam yang menjadikan Islam sebagai landasannya. Demokrasi sering diartikan sebagai penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan persamaan hak didepan hukum. 12 Muhammad Hanan Tantowi, Wawancara, Surabaya, 30 November 2016. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 94 Dari sini kemudian muncul ungkapan-ungkapan untuk demokrasi, seperti egalite persamaan, equality keadilan, liberty kebebasan, human right hak asasi manusia. Secara normatif, Islam menekankan pentingnya ditegakkan amar ma’ruf nahi munkar bagi semua orang Muslim, baik sebagai individu, agggota masyarakat maupun sebagai pemimpin negara. Doktrin tersebut merupakan prinsip Islam yang harus ditegakkan dimanapun dan kapan saja , supaya terwujud masyarakat yang aman dan sejahtera. Konsep pokok yang merupakan dasar dari gagasan demokrasi dalam Islam adalah musyawarah. Konsep ini berdasarkan pada perintah Al-Quran dalam surat Ali Imran;159 dan surat As- Syuura;38, kedua ayat tersebut berisi perintah untuk bermusyawarah dalam memecahkan masalah yang ketentuan pemecahan masalah itu sendiri tidak dijelaaskan dalam Al- Qur’an. Al-Quran surat Ali-Imran ayat; 159, memerintahkan musyawarah dalam kaitan dengan “peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan, dan lain-lain. Berdasarkan konteks sehingga memiliki nilai yang sangat tinggi bagi umat Islam. Berdasarkan konteks historis ayat tersebut yang turun berkenaan dengan permusyawaratan Nabi Muhammad SAW dengan kaum Muslimin Madinah pada saat menghadapi perang uhud. Ayat ini berhubungan dengan surat Asy-Syura ayat; 38 yang secara umum memerintahkan seluruh umat Islam untuk melakukan musyawarah