Batasan Masalah Rumusan Masalah
maupun sebagai tujuan akhir itu sendiri. Menurut Castilo dalam Jochen 2003:39, beberapa penulis menyakini bahwa partisipasi adalah
kebutuhan dan hak asasi manusia yang mendasar. Menurut Hendar dan Kusnadi 2005: 64, partisipasi memegang
peranan yang menentukan dalam perkembangan koperasi, tanpa partisipasi anggota, koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien dan
efektif. Koperasi merupakan alat yang digunakan oleh para anggota
untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu yang telah disepakati bersama.
Sukses tidaknya, berkembang tidaknya, bermanfaat tidaknya dan maju mundurnya suatu koperasi akan sangat bergantung sekali pada
peran partisipasi aktif dari para anggotanya. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
partisipasi anggota adalah kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaannya secara bertanggung jawab.
Partisipasi dibutuhkan untuk mengurangi kinerja yang buruk, mencegah penyimpangan dan membuat pemimpin koperasi bertangung jawab.
Partisipasi memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan koperasi. Tanpa partisipasi anggota, koperasi tidak akan dapat bekerja
secara efisien dan efektif.
b.
Dimensi Partisipasi
Menurut Hendar Kusnadi 2005: 92 partisipasi meliputi 4 dimensi, yaitu dipandang dari sifatnya, bentuknya, pelaksanaannya dan
peran serta perorangansekelompok orang. Dimensi-dimensi partisipasi
dibedakan menjadi empat macam berdasarkan sudut pandangnya, yaitu dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya, dimensi partisipasi dipandang
dari bentuknya, dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya, dan dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya.
Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya, yaitu partisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan forced dan partisipasi sukarela
voluntary. Partisipasi yang dipaksakan forced apabila tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi, maka partisipasi tidak akan sesuai dengan prinsip
koperasi yang terbuka dan sukarela serta manajemen yang demokratis. Partisipasi yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat
sukarela. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya dapat dibedakan menjadi partisipasi formal formal participation dan partisipasi informal
informal participation. Partisipasi formal telah tercipta suatu mekanisme formal dalam pengambilan keputusan dan dalam pelaksanaan setiap
kegiatan. Sedangkan partisipasi informal hanya terdapat persetujuan lisan antara atasan dan bawahan dalam bidang-bidang partisipasi Hendar
Kusnadi, 2005: 92. Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya, partisipasi dilaksanakan
secara langsung maupun secara tidak langsung. Partisipasi langsung terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, menyampaikan ide-ide,
informasi, keinginan, harapan, saran, dan lain-lain kepada pihak yang menjadi pimpinannya. Sedangkan partisipasi tidak langsung terjadi apabila
ada wakil yang membawa aspirasi orang lain. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat