Fungsi Sikap Sikap Guru terhadap Pendidikan Inklusif

16 diri seseorang untuk menentukan kepercayaan seseorang. Sehingga kepercayaan- kepercayaan tersebut yang akan membentuk sikap seseorang. f. Pengaruh faktor emosional Sikap bukan hanya dibentuk oleh kebudayaan yang ada dalam suatu lingkungan tetapi juga emosi yang ada pada diri seseorang. Sikap yang muncul pada seseorang dapat berupa sikap yang didasari oleh emosi Proses pembentukan sikap terjadi secara bertahap diawali dengan proses belajar yaitu belajar dari pengalaman-pengalaman yang diperolehnya, kemudiaan pengaruh yang kuat dari orang lain. Kebudayaan yang ditanamkan pada diri seseorang, sugesti-sugesti yang didapat dari media masa serta proses belajar di lembaga pendidikan dan agama serta emosi yang muncul dalam diri seseorang dapat membentuk sikap seseorang. Sikap guru dalam pelaksanaan pendidikan inklusif dapat dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman pribadi karena pengalaman pribadi merupakan dasar dari pembentukan sikap, pengaruh kebudayaan dimana guru tinggal yang akan membetuk kebiasaan dan menentukan emosi seseorang, melalui media masa guru akan mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan pendidikan inkluif, lembaga sekolah meletakan dasar bagi guru untuk melaksanakan pendidikan inklusif.

4. Fungsi Sikap

Menurut Baron, Byrne, dan Branscombe, dalam Sarlito. W Sarwono 2009 : 86 terdapat lima fungsi sikap sebagai berikut. 17 a. Fungsi pengetahuan Sikap membantu kita untuk menginterpretasi stimulus baru dan menampilkan respon yang sesuai. b. Fungsi identitas Sikap membantu mengekspresikan nilai dan keyakinan untuk menunjukkan identitas kita. c. Fungsi harga diri Sikap yang kita miliki mampu menjaga dan meningkatkan harga diri. d. Fungsi pertahanan diri Sikap berfungsi melindungi diri dari penilaian negatif. e. Fungsi motivasi kesan Sikap berfungsi mengarahkan orang lain untuk memberi penilaian. Berdasarkan hal tersebut bahwa fungsi sikap yaitu untuk memotivasi diri, identitas, dan pengetahuan yang dapat membantu individu untuk merespon yang sesuai terhadap objek.

5. Sikap Guru terhadap Pendidikan Inklusif

Sebagai guru di sekolah inklusif sikap merupakan hal yang penting untuk menunjang kinerja guru. Sikap menerima guru terhadap pelaksanaan pendidikan inklusif dapat membantu anak yang berkebutuhan khusus untuk memperoleh haknya dalam pendidikan sesuai kebutuhannya. Seperti yang dijelaskan oleh Dedi Supriadi Muhammad Takdir Illahi, 2013:181 bahwa guru harus memiliki komitmen pada peserta didik dan proses pembelajarannya, guru harus memahami teknik evaluasi mulai dari pengamatan dalam perilaku siswa untuk menentukan 18 teknik evaluasi yang sesuai dengan kemampuan siswa, sebagai guru juga harus memberikan motivasi agar peserta didik merasa percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Dedy Kustawan 2012:11 guru di sekolah inklusif harus lebih terbuka terhadap perbedaan atau keberagaman peserta didik, mampu mendidik peserta didik yang lebih beragam, lebih terbiasa dan terlatih untuk mengatasi tantangan pelajaran, sehingga siswa mendapatkan prestasi yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut bahwa sikap guru terhadap pendidikan inklusif menunjukan sebagai seorang guru di sekolah inklusif harus memiliki komitmen untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar peserta didik percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya, mampu mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran.

B. Kajian Tentang Pendidikan Inklusif