Motivasi belajar Hasil belajar

19 Pendanaan Program Paket A dan Program Paket B dilakukan tanpa membebani warga belajar dan orang tua warga belajar karena bersumber dari APBN maupun APBD. Dana penyelenggaraan program paket C bersumber dari pemerintah dan dari masyarakat termasuk swadaya warga belajar. Beberapa komponen pendanaan yang perlu mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat adalah: 1 pengadaan sarana belajar buku dan modul;2 pelatihan tenaga pendidik; 3pengadaan dana belajar; 4 honorarium tenaga pengajarpelatih; 5 honorarium penyelenggara; 6 pengadaan bahan dan alat keterampilan; 7 evaluasi dan ujian 8 monitoring dan evaluasi program Depdiknas, 2002: 7.

i. Motivasi belajar

Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Menurut Ngalim Purwanto 2003: 71 motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkanorang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Zainal Aqib 2003: 50 menyatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar dapat berasal dari motivasi internal maupun motivasi eksternal. Untuk itu baik tutor maupun penyelenggara perlu menumbuhkan motivasi baik internal maupun eksternal warga belajar. Penumbuhan motivasi tersebut dapat melalui penyajian bahan pelajaran, sangsi-sangsi, dan hubungan pribadi dengan warga belajar Davies, 1987: 219. 20

j. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki warga belajar setelah menerima pengalaman belajar Nana Sudjana, 2005: 22. Lebih lanjut lagi, Gagne 1977: 27-28 membagi lima kategori hasil belajar, yaitu: 1 keterampilan intelektual intellectual skill; 2 informasi verbal verbal information; 3 strategi kognitif cognitive strategies, 4 keterampilan motorik motor sklill; dan 5 sikap attitudes.

B. Program Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan

1. Bentuk Program Pembelajaran

Gagne dalam Hanafi dan Manan 1988: 14 mendefinisikan pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang diciptakan dan dirancang untuk mendorong, menggiatkan dan mendukung belajar siswa. Sedangkan Raka Joni 1980: 1 menyebutkan, pembelajaran adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar. Penciptaan lingkungan berarti menyediakan seperangkat kondisi lingkungan anak yang merangsang anak untuk melakukan aktivitas belajar. Menurut pendapat diatas dapat diartikan bahwa pembelajaran didefinisikan sebagai seperangkat peristiwa yang dilakukan oleh guru atau tutor untuk mendorong terjadinya aktivitas belajar siswa. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan pula bahwa pembelajaran pada Pendidikan Kesetaraan adalah serangkaian kegiatan yang diciptakan oleh tutor untuk mendorong dan menggiatkan aktivitas pembelajaran.