Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak Kegiatan inti 30 menit No.

B u k u G u r u K e l a s X M A xxiv

3. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik authentic assesment yang menilai kesiapan peserta didik, prilaku peserta didik dalam pembelajaran dan di luar pembelajaran, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional instructional effect dan dampak pengiring instructional effect dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan remedial, pengayaan enrichment, atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan releksi. Sedangkan penilaian yang mengacu pada hasil pembelajaran dilakukan setiap selesai pembelajaran satu kompetensi dasar. a. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar penilaian dan tidak dipengaruhi

faktor subjektivitas penilai.

2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu

dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkesinambungan.

4. Ekonomis

, berarti penilaian yang dilakukan eisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.

5. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

6. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak

internal madrasah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

7. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan pendidik.

b. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian 1. Ruang Lingkup Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajarankompetensi muatankompetensi program, dan proses. Tafsir-Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 xxv 2. Teknik dan Instrumen Penilaian Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. a Penilaian kompetensi sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” peer evaluation oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. - Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku peserta didik yang diamati langsung oleh pendidik saat proses pembelajaran. - Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri yang berisi ceklis aspek kepribadian. - Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik yang berisi cheklis tentang aspek yang dinilai. - Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. b Penilaian Kompetensi Pengetahuan Pendidik menilai kompetensi pengetahuan yang dicapai peserta didik melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Sebelum melaksanakan penilaian kompetensi pengetahuan, pendidik telah menyiapkan instrumen penilaian yang meliputi; 1 Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. 2 Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada peserta didik berserta pedoman penskoranya. 3 Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah danatau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas yang akan dikerjakan peserta didik. B u k u G u r u K e l a s X M A xxvi c Penilaian Kompetensi Keterampilan Untuk mengetahui kompetensi keterampilan, seorang pendidik harus menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik. Adapun penjelasan masing-masing instrument penilaian keterampilan yaitu; - Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. - Projek adalah tugas-tugas belajar learning tasks yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. - Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat relektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Instrumen penilaian kompetensi keterampilan harus memenuhi persyaratan berikut yaitu: a substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; b konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan c penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Tafsir-Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 xxvii PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU Untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, perhatikan penahapan berikut ini: 1. Bacalah bagian pendahuluan untuk memahami konsep utuh mata pelajaran Ilmu tafsir-Ilmu tafsir, kompetensi inti, kompetensi dasar dalam kerangka kurikulum 2013. 2. Tiap bab terdiri atas: kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, remedial, pengayaan dan interaksi guru dengan orang tua. 3. Penomoran kompetensi inti dan kompetensi dasar tidak berurutan, hal itu menyesuaikan dengan tahap pencapaian kompetensi dasar. 4. Guru mendorong peserta didik untuk memperhatikan kolom-kolom pada buku pelajaran peserta didik sehingga menjadi fokus perhatian peserta didik. Kolom-kolom di buku peserta didik tersebut adalah sebagai berikut: - Mari Merenung:memberikan gambaran umum yang mengantarkan peserta didik menuju materi yang akan dibahas - Mari Mengamati: untuk menguatkan peserta didik agar dapat mewujudkan pengetahuan ke dalam prilaku sehari-hari. - Mari Menanyakan: untuk memotifasi peserta didik untuk menghubungkan antara materi dengan pengalaman pribadinya. - Ayo Memahami: untuk menggali pengetahuan melalui sumber-sumber baik berupa buku teks, guru, diskusi dengan teman, dan lain-lain. - Pendalaman Karakter: merenungkan hasil belajar peserta didik dan membandingkannya dengan pengalaman pribadi peserta didik. - Mari berdiskusi: untuk mendorong peserta didik menyampaikan ide-idenya yang berkaitan dengan materi. - Ayo Berlatih: untuk mengukur penguasaan peserta didik terhadap materi yang dibahas - Tugas: untuk membiasakan peserta didik dalam mengamalkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. B u k u G u r u K e l a s X M A xxviii 5. Dalam proses pembelajaran ada dua tahapan yaitu: - Tahap persiapan berisi tentang upaya guru dalam mengkondisikan dan melatih peserta didik dalam membiasakan nilai-nilai yang baik, selain itu juga guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan model- model pembelajaran secara teknis yang akan diterapkan dalam membahas materi. - Tahap pelaksanaan tercantum satu contoh model pembelajaran 6. Contoh-contoh model penilaian ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, serta tugas peserta didik yang dapat dikembangkan oleh guru. Dalam pelaksanaannya guru sangat mungkin untuk melakukan pengembangan yang disesuaikan dengan potensi peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan. Tafsir-Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 1 Semester I MENGENAL AL-QUR’AN

A. Kompetensi Inti

1. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1. Meyakini kebenaran al-Qur`an yang harus diterima dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 2.1. Memiliki sikap sebagaimana yang terkandung dalam al-Qur`an. 3.1. Memahami pengertian al-Qur`an. 4.1. Menyajikan contoh pengertian Al-Qur’an dari salah seorang ulama’ B u k u G u r u K e l a s X M A 2

C. Indikator Ketercapaian dan Tujuan Belajar

Indikator Ketercapaian Tujuan Belajar 1. Menjelaskan Pengertian al-Qur`an 2. Mengidentiikasi Kandungan al-Qur`an 3. Mengidentiikasi Bukti Keaslian al-Qur`an 4. Mengidentiikasi Bukti Kebenaran al-Qur`an Setelah merenung, mengamati, menanya, memahami, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan: 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian al-Qur`an 2. Pesertadidikdapatmendeskripsikan pengertian al-Qur`an 3. Peserta didik dapat menjelaskan kandungan al-Qur`an 4. Peserta didik dapat menjelaskan bukti keaslian keotentikan al- Qur`an 5. Peserta didik dapat menjelaskan bukti kebenaran al-Qur`an

D. Materi Esensi

1. Pengertian al-Qur`an dari segi etimologi. Beberapa ulama mempunyai pandangan yang berbeda: Pertama, cara membacanya apakah memakai hamzah ُ نآْرُقلَا atau tidak ُ نَرُقلَا dan kedua, apakah al-Qur`an itu musytāq ataukah kata bukan. 2. Para ulama yang mengatakan bahwa cara melafalkan al-Qur`an tidak dengan menggunakan hamzah pun terpecah dalam dua kelompok. a. Sebagian diantara mereka, di antaranya adalah Al-Asy’̄ri mengatakan bahwa kata al-Qur`an diambil dari kata kerja qa-ra-na َنَرَق yang berarti menyertakan karena al-Qur`an menyertakan ayat, surat dan huruf-huruf. b. Al-Farrā’ menjelaskan bahwa kata al-Qur`an dari kata dasar qarā’in ُنِئَرَق yang artinya adalah tanda atau penguat karena al- Qur’an terdiri dari ayat-ayat yang saling menguatkan dan terdapat kemiripan antara ayat satu dengan ayat yang lain. 3. Pendapat lainnya mengatakan bahwa al-Qur`an merupakan nama personal al-‘ālam as-syakhsyi, bukan merupakan derivasi musytāq 4. al-Qur`an merupakan kitab yang keasliannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara sebagaimana diirmankan dalam QS. al-Ḥijr [15]: 9. 5. Abdurraz̄q Nawfal, dalam al-Ῑjāz al-’Adady li al-Qur’ān al-Karīm mengemukakan beberapa contoh tentang bukti kebenaran al-Qur`an dengan memaparkan keseimbangan- keseimbangan dalam al-Qur`an: Tafsir-Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 3 a. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya. b. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnyamakna yang dikandungnya. c. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya. d. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya, dan lain-lain.

6. Beberapa bukti kebenaran al-Qur’an yang lain adalah:

a. Berdasarkan pemberitaan-pemberitaan gaib. b. Berdasarkan Isyarat-isyarat ilmiah.

E. Proses Pembelajaran 1. Pendahuluan 5 menit

a. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. b. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. c. Guru menyapa peserta didik. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. e. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang seputar al-Qur`an yang bersifat umum seperti yang telah dipelajari pada kelas-kelas sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan sekarang, pada kolom “mari merenung”. f. Mediaalat peragaalat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton tulisan yang besar dan mudah dilihatdibaca, atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.

2. Kegiatan inti 30 menit No.

Pelaksanaan Kegiatan Kolom Buku 1 ► Meminta peserta didik untuk mencermati gambar Mari mengamati 2 ■ Meminta peserta didik untuk mencermati gambar 3 ■ Menyampaikan hasil pengamatan keseluruhan gambar 4 ► Memberikan penjelasan tambahan dan penguatan hasil 5 ► Menstimulasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan sederhana Berdasarkan “mari merenung” dan “mari mengamati” agar termotivasi untuk belajar Mari menanya B u k u G u r u K e l a s X M A 4 No. Pelaksanaan Kegiatan Kolom Buku 6 ► Mengajak peserta didik untuk mengeksplorasi materi dengan membaca atau mendengarkan penjelasan dari BapakIbu pendidik dan menganjurkan masing-masing peserta didik untuk mencermati pokok-pokok materi yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi Ayo memahami 7 ► Memandu peserta didik untuk menemukan pokok-pokok materi yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi m a r i berdiskusi Mari Berdiskusi 8 ► Membentuk kelompok-kelompok diskusi 9 ► Memberitahukan kepada para peserta didik untuk menyimpulkan hasil diskusi dan juga menginventarisir hal-hal yang belum dipahami pada masing-masing kelompok 10 ■ Berdiskusi 11 ► Memandu dan mengamati jalannya diskusi Mari mengamati 12 ■ Mempresentasikan hasilnya, kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan 13 ► Memberikan penjelasan tambahan, penguatan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik yang belum terselesaikan 14 ► Membimbing peserta didik mengasosiasi yaitu dengan merenungkan pemahaman materi dan membandingkannya dengan pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari Pendalaman karakter 15 ► Memberikan penjelasan tambahan dan penguatan hasil asosiasi Mari menyimp ulkan 16 ► Memandu peserta didik menyimpulkan bersama- sama materi pelajaran tersebut diantaranya telah terdapat pada buku teks peserta didik 17 ► Membimbing peserta didik untuk tes kompetensi dengan mengerjakan pilihan ganda, soal uraian dan pengamatan perilaku Ayo berlatih Tafsir-Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 5 ► : BapakIbu Pendidik ■ : Peserta Didik Catatan: a. Pembelajaran Ilmu tafsir dapat dilakukan di masjid, perpustakaan, atau tempat lain yang memungkinkan yang ada di lingkungan sekolah. b. Pencapaian karakter pengamalan nilai-nilai al-Qur`an dalam kehidupan sehari-hari perlu ditunjang dengan program pembiasaan, antara lain: • Menghafalkan contoh-contoh ayat-ayat dan terjemah. • Menerangkan makna kandungan al-Qur`an. • Mencari sumber kitab tafsir yang lain. • Menanamkan kesesuaian antara amaliyah peserta didik sehari-hari dengan dengan nilai-nilai al-Qur`an. • Kegiatan luar ruangan dengan menitikberatkan pada akhlak karimah.

3. Penutup 10 menit