Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
13 Menurut Depdiknas 2003: 6, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengalaman mengenai tujuan, ini dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan menurut Beauchamp dalam Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan 2007, kurikulum adalah dokumen tertulis
yang mengandung isi mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam
kegiatan sehari-hari. Pengembangan kurikulum merupakan inti dalam penyelenggaraan
pendidikan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28 menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan. Secara khusus
pada Bab X Pasal 36 ayat 1 disebutkan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam skala yang lebih luas, kurikulum merupakan suatu alat
pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik
untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya manusia yang
berkualitas umumnya. Dalam pelaksanaan kurikulum, kegiatan-kegiatan yang merupakan penerapan kurikulum tidak terbatas dalam ruang kelas saja
melainkan mencakup kegiatan-kegiatan di luar kelas.
14 Yang dimaksud kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dalam penelitian
ini merupakan program studi Konstruksi Kayu khusus mata pelajaran pelaksanaan konstruksi kayu yang dilakukan di ruang bengkel kayu.
Kurikulum 2013 merupakan pengganti kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Di dalam kurikulum 2013 terdapat sedikitnya empat komponen
utama i standar komponen lulusan yang diharapkan; ii standar isi materi yang akan diajarkan; iii standar proses pembelajaran metodologi; dan standar
proses nilai. Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, ketrampilan serta sikap secara utuh. Dimana proses
pencapaiannya melalui pembelajaran pada sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai satu kesatuan yang saling mendukung dalam mencapai
kompetensi tersebut. Menurut Fatori 2013: 17, proses pembelajaran pada kurikulum 2013
untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Ilmiah scientific approach. Langkah-langkah pendekatan ilmiah dalam proses
pembelajarannya dimulai dari menggali informari melalui pengamatan dan pertanyaan dan percobaan, kemudian mengolah data dan informasi, menyajikan
data atau informasi dan dilanjutkan dengan menganalisis, menalarmdan kemudian menyimpulkan serta terakhir diharapkan siswa dapat mencipta. Pada
buku ini seluruh materi yang tersaji dalam kompetensi dasar diupayakan sedapat mungkin dapat diaplikasikan secara prosedural sesuai dengan pendekatan ilmian
scientific approach. Agar kurikulum tersebut menjadi program bersama, perlu disesuaikan
atau disinkronisasi antara materi yang tertuang dalam kurikulum dengan bidang pekerjaan yang tersedia di institusi pasangan yang dapat dijadikan wahana
15 belajar bagi peserta didik dalam mencapai penguasaan keahlian yang
disyaratkan. Sinkronisasi tersebut harus dilaksanakan secara bersamaan dan hasilnya menjadi program pendidikan dan pelatihan yang dirancang secara
terstandar dengan ukuran isi, waktu dan metode tertentu.