39 ruang bengkel kayu, pencahayaan, jenis, jumlah dan kondisi peralatan, dan
perabotan sesuai dengan standar yang ada.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMK Negeri 3 Yogyakarta dengan mengambil program keahlian Konstruksi Kayu. Waktu penelitian dari
bulan Maret sampai dengan Juni 2015 dengan tahap-tahap penelitian yaitu: 1 telaah pustaka dan survey lapangan, 2 pembuatan proposal, 3 pengambilan
data, 4 analisis data dan 5 penyusunan laporan penelitian.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subyek penelitian adalah ruang bengkel kayu SMK Negeri 3 Yogyakarta. Sedangkan objek penelitian adalah luas ruangan, pencahayaan, ventilasi,
peralatan dan perabotan di bengkel kayu Program Keahlian Konstruksi Kayu di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Adapun sumber data pada penelitian ini adalah guru
dan teknisi.
D. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian
Untuk mendapatkan informasi tentang ketercapaian kelayakan ruang dan peralatan yang berada di bengkel kayu SMK Negeri 3 Yogyakarta berdasarkan
pokok permasalahan yang ditinjau, maka variabel penelitian sebagai berikut: a. Kelayakan ruang ditinjau dari ukuran luas ruang bengkel kayu.
b. Kelayakan pencahayaan alami dan buatan di ruang bengkel kayu. c. Kelayakan peralatan serta perabotan pada bengkel kayu ditinjau dari
spesifikasi, jumlah dan kondisi alat.
40
2. Operasional Variabel
a. Kelayakan luas ruang bengkel adalah tingkat ketercapaian minimal yang ditinjau berdasarkan jumlah bidang permukaan tanah yang di atasnya
terdapat prasarana SMKMAK meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang Permendiknas, 2008:2.
b. Kelayakan pencahayaan adalah tingkat ketercapaian minimum yang ditinjau berdasarkan SNI 03-6572-2001.
c. Kelayakan peralatan dan perabotan adalah tingkat ketercapaian sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran di bengkel kayu
Permendiknas, 2008:2. Peralatan tersebut terdiri dari jenis, jumlah serta kondisi.
E. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan empat tahap, yaitu:
1. Observasi Pengamatan
Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal subyek yang akan diteliti. Menurut Sutrisno hadi dalam Sugiyono 2014: 145, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu prosesyang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis.
Observasi dalam penelitian ini merupakan pengamatan secara langsung mengenai kondisi ruang dan fasilitas bengkel yang ada di lapangan. Adapun hal-
hal yang akan diobservasi meliputi sarana dan prasarana yang ada di ruang bengkel kayu Program Keahlian Konstruksi Kayu di SMK Negeri 3 Yogyakarta.
Observasi digunakan untuk validasi data yang diperoleh melalui dokumentasi. Validasi instrumen penelitian ini dilakukan dengan cara uji validasi oleh para ahli
Judgement Experts.