Tabel 2.1 Tingkat
Risk Base Capital RBC Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
sumber : diolah peneliti dari publikasi laporan keuangan perusahaan asuransi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia; website www.idx.co.id
di akses tanggal 25 November 2012
2. 1. 3. Pertumbuhan Premi Neto
Pertumbuhan premi neto dipengaruhi oleh hubungan antara biaya, volume, dan laba net operating income
yang mempengaruhi perubahan aktivitas dalam tingkat biaya variabel, biaya tetap, harga jual premi asuransi, dan volume penjualan. Pertumbuhan premi neto pada
usaha perasuransian dapat diungkapkan sebagai margin kontribusi karena terdapat korelasi berdasarkan definisi margin kontribusi. Menurut Garrison 2006: 324 margin kontribusi
No. Kode
Nama Perusahaan
Risk Base Capital Tahun
2008 Tahun
2009 Tahun
2010 Tahun
2011 Tahun
2012
1. ABDA PT. ASURANSI BINA
DANA ARTA, Tbk 297
310 409
622 71
2. AHAP
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA, TbK
116 120
134 151
40 3. AMAG
PT. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA, Tbk
55 67
70 93
30 4. ASBI
PT. ASURANSI BINTANG, Tbk
21 22
20 25
35 5. ASDM
PT. ASURANSI DAYIN MITRA, Tbk
25 28
303 33
40 6. ASJT
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk
226 250
290 294
16 7. ASRM
PT. ASURANSI RAMAYANA, Tbk
282 317
345 376
50 8. LPGI
PT. LIPPO GENERAL INSURANCE, Tbk
147 120
144 163
10 9. PNIN
PT. PANIN INSURANCE, Tbk
126 141
151 175
40 10. MREI
PT. MASKAPAI REASURANSI
INDONESIA, Tbk 286 356 368 470 60
11. SMMA PT.ASURANSI
SINARMAS, Tbk 196
199 291
371 22
12. MMNC PT.ASURNASI MNC
INDONESIA, Tbk -
- 107
129 82
Universitas Sumatera Utara
adalah jumlah pendapatan dikurangi beban variabel dan beban tetap yang menghasilkan laba bersih untuk periode tersebut. Berdasarkan definisi tersebut terdapat korelasi bahwa premi
neto adalah jumlah premi yang dibayarkan setelah dikurangi biaya administrasi sebagai biaya tetap dan biaya komisi agen sebagai biaya variabelnya.
Struktur premi asuransi terdapat komponen-komponen biaya variabel dan biaya tetap yang diakumulasikan sesuai dengan besarnya tingkat resiko yang ditanggung oleh perusahaan
asuransi. Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia AAMAI pada diktat pengantar asuransi 2007: 26 menetapkan premi asuransi didasarkan kepada 5 lima komponen biaya,
yaitu : 1.
Ekspektasi klaim expected claims, dalam penetapan premi asuransi harus diperhitungkan dan memperkirakan estimasi atau besarnya klaim yang mungkin
dibayar di waktu yang akan datang. 2.
Hutang klaim outstanding claims, dalam penetapan premi asuransi harus memperhitungkan klaim-klaim yang belum dapat terbayar oleh perusahaan asuransi.
3. Reserve, yaitu penyisihan dana premi asuansi terhadap kemungkinan terjadinya
klaim contingencies akumulasi klaim dalam waktu bersamaan diluar kemampuan perusahaan asuransi.
4. Biaya operasional all expenses, dalam premi asuransi sudah termasuk untuk
membiayai operasional perusahaan seperti biaya kantor, gaji karyawan, komisi, iklan dan promosi.
5. Laba profit, manajemen perusahaan asuransi harus memperhitungkan keuntungan
yang diperoleh dari pengumpulan premi asuransi collective prime sebagai tanggung jawab kepada investor atas investasinya dalam perusahaan.
Manajemen perusahaan asuransi juga harus mempertimbangkan aspek-aspek komersial dalam penetapan nilai premi sebagai penambah dana cadangan. Asosiasi Ahli Manajemen
Asuransi Indonesia AAMAI pada diktat pengantar asuransi 2007: 27 mengindentifikasi aspek-aspek komersial nilai premi asuransi adalah sebagai berikut :
1. Kompetisi.
Setiap perusahaan asuransi harus mempersiapkan diri dalam menghadapi kompetisi usaha perasuransian. Manajemen harus secara tepat dalam pengelolaan sumber daya
perusahaan dan pentapan tingkat premi asuransi. Tingkat premi yang terlalu tinggi akan berakibat kehilangan nasabah tertanggung, sedangkan tingkat premi yang
terlalu rendah dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaaan.
2. Inflasi.
Manajemen perusahaan asuransi harus mempertimbangkan inflasi. Nilai klaim yang akan dibayarkan dipengaruhi oleh tingkat inflasi terhadap nilai premi asuransi yang
Universitas Sumatera Utara
dibayar pada waktu sekarang. Peningkatan nilai klaim di masa yang akan datang bukan disebabkan oleh meningkatnya klaim tersebut, tetapi karena turunnya nilai
uang akibat inflasi.
3. Tingkat bunga interest rates.
Dana yang terkumpul dari premi asuransi di investasikan kembali untuk menambah tingkat kemampuan perusahaan asuransi dalam memenuhin kewajibannya.
Bervariasinya tingkat bunga investasi berpengaruh terhadap aspek komersial dari pendapatan premi asuransi.
4. Tingkat pertukaran nilai mata uang exchange rates.
Perusahaan asuransi yang memiliki pasar di luar negeri harus mempertimbangkan resiko pertukaran nilai mata uang dan manajemen harus mengelola dengan tepat agar
biaya yang timbul dalam mata uang asing dapat dipenuhi oleh premi yang dibayar.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung kepada pemahaman yang baik terhadap klasifikasi biaya dan aktivitas usaha.
Maka, biaya diklasifikasikan sebagai berikut : 1.
Biaya tetap fixed cost, adalah biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun.
2. Biaya variabel, adalah biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap
peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas.
3. Biaya semivariabel, adalah biaya yang memperlihatkan karakteristik-karakteristik dari
biaya tetap maupun biaya variabel. Carter dan Usry; 2004: 58 – 60
Sifat biaya yang timbul didalam usaha perasuransi adalah biaya yang berdasarkan pesanan job order costing. Biaya yang timbul berdasarkan pesanan adalah akumulasi dari
biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap pesanan. Struktur biaya variabel dalam usaha perasuransian adalah dokumen-dokumen asuransi sebagai bahan baku langsung, waktu untuk
mengakseptasi sebagai komisi tenaga kerja langsung, dan biaya administrasi seperti biaya komisi agen broker asuransi, pajak komisi agen broker asuransi, biaya reasuransi, biaya
materai dan polis asuransi sebagai biaya overhead. Maka, penghitungan pendapatan premi neto pada perusahaan asuransi didasarkan kepada jumlah pendapatan premi bruto dikurangi
biaya variabel. Bila pendapatan premi neto tidak mencukupi untuk menutup biaya tetap dan biaya
variabel perusahaan, maka perusahaan akan mengalami kerugian untuk periode tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, jika jumlah pendapatan premi neto hanya cukup untuk menutupi biaya tetap, maka perusahaan hanya dapat mencapai titik impas break even dimana tidak ada laba
maupun rugi,. Titik impas berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh tingkat penjualan dapat menutupi biaya produksinya dan perusahaan belum mendapatkan laba dari penjulan. Setelah
mendapatkan titik impas maka manajemen dapat menetukan laba yang diinginkan berdasarkan persentase volume penjualan.
Perhitungan laba bersih yang diharapkan adalah dengan cara mengalikan jumlah pendapatan premi neto dengan margin kontribusi per unit. Pengaruh perubahan laba bersih
terhadap total volume penjualan adalah peningkatan produksi per unit. Hasil dari perhitungan tersebut akan menggambarkan hubungan antara biaya, volume, dan peningkatan laba.
Berdasarkan analisis hubungan antara biaya, volume, dan laba diatas akan diketahui pertumbuhan premi neto. Ketika pendapatan premi neto melebihi biaya tetap dan biaya
variabel maka pendapatan laba bersih juga akan meningkat. Perhitungan peningkatan persentase pendapatan dapat diketahui melalui rasio margin kontribusi.
Pertumbuhan premi neto menunjukkan pengaruh perubahan total penjualan terhadap margin kontribusi. Peningkatan pendapatan premi neto juga akan mempengaruhi
meningkatnya laba bersih dengan asumsi biaya tetap tidak berubah. Berdasarkan uraian di atas maka pertumbuhan premi neto dihitung sebagai berikut :
Pertumbuhan Premi Neto = Penjualan – Beban Variabel Total Penjualan
Garrison, Noreen dan Brewer; 2006: 328 Pertumbuhan premi neto berguna untuk mengetahui pertumbuhan penjualan pada
keseluruhan jenis produk perusahaan. Pertumbuhan tersebut akan mengindikator pencapaian titik impas hasil penjualan terhadap biaya produksi sehingga akan dapat mengestimasi tingkat
keuntungan yang ingin dicapai. Estimasi keuntungan tersebut akan menjadi dasar target
Universitas Sumatera Utara
penjualan dan produksi. Tabel 2.1 menggambarkan pertumbuhan tingkat premi neto pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan.
Tabel 2.2 Tingkat Pertumbuhan Premi Neto
Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
sumber : diolah peneliti dari publikasi laporan keuangan perusahaan asuransi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia; website www.idx.co.id
di akses tanggal 25 November 2012
2. 1. 4. Return On Investment ROI