bagi individu. Hal ini merupakan suatu hal yang dialami oleh wanita yang berperan sebagai single parent dan bekerja karena mereka harus tetap bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup karena mereka tidak memiliki pilihan lain bagaimanapun kondisi yang individu rasakan dalam organisasi tempatnya bekerja,
individu tetap harus bekerja karena individu akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi seperti kehilangan sumber mata pencaharian.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti ingin melihat hubungan antara work-family conflict dengan continuance commitmentyang dalam hal ini dilihat
pada wanita yang berperan sebagai seorang single parent.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang ingin diteliti adalah : Apakah terdapat hubungan antara work-family conflict dengan continuancecommitment pada wanita yang berperan
sebagai single parent yang bekerja?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara work-family conflict dengan continuance commitment pada wanita yang
berperan sebagai single parent yang bekerja. D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu Psikologi khususnya bidang Psikologi Industri dan Organisasi, terutama mengenai work-
family conflict, continuance commitment dan single parent.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk: a. Memberikan informasi kepada wanita yang berperan sebagai single parent
yang bekerja mengenai gambaran work-family conflict dan continuance commitment yang ada pada mereka.
b. Memberikan informasi kepada anak-anak dan keluarga dari wanita yang berperan sebagai single parent mengenai gambaran work-family conflict dan
continuance commitment yang dialami oleh anggota keluarga sehingga anggota keluarga dapat memberikan saran dan dukungan kepada wanita yang berperan
sebagai single parent . c. Memberikan informasi bagi organisasi untuk mengetahui gambaran
continuance commitment pada seorang pekerja mengalami work-family conflict khususnya bagi seorang wanita yang berperan sebagai seorang single parent
Universitas Sumatera Utara
E. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : PENDAHULUAN
Berisi uraian singkat mengenai gambaran latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan permasalahan. Memuat tinjauan pustaka tentang work-family
conflict, continuance commitment dan single parent. BAB III : METODE PENELITIAN
Berisi identifikasi variabel, defenisi operasional, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengambilan data, dan metode
analisa data penelitian. BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi gambaran subjek penelitian, laporan hasil penelitian yang meliputi hasil utama, hasil uji asumsi meliputi uji normalitas dan
linearitas, hasil tambahan penelitian yang meliputi nilai empirik dan nilai hipotetik , kategorisasi data penelitian serta pembahasan.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Selain itu, bab ini juga berisi
mengenai saran penyempurnaan penelitian berikutnya
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. CONTINUANCE COMMITMENT
1. Definisi Continuance Commitment
Continuance commitment berkaitan dengan an awareness of the costs associated with leaving the organization. Hal ini menunjukkan terdapat
pertimbangan untung rugi dalam diri individu mengenai keinginan untuk tetap bekerja atau meninggalkan organisasi. Continuance commitment sejalan dengan
pendapat Becker’s, dalam Meyer dan Allen, 1997 yaitu bahwa komitmen adalah kesadaran akan ketidakmungkinan untuk memilih identitas sosial lain ataupun
alternatif tingkah laku lain karena terdapat ancaman akan kerugian besar. Individu yang bekerja berdasarkan continuance commitment bertahan dalam organisasi
karena mereka butuh need to untuk melakukan hal tersebut karena tidak adanya pilihan lain Meyer Allen, 1997. Menurut Meyer dan Allen 1997,
continuance commitment menunjukkan adanya keterikatan psikologis terhadap suatu organisasi yang berhubungan dengan persepsi nilai yang telah ditanamkan
dalam suatu organisasi dan efeknya pada inidividu jika keluar dari organisasi. Menurut Beck Wilson 2000 continuance commitment berperan sebagai
alat penolog bagi organisasi dimana asosiasi individu dengan organisasi tersebut berdasarkan penilaian dari manfaat ekonomi yang dapat diperoleh oleh individu.
Universitas Sumatera Utara