Definisi Single Parent SINGLE PARENT

perilaku yang diharapkan muncul pada saat menjalankan peran yang satu terkadang bertentangan dengan ekspetasi dari peran yang lain. Ketidaksesuaian dapat terjadi karena adanya perbedaan norma dan harapan antara kedua peran.

C. SINGLE PARENT

1. Definisi Single Parent

Single parent menurut Sager dalam Duvall Miller, 1995 single parent adalah orangtua yang seorang diri membesarkan anak tanpa kehadiran, dukungan atau tanggung jawab dari pasangannya. Menurut Hurlock 2004 single parent adalah orangtua yang telah menduda atau menjanda baik ayah atau ibu dan mengasumsikan tanggung jawab untuk memelihara anak-anak setelah kematian pasangannya, perceraian atau kelahiran anak diluar nikah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa single parent adalah seorang ayah atau ibu yang membesarkan anak-anaknya seorang diri tanpa disertai kehadiran atau tanggung jawab dari pasangannya. 2. Faktor-Faktor Penyebab Single Parent Menurut Perlmutte dan Hall 1999, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi single parent yaitu disebabkan oleh kematian pasangan, perceraian atau perpisahan, memiliki anak diluar nikah, adopsi anak oleh wanita atau pria lajang. Universitas Sumatera Utara 3.Masalah-Masalah yang Dihadapi Single Parent Hurlock 2004, menjelaskan bahwa menjadi wanita yang berperan sebagai single parent akan dihadapkan pada masalah-masalah seperti: a. Masalah Ekonomi Bagi beberapa individu yang mempunyai situasi keuangan yang lebih baik ketika menjadi orangtua tunggal, mereka tidak perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dirinya maupun anak-anak. Namun tidak sedikit individu yang mengalami masalah ekonomi dan memiliki pendapatan yang kurang memadai untuk memenuhi kebutuhan mereka dibandingkan saat mereka memiliki suami, dan apabila tidak memiliki ketrampilan yang memadai maka akan menyebabkan kesulitan untuk mendapat pekerjaan yang diperlukan untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya. b. Masalah Sosial Bagi wanita yang diceraikan, masalah sosial lebih sulit diatasi dari pada pria yang menjadi duda. Wanita yang diceraikan bukan hanya dikucilkan dari kegiatan sosial tetapi bisa lebih buruk lagi, mereka seringkali kehilangan teman lamanya atau orang disekitarnya. c. Masalah Keluarga Apabila mempunyai anak yang tinggal serumah, maka seorang wanita yang menjadi single parent harus memainkan peran ganda yaitu sebagai ayah dan ibu dan juga harus menghadapi berbagai masalah yang timbul dalam keluarga tanpa Universitas Sumatera Utara pasangan. Masalah lain yang biasa dihadapi yaitu berkaitan dengan keluarga dari pihak suami. d. Masalah Praktis Mencoba untuk menjalankan hidup rumah tangga sendirian, setelah tebiasa dibantu oleh suami dalam mengatasi masalah praktis seperti membetulkan peralatan rumah tangga, memangkas rumput dan sebagainya menjadikan banyak masalah rumah tangga yang harus dihadapi oleh seorang wanita yang menjadi single parent kecuali jika mereka memiliki anak yang dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut atau memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang terjadi. e. Masalah seksual Karena keinginan seksual yang tidak terpenuhi, beberapa wanita mencoba mengatasi masalah kebutuhan seksual ini dengan melakukan hubungan gelap dengan pria bujangan atau pria yang sudah menikah, hidup bersama tanpa menikah atau dengan menikah lagi atau sebagian tetap tenggelam dalam perasaan frustasi atau melakukan masturbasi. f. Masalah tempat tinggal Tempat tinggal seorang wanita yang menjadi single parent biasanya tergantung pada dua kondisi. Pertama status ekonominya dan kedua apakah ia memiliki seseorang yang bisa diajak tinggal bersama. Kebanyakan dari wanita yang menjadi single parent harus merelakan rumahnya karena kondisi Universitas Sumatera Utara ekonominya. Sehingga mereka harus pindah ke rumah yang lebih kecil atau tinggal dengan orang tua atau anak yang sudah menikah.

D. HUBUNGAN WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN CONTINUANCE