PINJAMAN JANGKA PANJANG lanjutan LONG-TERM LOANS continued

PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2014 and December 31, 2013 Expressed in thousands of US Dollar and in million Rupiah, Unless Otherwise Stated 119 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG lanjutan 21. LONG-TERM LOANS continued Perusahaan lanjutan The Company continued Kreditanstalt Fur Wiederaufbau “KfW” dan UniCredit Bank AG “UCB” lanjutan Kreditanstalt Fur Wiederaufbau “KfW” and UniCredit Bank AG “UCB” continued Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan- pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Pinjaman, Perusahaan tidak diperbolehkan menjaminkan kekayaan dan bertindak sebagai penjamin kepada pihak lain, melepaskan sebagian atau seluruh asetnya, menerima pinjaman kecuali dalam kegiatan usaha normal, memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali terkait langsung dengan usaha, mengubah bentuk usaha, melakukan merger dan akuisisi dan menurunkan atau menerbitkan modal saham. The loan agreements include restrictions among others, that without prior written consent from the Lenders, the Company is not permitted to pledge its assets and give any guarantee or indemnity to other parties, dispose of all or any part ot its assets, incur any financial indebtedness except in the ordinary course of business provide loan to other parties except trade credit in the ordinary course of business, change the business, enter into merger, make any acquisition and reduce or issue share capital. Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut: i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh lebih dari 2,33 : 1; ii. Rasio kecukupan pembayaran bunga EBITDA Interest tidak boleh kurang dari 2,0 : 1; iii. Rasio kecukupan laba untuk pembayaran utang Net Revenue Income to Total Debt Service Payments tidak boleh kurang dari 1,30 : 1; iv. Rasio Lancar tidak boleh kurang dari 1,20 : 1 dan v. Rasio kecukupan pinjaman neto terhadap EBITDA Net BorrowingsEBITDA tidak boleh lebih dari 6,0 : 1 The Company is also required to maintain the following financial ratios: i. The ratio of Total Debt to Tangible Net Worth shall not exceed 2.33 : 1; ii. The ratio of EBITDA to Interest Expenses shall not be less than 2.0 : 1; iii. The ratio of Net Revenue Income to Total Debt Service Payments shall not be less than 1.30 : 1; iv. The Current Ratio shall not be less than 1.20 : 1 and v. The ratio of Net BorrowingsEBITDA shall not exceed 6.0 : 1 Pada tanggal 31 Maret 2014, Perusahaan belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio- rasio keuangan tersebut di atas sehingga pinjaman jangka panjang ke KfW dan UCB diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim tanggal 31 Maret 2014. Sampai dengan tanggal 10 April 2014, Perusahaan masih dalam proses untuk memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. As of March 31, 2014, the Company was unable to meet the requirements to maintain the financial ratios stated above and, accordingly, long-term loans to KfW and UCB have been classified as current liabilities in the interim consolidated statement of financial position as of March 31, 2014. until April 10, 2014, the Company is in the process to obtain a release of such requirement to comply with the above financial ratios.. PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2014 and December 31, 2013 Expressed in thousands of US Dollar and in million Rupiah, Unless Otherwise Stated 120 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG lanjutan 21. LONG-TERM LOANS continued