Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

mengatasi stressor atau mempertahankan fungsi psikososialnya Lazarus, 1980 dalam Terluin et al, 2004. Dari definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa distress adalah kondisi mengancam dan tidak nyaman yang dirasakan individu dalam kurun waktu tertentu karena persepsipenilaian negatif terhadap suatu keadaan atau tuntutan. 3. Distress dalam Berbagai Bidang Seyle 1974 pertama kali menggunakan istilah distress pada konteks biologi. Dalam perkembangannya, istilah distress digunakan di banyak bidang, seperti bidang kesehatan, ekonomi, dan juga psikologi. Istilah distress pada bidang kesehatan merujuk pada disfungsi bagian tubuh tertentu karena penyakit atau cedera Aitken, 1975. Dalam bidang ekonomi juga terdapat istilah distress, yang dikenal dengan financial distress. Financial distress diartikan sebagai keadaan keuangan yang buruk atau tidak mendukung pemenuhan kebutuhan individu tertentu Campbell, 2011. Peneliti juga menemukan istilah moral distress, yaitu kondisi tidak menentu yang disebabkan pengambilan keputusan yang bertentangan dengan moral atau kode etik Ulrich, 2010; Weinberg, 2009. Moral distress biasanya dialami oleh dokter atau perawat. Pada dasarnya, istilah distress tetap mengacu pada keadaan subjektif yang tidak menyenangkan akibat stressor. Istilah psychological distress yang digunakan dalam penelitian mengacu pada kondisi subjektif yang mengancam kesejahteraan psikologis individu akibat adanya stressor Payton, 2009; Singer et al, 1996. 4. Gejala Psychological Distress Seperti yang telah disebutkan di atas, psychological distress merupakan kondisi subjektif bagi tiap individu Goldstein Kopin, 2007; Lazarus Folkman, 1984; Mattew, 2000. Peneliti berfokus pada psychological distress, yaitu kondisi distress yang ditandai dengan gejala psikologis. Penelitian sebelumnya menghasilkan gagasan berbeda mengenai gejala psychological distress. Major 2002 menyebutkan bahwa gejala depresi dan somatisasi merupakan gejala psychological distress. Penelitian Mattew 2000 menemukan depresi dan kecemasan sebagai gejala utama psychological distress. Dua bentuk depresi dan kecemasan adalah mood dan malaise Mirowsky Ross, 1986. Mood digambarkan sebagai perasaan kesedihan pada depresi dan kekhawatiran pada kecemasan. Malaise merujuk pada gejala fisik, seperti kelesuan, kegelisahan, penyakit ringan sakit kepala, sakit perut, dan pusing pada kecemasan serta distraksi pada depresi Mirowsky Ross, 1986. Penelitian Masse et al 1998 menyatakan bahwa psychological distress merupakan gejala non-spesifik meliputi konstruk kecemasan, depresi, masalah kognitif, iritabilitas, dan kemarahan. Dari semua gejala tersebut, Masse et all 1998 menyimpulkan bahwa psychological distress ditandai dengan gejala depresi, kecemasan, dan somatisasi seperti insomnia, sakit perut, sariawan, dan gangguan makan. Menurut Masse et