Citra Merek Y Kesetiaan pelanggan Z

52

b. Citra Merek Y

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada para responden yang berjumlah 100 orang diperoleh jawaban sebagai berikut : Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Citra Merek Y Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Total 0 0 22 33 19 8 18 100 1 Citra perusahaan dalam pandangan masyarakat sangat positif 0 0 22.0 33.0 19.0 8.0 18.0 0 0 12 33 27 16 12 100 2 Citra pengguna setelah menggunakan pelembab Ponds 12.0 33.0 27.0 16.0 12.0 0 0 17 27 21 15 20 100 3 Citra pelembab Ponds sangat tinggi, karena manfaat Merek Pond’s yang sangat banyak 0 0 17.0 27.0 21.0 15.0 20.0 Jumlah 51 93 67 39 50 Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner diolah peneliti Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden cukup bervariatif. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 3 hingga 7. Akan tetapi bila dicermati akan terlihat bahwa jawaban responden yang terbesar berada pada skor 4. Responden cenderung memberikan pendapat bahwa citra pelembab Ponds memiliki citra yang cukup tinggi. 53

c. Kesetiaan pelanggan Z

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada para responden yang berjumlah 100 orang diperoleh jawaban sebagai berikut : Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kesetiaan pelanggan Z Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Total 0 0 0 20 25 37 18 100 1 Saudara akan selalu memberitahukan hal yang baik mengenai Pond’s kepada pihak lain 0 0 0 20.0 25.0 37.0 18.0 0 0 0 10 25 50 15 100 2 menyarankan kepada pihak lain untuk menggunakan Pond’s 0 0 0 10.0 25.0 50.0 15.0 0 0 0 12 21 44 23 100 3 Saudara selalu membeli ulang Pond’s 0 0 0 12.0 21.0 44.0 23.0 Jumlah 0 0 42 71 131 56 Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner diolah peneliti Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden cukup bervariatif. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban dengan skor 3hingga 7. Akan tetapi bila dicermati akan terlihat bahwa jawaban responden yang terbesar berada pada skor 6. Responden cenderung memberikan pendapat bahwa responden setia terhadap produk Ponds dan selalu melakukan pembelian ulang. 54

4.2.3. Uji Outlier Multivariate Tabel 4.6. Hasil Uji Outlier Multivariate

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 18.934 79.709 50.500 11.446 100 Std. Predicted Value -2.758 2.552 0.000 1.000 100 Standard Error of Predicted Value 5.939 13.817 9.171 1.696 100 Adjusted Predicted Value 11.624 79.841 50.401 11.951 100 Residual -54.284 59.894 0.000 26.658 100 Std. Residual -1.931 2.130 0.000 0.948 100 Stud. Residual -2.010 2.248 0.002 1.001 100 Deleted Residual -58.852 66.728 0.099 29.738 100 Stud. Deleted Residual -2.046 2.302 0.002 1.007 100 Mahalanobis Distance [MD] 3.427 22.918 9.900 4.098 100 Cooks Distance 0.000 0.064 0.011 0.011 100 Centered Leverage Value 0.035 0.231 0.100 0.041 100 Sumber : Lampiran Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan bahwa Terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 30,899 ≥ 26,124

4.2.4. Uji Reliabilitas

Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan. Tabel 4.7. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha X1 0.768 X2 0.837 X3 0.825 Brand Extention X4 0.686 0.785 Y1 0.731 Y2 0.757 Brand Image Y3 0.686 0.539 Z1 0.796 Z2 0.854 Brand Loyalty Z3 0.789 0.737 Sumber : Lampiran 55 Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan kurang baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.2.5. Uji Validitas Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas

Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 X1 0.657 X2 0.805 X3 0.720 Brand Extention X4 0.602 Y1 0.053 Y2 0.998 Brand Image Y3 0.296 Z1 0.464 Z2 0.728 Brand Loyalty Z3 0.792 Sumber : Lampiran 56 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya kurang baik.

4.2.6. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal crobach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance eztracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator- indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Tabel 4.9. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X1 0.657 0.432 0.568 X2 0.805 0.648 0.352 X3 0.720 0.518 0.482 Brand Extention X4 0.602 0.362 0.638 0.792 0.490 Y1 0.053 0.003 0.997 Y2 0.998 0.996 0.004 Brand Image Y3 0.296 0.088 0.912 0.487 0.362 Z1 0.464 0.215 0.785 Z2 0.728 0.530 0.470 Brand Loyalty Z3 0.792 0.627 0.373 0.707 0.458 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. 57 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.2.7. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan kurtotis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam bentuk statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai Z lebih besar dari nilai kritis maka distribusi data adalah tidak normal. Tabel 4.10. Assessment of Normality Variable min max kurtosis c.r. X1 3 7 -0.810 -1.654 X2 3 7 -0.879 -1.793 X3 3 7 -0.640 -1.307 X4 3 7 0.807 1.647 Y1 3 7 -0.970 -1.981 Y2 3 7 -0.790 -1.612 Y3 3 7 -1.218 -2.486 Z1 4 7 -1.061 -2.166 Z2 4 7 -0.366 -0.747 Z3 4 7 -0.640 -1.306 Multivariate -0.657 -0.212 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai 58 statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.2.8. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM. One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair, et,al, 1998. 59 Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Extention, Brand Image, Brand Loyalty Model Specification : One Step Approach - Base Model Brand Image 1 Brand Extention X11 er_4 1 Brand Loyalty d_bl 1 X21 er_1 1 1 X12 er_5 1 X13 er_6 1 X22 er_2 1 Y1 er_8 1 1 Y2 er_9 1 X14 er_7 1 X23 er_3 1 Y3 er_10 1 d_bi 1 Tabel 4.11. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 2.505 ≤ 2,00 kurang baik Probability 0.014 ≥ 0,05 kurang baik RMSEA 0.123 ≤ 0,08 kurang baik GFI 0.884 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0.806 ≥ 0,90 kurang baik TLI 0.735 ≥ 0,95 kurang baik CFI 0.806 ≥ 0,94 kurang baik Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. 60 Gambar 4.3. Model Pengukuran dan Struktural MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Extention, Brand Image, Brand Loyalty Model Specification : One Step Approach - Modification Model Brand Image 1 Brand Extention X11 er_4 1 Brand Loyalty d_bl 1 X21 er_1 1 1 X12 er_5 1 X13 er_6 1 X22 0,005 er_2 1 Y1 er_8 1 1 Y2 er_9 1 X14 er_7 1 X23 er_3 1 Y3 er_10 1 0,005 d_bi 1 Tabel 4.12. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1.099 ≤ 2,00 baik Probability 0.319 ≥ 0,05 baik RMSEA 0.032 ≤ 0,08 baik GFI 0.933 ≥ 0,90 baik AGFI 0.900 ≥ 0,90 baik TLI 0.983 ≥ 0,95 baik CFI 0.987 ≥ 0,94 baik

4.2.9. Uji Kausalitas

Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 951.475.625 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini. Tabel 4.8. Data Uji Kausalitas Ustd Std Faktor  Faktor Estimate Estimate Prob. Brand_Image  Brand_Extention 0.008 0.117 0.098 Brand_Loyalty  Brand_Image 0.261 0.040 0.053 Batas Signifikansi  ≤ 0,10 Sumber : Lampiran 61

4.3. Hasil Uji Pengujian Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

Analisis persepsi konsumen tentang kepribadian merek induk dan merek-merek perluasan pepsodent; studi kasus pada merek pasta gigi, sikat gigi dan cairan pembersih mulut pepsodent di lingkungan mahasiswa UIN Jakarta

2 41 211

Analisis pengaruh pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan : studi kasus pada mahasiswa UIN pengguna produk kosmetik sari ayu

3 16 139

Analisis pengaruh citra merek dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan SIM Card Telkomsel: studi kasus pada masyarakat Tangerang Selatan

3 12 129

The influence of service quality and brand image toward customer satisfaction that impacts on costumer loyalty: case study onal-azhar coorperative

0 4 139

Pengaruh Citra Merek Telkomsel terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus : Operator Prabayar Telkomsel di Jawa Barat).

0 0 25

PENGARUH PERLUASAN PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PONDS DI GIANT RUNGKUT SURABAYA.

0 2 76

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE MEREK NOKIA (Studi pada Mahasiswa S-1 Reguler UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 0 88

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PONDS (Studi Kasus Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 19

PENGARUH PERLUASAN PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PONDS DI GIANT RUNGKUT SURABAYA

0 0 24