l. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
m. Terampil menggunakan TIK. n. Memahami budayakultur bangsa-bangsa lain lintas
budaya bangsa. o. Kepedulian terhadap lingkungan sosial, fisik, dan budaya.
p. Menghasilkan karya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bangsa.
q. Memahami, menghayati, dan menerapkan jiwa
kewirausahaan dalam kehidupan.
9. Kultur Sekolah
Sekolah bertaraf internasional menumbuhkan dan mengembangkan budayakultur yang kondusif bagi peningkatan
efektivitas sekolah pada umumnya dan efektivitas pembelajaran pada khususnya, yang berpusat pada pengembangan peserta
didik, lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran, profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan,
respek tehadap setiap individu dan komunitas sosial warga sekolah; keadilan, kepastian, budaya korporasi atau kebiasaan
bekerja secara kolaboratifkolektif, kebiasaan menjadi masyarakat belajar, wawasan masa depan visi yang sama, perencanaan
bersama, kolegialitas, tenaga kependidikan sebagai pembelajar, budaya masyarakat belajar, pemberdayaan bersama, serta
kepemimpinan transformatif dan partisipatif.
Panduan Penyelenggaraan Rintisan SMA Bertaraf Internasional
106
BAB IV TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TERKAIT
Penyelenggaraan program rintisan SMA Bertaraf Internasional merupakan program pengembangan sekolah yang memerlukan daya
dukung semua pihak, dalam hal perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Bentuk dukungan dapat berupa pembinaan
melalui pemberian bantuan tenaga, fasilitas, dana, manajemen, dan sebagainya. Beberapa lembaga terkait secara langsung memiliki
tugas, fungsi, dan model pembinaan terhadap keberlangsungan program Rintisan SMA Bertaraf Internasional adalah sebagai berikut.
A. Sekolah
Tugas dan fungsi sekolah yang terpilih untuk menyelenggarakan program rintisan SMA Bertaraf Internasional meliputi:
1. Membuat Rencana Pengembangan Sekolah RPS atau SDIP, diawali dengan evaluasi diri sekolah, meliputi rencana
kerja jangka panjang, dan menengah yang dijabarkan dalam rencana kerja tahunan beserta action plan.
2. Mengembangkan dan atau memperkaya delapan standar nasional pendidikan, meliputi standar 1 isi, 2 kompetensi
lulusan, 3 pendidik dan tenaga kependidikan, 4 proses, 5 penilaian, 6 sarana prasarana, 7 pengelolaan, dan 8
pembiayaan, dengan cara adaptasi atau adopsi yang mengacu pada standar pendidikan salah satu negara OECD
dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
3. Melaksanakan evaluasi berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 kejelasan tujuan dan hasil yang hendak diperoleh,
2 pelaksanaan dilaksankan secara komprehensif input, proses, output, objektif, transparan, dan akuntabel, 3
dilakukan oleh evaluator yang profesional, 4
Panduan Penyelenggaraan Rintisan SMA Bertaraf I nternasional
107