Proses Pembelajaran Tahap PemberdayaanKonsolidasi 2 Tahun 1. Kurikulum

dan norma-norma di masyarakat, malu berbuat tidak baik pada diri sendiri dan orang lain, serta malu bila tidak berprestasi. Aspek budaya baca dan tulis menyangkut kebiasaan membaca dan menulis bagi seluruh warga sekolah yang ditandai dengan adanya forum diskusi bedah buku atau penugasan kepada siswa untuk meringkas isi buku-buku yang dibaca, membuat laporan penelitian, membuat karangan, serta karya tulis lainya. Forum tersebut hendaknya terjadwal dan disosialisasikan dengan jelas.

B. Tahap PemberdayaanKonsolidasi 2 Tahun 1. Kurikulum

Pada tahap ini, sekolah melaksanakan dan meningkatkan kualitas hasil yang sudah dikembangkan pada tahap pendampingan. Oleh karena itu dalam proses ini hal terpenting adalah dilakukannya refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan untuk keperluan penyempurnaan. Selain itu juga dilakukan realisasi program kemitraan dengan sekolah mitra dalam dan luar negeri serta lembaga sertifikasi pendidikan internasional.

2. Proses Pembelajaran

Pada awal tahap pemberdayaan, rintisan SMA bertaraf internasional telah memperoleh bekal yang cukup untuk menyelenggarakan proses pembelajaran bertaraf internasional, sesuai yang telah disiapkan pada tahap pendampingan. Tujuan dari tahap pemberdayaan ini adalah memberi kepercayaan kepada sekolah penyelenggara untuk melaksanakan pembelajaran sesuai yang telah dimodelkan, disimulasikan, dan diimplementasikan serta didiskusikan dan dievaluasi bersama tenaga pendamping yang telah Panduan Penyelenggaraan Rintisan SMA Bertaraf Internasional 84 memberikan kegiatan in-house training IHT. Tenaga pendamping IHT pada tahap pemberdayaan ini akan difungsikan sebagai tenaga profesional yang akan melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap proses pembelajaran bilingual bertaraf internasional yang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya masalah kendala hambatan dalam proses pembelajaran. Hasil kegiatan monitoring dan evaluasi kemudian digunakan sebagai bahan penyempurnaan perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Kegiatan menyempurnakan memperbaiki proses pembelajaran bersifat sebagai supervisi klinis untuk memberikan bimbingan bantuan bahkan arahan secara langsung terhadap pemecahan masalah kendala hambatan yang timbul atau dihadapi dalam proses pembelajaran. Dengan supervisi ini, target yang diinginkan dalam proses pembelajaran diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kegiatan supervisi klinis dilaksanakan secara komprehensif dan integratif bertempat di sekolah bersangkutan dan melibatkan guru dalam proses pembelajaran bilingual, yaitu guru mata pelajaran. Adapun prinsip-prinsip dalam menjalankan supervisi, yaitu: a. Bimbingan kepada guru bilingual bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi. b. Hubungan supervisor dengan guru bersifat kolegial dan interaktif. c. Supervisi bersifat demokratis; kedua belah pihak mengemukakan pendapat secara bebas, tetapi keduanya berkewajiban mengkaji pendapat pihak lain untuk mencapai kesepakatan. d. Supervisi berlangsung dalam suasana intim dan terbuka. Panduan Penyelenggaraan Rintisan SMA Bertaraf Internasional 85 e. Dalam pelaksanaan supervisi, setiap pihak harus mengutamakan tugas dan tanggung jawab masing- masing. f. Balikan diberikan dengan segera dan objektif. g. Balikan harus bermanfaat untuk peningkatan proses pembelajaran bilingual bertaraf internasional serta memberi jalan keluar.

3. Penilaian a. Penilaian Hasil Belajar Siswa