Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai
pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum objek yang diteliti, yaitu mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada pegawai di lingkungan USU.
b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, tempat dan
promosi dan variabel terikat keputusan pembelian. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda Multiple Regresion adalah
Y = a+ b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+e
Keterangan: Y
: Keputusan pembelian rokok A-Mild pada pegawai di lingkungan USU.
A : Konstanta
b
1-
b
4
: Koefisien regresi parsial X
1
: Skor dimensi produk X
2
: Skor dimensi harga X
3
: Skor untuk tempat X
4
: Skor untuk promosi
Universitas Sumatera Utara
e : Standar error
Alasan digunakannya metode analisis regresi linear berganda adalah teknik analisis ini dapat memberikan informasi mengenai besarnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda
sebelum data dianalisis adalah sebagai berikut: 1
Uji Normalitas Tujuan normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov Smirnov.
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Assymp.Sig 2 tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi
normal. 2
Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika
probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas. 3
Uji Multikolinearitas Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance
dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance
Universitas Sumatera Utara
mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan
digunakan untuk menganalisis data, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:
a Uji F
Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari variaber bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
terhadap variabel terikat Y. Model hipotesis digunakan dalam uji F statistik ini adalah:
H : bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel terikat. H
: bi ≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama -sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel terikat. Nilai F statistik akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat
kesalahan α = 5. Kriteria yang digunakan:
H diterima dan H
a
ditolak bila F
hitung
F
tabel
H ditolak dan H
a
diterima bila F
hitung
F
tabel
b Uji t
Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas Xi apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Yi secara parsial.
Bentuk pengujiannya adalah: H
: b
1
,b
2
,b
3
,b
4
= 0, artinya secara parsial tidak dapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Ha : b
1
,b
2
,b
3
,b
4
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima dan H
a
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H ditolak dan H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
c Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Gambaran Umum PT. HM Sampoerna
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna adalah perusahan rokok terbesar
ketiga di Indonesia. Kantor pusatnya berada di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Sampoerna,
namun sejak maret 2005 kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke Phillip Morris, yaitu seorang pemilik perusahaan rokok terbesar di dunia dari
AS http:www.republika.co.id
. Sampoerna didirikan pada tahun 1913 di Surabaya oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, mereka adalah
imigran Tionghoa dari Fujian, Tiongkok dengan nama Handel Maastchapij Liem Seeng Tee yang kemudian berubah menjadi NV Handel Maatstchapij
Sampoerna http:lee-nux79.blogdrive.com
. Perusahaan ini meraih kesuksesan dengan merek Dji Sam Soe pada tahun
1930-an hingga kedatangan Jepang yang memporak-porandakan bisnis tesebut. Setelah masa tersebut, putra Liem, Aga Sampoerna mengambil alih
kepemimpinan dan membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama perusahaan juga berubah seperti namanya
yang sekarang ini yaitu HM Sampoerna. Selain itu, melihat kepopuleran rokok cengkeh di Indonesia, dia memutuskan untuk memproduksi rokok kretek
sajahttp:www.mail-archive.com.
Universitas Sumatera Utara