Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen USU dan Karyawan BNI Cabang Medan)

(1)

Cita Ester Pasaribu : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen USU dan Karyawan BNI Cabang Medan), 2009.

USU Repository © 2009 MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN ROKOK SAMPOERNA A-Mild

(Studi Kasus Mahasiswa Manajemen USU dan Karyawan BNI Cabang Medan)

DRAFT SKRIPSI

OLEH

CITA ESTER PASARIBU 050502194

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

Cita Ester Pasaribu : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen USU dan Karyawan BNI Cabang Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Konsumen terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Manajemen USU dan Pegawai BNI cabang Medan). Dosen Pembimbing; Drs. Ami Dilham, Msi. Ketua Departemen Manajemen; Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Penguji I; Dra. Ramona RI Hasibuan, MP. Dosen Penguji II; Frida Ramadhini, SE, MM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor produk, promosi, dan kemudahan memeperoleh produk terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada Mahasiswa Departemen Manajemen USU dan Pegawai BNI cabang Medan, dan faktor yang paling dominan pengaruhnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode statistik yang terdiri dari, uji Validitas dan Reabilitas, Analisis Regresi Berganda dengan bantuan SPSS 12.0 for Windows.

Hasil Analisis data pada Mahasiswa Departemen Manajemen stambuk 2005 dengan metode regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel produk (X1),

promosi (X2), dan kemudahan memperoleh produk (X3) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai koefisien regresi X1

(b1) = 0,544, nilai koefisien regresi X2 (b2) = 0,038, dan nilai koefisien

kemudahan memperoleh produk X3 (b3) = 0,136. Selanjutnya hasil Uji thitung

diperoleh thitung untuk variabel produk (X1) sig. = 0,000, promosi (X2) sig. =

0,570, dan kemudahan memperoleh produk (X3) sig. = 0,307, artinya variabel

produk paling domonan mempengaruhi keputusan pembelian. Selanjutnya hasil uji Fhitung diperoleh hasil bahwa variabel produk (X1), promosi (X2), dan

kemudahan memperoleh produk (X3) secara bersama-sama atau serentak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rokok sampoerna A-Mild pada mahasiswa manajemen.

Hasil Analisis data pada Pegawai BNI cabang Medan dengan metode regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel produk (X1), promosi (X2), dan

kemudahan memperoleh produk (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian (Y) dengan nilai koefisien regresi X1 (b1) = 0,535, nilai

koefisien regresi X2 (b2) = 0,036, dan nilai koefisien kemudahan memperoleh

produk X3 (b3) = 0,167. Selanjutnya hasil Uji thitung diperoleh thitung untuk

variabel produk (X1) sig. = 0,000, promosi (X2) sig. = 0,610, dan kemudahan

memperoleh produk (X3) sig. = 0,230, artinya variabel produk paling domonan

mempengaruhi keputusan pembelian. Selanjutnya hasil uji Fhitung diperoleh hasil bahwa variabel produk (X1), promosi (X2), dan kemudahan memperoleh produk

(X3) secara bersama-sama atau serentak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian rokok sampoerna A-Mild pada pegawai

Kata kunci : Produk, Promosi, Kemudahan Memperoleh Produk, Keputusan Pembelian.


(3)

3

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Bapa di Surga, karena atas berkat

dan kasihNya yang senantiasa melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Sripsi ini berjudul ” Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen USU dan Pegawai BNI cabang Medan) ”.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Ami Dilham, Msi, selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

5. Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan, MP, selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Frida Ramadhini, SE, MM, selaku Dosen Penguji II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.

8. Seluruh Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi Unuversitas Sumatera Utara yang telah meluangkan waktu dan membantu dalam penilisan ini, kak Dani, kak Vina, kak Susi, dan bang Jumadi serta staf lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

9. PT. HM Sampoerna, Tbk yang telah menyediakan informasi bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

10. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Orangtuaku tercinta, Ayahanda T. A. Pasaribu, St dan Ibunda B. Aritonang, SS yang selalu menyertakanku dalam setiap doanya, memotivasi, dan memberikan dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.

12. Abangku tersayang, Mikhael Manda Pasaribu, S.Kom dan semua keluargaku atas doa dan motivasinya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan baik.


(5)

13. Semua sahabat-sahabat baikku, Tashia Simamora (Maacii buat semua bantuannya), Rika Nainggolan (Thanks for your idea), Oki gendut (Thanks ya Qi), bang Gaby, dan Pauluz (si jinbo), makasih ya buat doa dan dukungannya.

14. Semua teman-temanku, Rene, Akhang, Ester (si Doraemon), Utie, Fika, Qiqi, Laura Fresty, Hanny, Joe, Novi, Lidia, CT, Erwin, Mansur, Opie, Selvie, Vebie, Dina, Tien, Ucha, Vira, semua teman-teman Manajemen 2005, makasih ya buat bantuan dan dukungannya.

15. Semua pihak, rekan, sahabat, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Medan, Maret 2009 Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konseptual ... 5

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1. Tujuan Penelitian ... 7

2. Manfaat Penelitian ... 7

F. Metode Penelitian ... 8

1. Batasan Operasional ... 8

2. Defenisi Operasional Variabel ... 8

3. Skala Pengukuran Variabel ... 9

4. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 11

5. Populasi dan Sampel ... 11

6. Jenis dan Sumber data ... 12

7. Teknik Pengumpulan Data ... 13

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 13

9. Metode Analisis Data ... 18

BAB II : URAIAN TEORITIS ... 23

A. Penelitian Terdahulu ... 23

B. Pengertian Produk ... 24

C. Pengertian Promosi ... 24

D. Pengertian Pemasaran ... 26

E. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan ... 28

F. Pengertian Keputusan Pembelian ... 30

G. Pengertian Pembelian ... 31

H. Model Perilaku Konsumen ... 32

I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Perilaku Konsumen ... 36

J. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Perilaku Proses Keputusan ... 37


(7)

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

... 38

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Analisis Deskriptif ……… 41

1. Mahasiswa Departemen Manajemen 2005 ... 42

2. Pegawai BNI cabang Medan ... 46

B. Metode Analisis Data ... 50

1. Mahasiswa Departemen Manajemen 2005 ... 50

a. Analisis Linear Berganda ... 50

b. Pengujian Hipotesis ... 52

2. Pegawai BNI cabang Medan ... 58

a. Analisis Linear Berganda ... 58

b. Pengujian Hipotesis ... 60

C. Mann-Whitney U-Test ... 64

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Instrumen Skala Likert ... 10

Tabel 1.2 : Operasional Variabel ... 10

Tabel 1.3 : Item Total Statistic ... 15

Tabel 1.4 : Hasil Analisis Uji Validitas ... 16

Tabel 1.5 : Hasil Analisis Uji Reliabilitas ... 17

Tabel 1.6 : Reability Statistic ... 17

Tabel 4.1 : Responden Mahasiswa berdasarkan Usia ... 42

Tabel 4.2 : Responden Mahasiswa berdasarkan Pengeluaran untuk Mengkonsumsi rokok Rata-rata ... 42

Tabel 4.3 : Jawaban Responden Mahasiswa Variabel Produk ... 43

Tabel 4.4 : Jawaban Responden Mahasiswa Variabel Promosi ... 44

Tabel 4.5 : Jawaban Responden Mahasiswa Variabel kemudahan Memperoleh Produk... 44

Tabel 4.6 : Jawaban Responden Mahasiswa Variabel Keputusan Pembelian... 45

Tabel 4.7 : Responden Pegawai berdasarkan Usia ... 46

Tabel 4.8 : Responden Pegawai berdasarkan Pengeluaran untuk Mengkonsumsi Rokok rata-rata ... 46

Tabel 4.9 : Jawaban Responden Pegawai variabel Produk ... 47

Tabel 4.10 : Jawaban Responden Pegawai variabel Promosi ...48

Tabel 4.11 : Jawaban Responden Pegawai Variabel Kemudahan memperoleh Produk ...48

Tabel 4.12 : Jawaban Responden Pegawai Variabel Keputusan Pembelian ...49

Tabel 4.13 : Variabeles Entered/ Removed ...50

Tabel 4.14 : Coefficients ………..51


(9)

Tabel 4.16 : Hasil Uji F (Anova) ………56

Tabel 4.17 : Pengujian Determinasi (Model Summary) ... 56

Tabel 4.18 : Variables Entered/ Removed ... 58

Tabel 4.19 : Coefficients ... 59

Tabel 4.20 : Coeficients ... 61

Tabel 4.21 : Hasil Uji F (Anova) ... 63

Tabel 4.22 : Pengujian Determinasi (Model Summary) ... 64

Tabel 4.23 : Ranks ...65

Tabel 4.24 : Test Statistic (a) ...65


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 : Lima Negara dengan konsumsi rokok terbesar ………. 2

Gambar 1.2 : Pangsa pasar menurut industri rokok 2007 ... 3

Gambar 1.3 : Persentase merokok berdasarkan usia mulai merokok di Indonesia ... 3

Gambar 1.4 : Kerangka Konseptual ... 5

Gambar 1.5 : Hierarki Kebutuhan Maslow ... 30

Gambar 1.6 : Proses pengambilan keputusan pembelian ... 33


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah mengha silkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Perusahaan berusaha membuat suatu produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumennya. Jika produk dapat diterima oleh masyarakat atau konsumen berarti tujuan perusahaan telah tercapai.

Dinamika persaingan bisnis yang semakin ketat antara berbagai kegiatan dalam menghasilkan dan menjual produknya, memberikan pengaruh terhadap pandangan bahwa perusahaan harus memberitahukan dan memperkenalkan produknya agar terdorong untuk membeli produk perusahaan melalui kegiatan promosi. Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Para pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja konsumen sasaran mereka.

Indonesia merupakan salah satu negara urutan ke lima terbesar yang mengkonsumsi rokok. Rokok adalah barang yang banyak dikonsumsi masyarakat dimana mereka mendapatkan sensasi kenikmatan tersendiri. Walaupun efek samping dari merokok sangat membahayakan kesehatan, tetapi tetap saja banyak peminat dari produk tersebut. Rokok terdiri atas berbagai jenis


(12)

Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Mesin(SPM), Cerutu (CRT), Rokok Klobot (KLB), Klembak Meyan (KLM), Tembakau Iris (TIS).

Gambar1.1 Lima negara dengan konsumsi rokok terbesar Sumber: Tobacco Atlas, 2007 (23 September 2008, diolah)

Gambar 1.1 diatas menjelaskan bahwa Indonesia meraih peringkat kelima dalam memngkonsumsi rokok terbesar dunia. Industri rokok tidak pernah sepi, karena semakin hari semakin bertambah peminat rokok, karena ternyata masyarakat Indonesia terkadang tidak sadar telah membelanjakan banyak uangnya hanya untuk merokok. Buktinya bila dikalkulasikan secara nasional, pengeluaran orang Indonesia untuk membeli rokok mencapai rata-rata sekitar Rp 50,48 triliun per tahun. Demikian hasil simulasi Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LDFEUI) yang disampaikan peneliti LDFEUI Prof Sri Moertiningsih Adioetomo di Jakarta. Bahwa "Rata-rata pengeluaran nasional untuk tembakau rata-rata pengeluaran rumah tangga perokok per bulan untuk membeli rokok pada tahun 2005 adalah Rp 113.089,- . Jumlah rumah tangga yang memiliki pengeluaran rokok adalah 37.460.582 rumah tangga, sehingga pengeluaran untuk membeli rokok secara nasional tahun 2005 mencapai 37.460.582 x 113.08 x 12 = Rp 50.48 triliun.


(13)

Merokok rokok tidak membatasi usia dari peminatnya. Banyak alasan yang mempengaruhi para konsumen ini untuk mengkonsumsi rokok. Mulai dari gaya hidup, pengaruh pergaulan, penikmat rokok itu sendiri, untuk dapat menghilangkan stress, agar terlihat gaul atau keren, untuk menguruskan badan, menambah kepercayaan diri dan lainnya.

Gambar 1.2 Pangsa pasar menurut industri rokok 2007

Sumber: Data Umum Online Sampoerna (23 September 2008 diolah) Gambar 1.2 diatas menjelaskan bahwa pangsa pasar rokok Sampoerna adalah sebesar 19% dari produk rokok lainnya pada tahun 2007. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, TBK adalah perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Salah satu produk rokok kreteknya adalah Dji Sam Soe dan rokok bernikotin rendah A Mild. Produk rokok Sampoerna A-Mild dibuat dalm bentuk rokok kretek dan dengan klasifikasi Sigaret Kretek Mesin (SKM) mild slim dengan segmen pasar premium.


(14)

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (23 September 2008)

Gambar 1.3 diatas menjelaskan bahwa persentase perokok terbesar berdasarkan usia mulai merokok di Indonesia adalah pada umur berkisar antar 15- 19 tahun yang pada umumnya adalah para pelajar. Rokok bukanlah barang primer yang termasuk dalam jenis kebutuhan manusia, tetapi pembelian rokok selalu ada dan seolah menjadi barang primer bagi sebagian masyarakat. Para konsumen rokok mempunyai alasan yang berbeda-beda dalam mengkonsumsi rokok. Para mahasiswa dan pegawai akan menyediakan dana untuk pembelian produk rokok tersebut. Hal ini menjadikan fenomena alasan bagi peneliti untuk membahas tentang keputusan pembelian rokok A-Mild. Faktor-faktor seperti produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk merupakan landasan untuk mengetahui jawaban dari fenomena tersebut. Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara dan pegawai BNI cabang Medan merupakan segmen pasar yang besar untuk konsumen rokok.

Peneliti berdasarkan fenomena diatas, tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap

Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi

Kasus Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Pegawai BNI Cabang Medan)”.

B. Perumusan Masalah

P|erumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah faktor produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild


(15)

pada mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Pegawai BNI Medan?

2. Apakah faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Pegawai BNI Medan?

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli akan menghasilkan keputusan pembelian tertentu. Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh marketing mix yang dikenal dengan 4P yang terdiri dari product, price, place, dan promotion. Berdasarkan marketing mix diatas maka penulis membuat kerangka konseptual yang terdiri dari kualitas, promosi, dan dahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian. Secara sederhana kerangka konseptual di dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.4 berikut ini:

Gambar 1.4 Kerangka Konseptual Sumber : (Setiadi, 2003 : 25) diolah penulis

Gambar 1.4 menjelaskan bahwa terjadinya keputusan pembelian disebabkan

karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi konsemen dalam mengambil

faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian

(X)

1. Faktor Produk (X1)

2. Faktor Promosi (X2)

3. Faktor Kemudahan memperoleh produk (X3)

Keputusan Pembelian


(16)

keputusan pembelian. Keputusan pembelian disebabkan karena adanya faktor kebutuhan atau rangsangan penjualan. Rangsangan ini akan menjadi pusat ingatan bagi calon pembeli tergantung kepada pemahaman, perhatian, dan penerimaan calon konsumen itu sendiri terhadap kebutuhan atau stimulus yang datang kepadanya. Namun pun demikian keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh karakter pembeli yang terdiri dari faktor:

1. Budaya, termasuk di dalamnya adalah tata nilai, preferensi, kelas sosial. 2. Sosial, termasuk di dalamnya adalah kelompok acuan, keluarga, peran dan

status.

3. Pribadi (perorangan), termasuk di dalamnya adalah usia dan siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri. 4. Psikologis (kejiwaan)

Keempat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut dalam penelitian ini menjadi rujukan bagi terbentuknya variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian. Variabel-variabel yang mempengaruhi proses keputusan pembelian oleh konsumen sangat bermanfaat sebagai tahap pengenalan kebutuhan dan pencarian informasi, yang akan membengkitkan kesadaran konsumen untuk melakukan evaluasi alternatif yang akan menghasilkan keputusan pembelian.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono,2003 : 306). Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis penelitian ini adalah “Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri dari faktor


(17)

kualitas, faktor promosi, dan faktor kemudahan memperoleh produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan pegawai BNI cabang Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian produk rokok A-Mild pada mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan pegawai BNI cabang Medan. b. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian produk rokok A-Mild pada mahasiswa Manajemen Mananjemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan pegawai BNI cabang Medan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi perusahaan, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor kua litas, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian rokok, agar dapat menentukan strategi apa yang digunakan dalam pemasaran rokok A-Mild pada mahasiswa


(18)

Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, pada pegawai BNI cabang Medan, dan pada konsumen lainnya.

b. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian dalam bidang yang sama. c. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk

menuangkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah dalam penyusunan skripsi ini.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

a. Penelitian ini hanya dibatasi pada para mahasiswa Departemen manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara stambuk 2005 program S1 Reguler dan pegawai BNI cabang Pemuda yang berjenis kelamin laki-laki dan yang mengkonsumsi rokok Samporna A-Mild.

b. Penelitian ini hanya melihat faktor-faktor sebagai berikut : 1) Produk

2) Promsi

3) Kemudahan memperoleh produk

2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Defenisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:


(19)

Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor lain (Nawawi, 2004 : 56). Variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah:

a. Faktor produk (X1), merupakan atribut produk rokok A-Mild yang

dipertimbangkan dari segi manfaat fisiknya.

b. Faktor promosi (X2), adalah cara produk rokok A-mild diperkenalkan

kepada konsumen. Strategi promosi konsumen harus konsisten dengan profil pelanggan.

c. Faktor Kemudahan memperoleh produk (X3), merupakan faktor yang

berkaitan dengan lokasi atau tempat memperoleh produk. B. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahulinya (Rakhmat, 2004:12). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian produk rokok A-Mild pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sumatera Utara. Keputusan pembelian adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk pada periode tertentu (Setiadi,2003 :16).

3. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran Variabel dilakukan dengan mengukur variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk dan variabel keputusan memilih produk rokok A-Mild dengan menggunakan Skala Likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2003 : 104). Biasanya


(20)

skala yang diajukan terdiri dari 5 atau 7 titik (Kuncoro, 2003 :1 57). Pengukuran dengan skala likert ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Instrumen Skala Likert

Tabel 1.1 Instrumen skala likert

Sumber : Sugiono (2003:87)

Tabel 1.1 diatas adalah instrumen skala likert, maka secara keseluruhan variabel, indiktor variabel dan skala pengukurannya dapat dilihat dari Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Variabel Skala

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pembelian (X)

1. Produk (X1)

•Warna kemasan yang dipadukan

•Ukuran dan komposisi rokok A-Mild

•Ukuran dan komposisi rokok A-Mild

2. Promosi (X2)

•Daya tarik iklan produk rokok A-Mild.

Acara promo atau event yang diselenggarakan Sampoerna

3. Kemudahan memperoleh produk (X3)

•Rokok A-Mild mudah diperoleh

•Lokasi penjualan rokok A-Mild strategis

Skala Likert

Keputusan Pembelian (Y)

•Berdasarkan kualitas

•Berdasarkan promosi

•Bersadarkan kemudahan memperoleh produk

Skala Likert Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel

Sumber: (Setiadi 2003: 28) diolah penulis

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2


(21)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Oktober 2008 sampai dengan Februari 2009. Tempat penelitian adalah Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sumatera Utara, di Jl. T. M. Hanafiah, SE Medan.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan” menurut Sugiyono (2004 : 72). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S1 Fakultas Ekomoni Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara angkatan 2005 yang merokok berjumlah 95 orang dan pegawai BNI cabang Medan yang merokok berjumlah 78 orang.

b. Sampel

Sampel adalah suatu himpuanan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003 : 103). Metode penarikan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2003 : 78) kriteria dari sampel adalah mahasiswa S1 jurusan Manajemen angkatan 2005 dan pegawai BNI cabang Medan berjenis kelamin laki-laki yang mengkonsumsi rokok Sampoerna A-Mild.

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005), yaitu:


(22)

n = N/(1+Ne2)

Dimana: n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi E = Standart error = 10% Jumlah sampel untuk mahasiswa adalah:

n = 95/ (1+95×10%2)

n = 48,71 dibulatkan menjadi 49 orang. Jumlah sampel untuk pegawai adalah:

n = 78/ (1+78×10%2)

n = 43,82 dibulatkan menjadi 44 orang.

Jumlah populasi pada mahasiswa Departemen manajemen angkatan 2005 adalah 95 orang maka jumlah sampelnya 49 orang dan jumlah populasi pada pegawai BNI cabang Medan adalah 78 orang maka jumlah sampelnya 44 orang.

6. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan dua jenis data yaitu :

a. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung dilokasi penelitian. Data primer yang diperoleh dari subjek penilitian melalui observasi dan wawancara serta kuesioner dengan responden.

b. Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung yang dilakukan. Data sekunder diperoleh dari bagian pemasaran, internet, dan kepustakaan.


(23)

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

Teknik yang menggunakan angket atau kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberi respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini, responden diminta untuk menjawab beberapa hal yang berkaitan dengan indentitas diri, dan pertanyaan yang berkaitan dengan judul penelitian.

b. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan responden secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.

c. Studi Dokumen

Studi Dokumen dibuat untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam buku, jurnal dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

8. Uji Validitas dan reliabilitas

Peneliti akan melanjutkan penelitiannya ini apabila kuesioner yang ada telah di uji validitas dan uji reliabilitasnya.

a) Uji validitas

Uji validitas ini dilakukan untuk menguji apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner).


(24)

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi di dalam menggukur gejala yang sama.Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan dan alat-alat penelitian seperti kuesioner yang digunakan juga harus dalam kondisi baik. Oleh karena itu perlu adanya uji validitas dan reliabilitas.

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya konsisten atau stabil. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 12.0, dengan kriterian sebagai berikut:

(1) Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. (2) Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid.

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka pertanyaan reliabel. (2) Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka penyataan tidak

reliabel.

Pada pengujian validitas dan reliabilitas ini penulis membagikan kuesioner kepada 30 orang diluar responden, dimana kuesioner ini berisikan 14 pertanyaan. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut:


(25)

Tabel 1.3 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir1 52.5000 15.707 .914 .925

Butir 2 52.5333 16.189 .848 .928

Butir 3 52.5333 15.430 .807 .930

Butir 4 52.5000 16.328 .897 .927

Butir 5 52.6333 18.378 .393 .939

Butir 6 52.4000 17.283 .562 .936

Butir 7 52.5000 15.914 .855 .927

Butir 8 52.3667 16.447 .644 .935

Butir 9 52.5000 18.741 .458 .939

Butir 10 52.6000 18.455 .449 .938

Butir 11 52.4667 17.361 .659 .934

Butir 12 52.4333 17.426 .777 .932

Butir 13 52.4667 17.154 .575 .936

Butir 14 52.5000 15.707 .914 .925

Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Interprestasi item total statistic yaitu:

a. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata variabel sebesar 52,5000; jika butir (item) dua dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 52,5333; dan seterusnya.

b. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir (item) satu dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 15,707; sedangkan jika butir (item) dua dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 16,189; dan seterusnya.


(26)

c. Corected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang akan

dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir

instrumen. Nilai rtabel pada 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah kasus.

Jumlah kasus adalah 30, maka r (0,05;30) pada uji satu arah adalah 0,361. Ketentuan untuk pengambilan keputusan dengan menggunakan kriteria adalah sebagai berikut (Kuncoro, 2003 : 254):

1. Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai rhitung positif dan rhitung > rtabel.

2. Butir instrumen dinyatakan tidak valid apabila nilai rhitung positif dan rhitung

< rtabel.

3. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected item total correlation.

Tabel 1.4

Hasil Analisis Uji Validitas

Butir

Instrumen Nilai r tabel

Corrected Item-Total

Correlation Keterangan

BUTIR 1 0.361 0.914 Valid

BUTIR 2 0,361 0.848 Valid

BUTIR 3 0,361 0.807 Valid

BUTIR 4 0,361 0.897 Valid

BUTIR 5 0,361 0.393 Valid

BUTIR 6 0,361 0.562 Valid

BUTIR 7 0,361 0.855 Valid

BUTIR 8 0,361 0.644 Valid

BUTIR 9 0,361 0.458 Valid

BUTIR 10 0,361 0.449 Valid

BUTIR 11 0,361 0.659 Valid

BUTIR 12 0,361 0.777 Valid

BUTIR 13 0,361 0.575 Valid

BUTIR 14 0,361 0.914 Valid


(27)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

a. Kuncoro memaparkan (2003 : 254), jika nilai Cronbach Alpha > 0,80 maka butir tersebut dinyatakan reliabel.

b. Kuncoro memaparkan (dalam Situmorang Syafrizal, el al, 2008 : 46), jika nilai Cronbach Alpha < 0,80 maka butir tersebut dinyatakan tidak reliabel. Reliabel instrumen dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut:

Tabel 1.5

Hasil Analisis Uji Reliabilitas

Nilai Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha

if Item Deleted Keterangan

Butir 1 0,8 .935 Reliabel

Butir 2 0,8 .928 Reliabel

Butir 3 0,8 .930 Reliabel

Butir 4 0,8 .927 Reliabel

Butir 5 0,8 .939 Reliabel

Butir 6 0,8 .936 Reliabel

Butir 7 0,8 .927 Reliabel

Butir 8 0,8 .935 Reliabel

Butir 9 0,8 .939 Reliabel

Butir 10 0,8 .938 Reliabel

Butir 11 0,8 .934 Reliabel

Butir 12 0,8 .932 Reliabel

Butir 13 0,8 .936 Reliabel

Butir 14 0,8 .925 Reliabel

Sumber: hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha if item deleted setiap butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap butir instrumen dinyatakan reliabel.

Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada Tabel 1.6 berikut:

Tabel 1.6 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.937 14


(28)

Interpretasi dari Tabel 1.6 adalah sebagai berikut:

1. Pengujian selanjutnya setelah semua butir instrumen dinyatakan valid adalah reliabilitas kuesioner dengan ketentuan sebagai berikut:

Butir instrumen dinyatakan reliabel apabila ralpha positif dan ralpha > rtabel.

Butir instrumen dinyatakan tidak reliabel apabila ralpha positif dan ralpha < rtabel.

2. Nilai ralpha dapat dilihat pada akhir analisis yaitu sebesar 0,937 sedangkan rtabel

sebesar 0,361.

3. Nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka kuesioner tersebut reliabel

sehingga dapat diteliti.

9. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum ojek yang diteliti, yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap keputusan pembeian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa jurusan Manajemen USU dan pegawai BNI cabang Medan.

b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel bebas (kualitas produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk) dan variabel terikat (keputusan pembelian) akan


(29)

digunakan analisis fungsi regresi linier berganda (multi regresi). Rumus perhitungan persamaan regresi berganda (Multyple Regresion) adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 +b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y : Keputusan Pembelian rokok A-Mild pada mahasiswa Manajemen FE USU.

a : Konstanta

b1-b3 : Koefisien regresi parsial

X1` : Skor dimensi produk

X2 : Skor dimensi promosi

X3 : Skor dimensi kemudahan memperoleh produk

e : Standar error/hambatan

c. Uji Hipotesis

Model regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yaitu: 1) Identifikasi determinan (R2)

Identifikasi determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikasi variabel, maka harus dicari koefisien determinasi (R2). Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independent terhadap variabel dependent. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independent menerangkan variabel dependent (Sarwono, 2005: 82). Jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap


(30)

variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunaka semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang teliti terhadap variabel dependent.

Nilai determinasi (R2) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.

2) Uji-F (Uji Serentak)

Uji-F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independent

secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Ho : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya variabel produk, promosi dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusan pemebelian rokok Sampoerna A-Mild.

Ho : b1≠ b2≠ b3≠ 0

Artinya variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild.

Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) adalah Ho diterima, apabila Fhitung < Ftabel pada = 5%


(31)

3) Uji-t (Uji parsial)

Uji-t (Uji parsial) dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

Ho : b1 = 0

Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent, variabel bebas yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel kualitas,

promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian yaitu variabel dependent (Y), variabel terikat.

Ha : b1≠ 0

Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel kualitas, promosi, dan

kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian merupakan variabel dependent (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) dengan menggunakan Two Tail Test (uji dua sisi). Pengujian ini digunakan apabila : hipotesis nol (Ho)

berbunyi “lebih besar” (>) dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil” (<).

Ho diterima, apabila thitung < ttabel pada = 5% atau

Ha diterima, apabila thitung > ttabel pada = 5%.

4) Mann-Whitney U-Test

U-test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Test ini merupakan test yang terbaik untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk


(32)

interval, maka perlu dirubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih berbentuk interval, sebenarnya data menggunakan t-test untuk pengujiannya tetapi bila asumsi t-test tidak terpenuhi maka test ini tidak dapat digunakan.


(33)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen telah dilakukan oleh Sianturi (2006) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah Pada Perumahan Citra Wisata Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor harga, pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada Perumahan Citra Wisata Medan, dan faktor yang paling dominant pengaruhnya. Populasi penelitian ini adalah pembeli rumah sekaligus penghuni pada Perumahan Citra Wisata Medan. Populasi yang ada berjumlah 500 kepala keluarga yang memiliki rumah di Citra Wisata. Teknik pengambilan sampelnya adalah dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu 10% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 50 orang pemilik rumah di Citra Wisata Medan. Metode penelitian ini yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis linear berganda, dengan menggunakan uji simultan, uji parsial, dan analisis determinasi. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa secara simultan faktor harga, pendapatan, lokasi dan fasilitas mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada Perumahan Citra Wisata Medan. Ini artinya hipotesis diterima. Dan secara parsial dapat dilihat bahwa faktor harga merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada Perumahan Citra Wisata Medan.


(34)

B. Pengertian Produk

Produk adalah penawaran nyata perusahan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001 : 126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun dilihat termasuk bungkus/kemasan, warna, harga, prestise perusahaan maupun tingkat pelayanan perusahaan dan pengecaer, yang diterima oleh pembeli untuk memusakan kebutuhan dan keinginannya (Sianipar, 2006 : 24). Hirarki produk dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan item tertentu sampai dapat memusakan kebutuhan tertentu (Lubis, 2007 : 17). Karakteristik produk harus digambarkan, yang menekankan apa yang menjadikan produk tersebut lebih diminati daripada produk sejenis yang ditawarkan oleh pesaing. Suatu produk mungkin diminati karena lebih mudah dipakai, lebih efektif, atau lebih awet. Apapun keunggulan kompetitif produk ini dari produk sejenis dari pesaing harus dijelaskan.

C. Pengertian Promosi

Promosi merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan, dan pengimbasan keputusan pembelian konsumen (Kotler, 2003 : 20). Perusahaan modern mengelola sistem komunikasi pemasaran (promosi) yang kompleks.

Promosi adalah komunikasi dari pesan –pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest) dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan (Kotler, 2003 : 22).


(35)

Suatu promosi dikatakan efektif jika promosi tersebut dapat mencuri perhatian masyarakat. Saat melihat iklan yang ada ditelevisi, surat kabar, spanduk dan lain-lain, hal inilah yang disebut komunikasi.

Beberapa alasan pemasar melakukan promosi, yakni: 1. Menyediakan informasi

Para penjual dapat menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang dan jasa. Jelas terdapat garis antara mengnformasikan dan membujuk, edukasi kerap kali digunakan untuk membujuk, tetapi penyediaan informasi tetap merupakan bagian penting dari banyak upaya promosional.

2. Merangsang permintaan

Para pemasar menginginkan konsumen membeli produknya, dan mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen memikirkan tindakan seperti itu.

3. Membedakan produk

Organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya melalui penggunaan promosi, khususnya produk yang tidak banyak berbeda dari para kompetitornya. 4. Mengingatkan para pelanggan saat ini

Para pelanggan akan mengingat manfaat dari produk perusahaan dan bisa mencengah berpaling pada saat mereka memutuskan untuk mengganti atau memutahirkan produknya.

5. Menghadang pesaing

Promosi digunakan untuk menghadang upaya pemasaran pesaing untuk melawan kampanye periklanan.


(36)

6. Menjawab berita negatif

Kompetisi bukanlah penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya. Sering terjadi perusahaan menjadi korban publisitas dan pemalsuan.

7. Memutuskan fluktuasi-fluktuasi permintaan

Promosi membantu mengisi kesenjangan yang ada diantara kepincangan-kepincangan dalam permintaan. Membujuk para pengambil keputusan yang menjadi pelanggan media promosi.

D. Pengertian Pemasaran

Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar dari setiap kegiatannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi, menentukan dan mengukur besarnya dan potensi keuntungan, menentukan mana saja pasar target yang paling dapat dilayani oleh organisasi, memutuskan berbagai produk atau jasa, dan program yang paling tepat untuk melayani semua pasar yang sudah dipilih sebelumnya, dan mengajak setiap orang dalam organisasi untuk selalu berpikir dan melayani para pelanggan (Kotler, 2003). Seiring dengan perjalanan waktu, konsep-konsep ini mengalami perkembangan atau evolusi pemikiran. Walaupun begitu, tidak berarti konsep pemasaran tertentu dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya nilai-nilai dan visi manajemen, lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Fandy (2004 : 3), perkembangan konsep pemasaran, antara lain sebagai berikut:


(37)

1. Konsep Produk

Pemasar yang berpengang pada konsep ini berorientasi pada proses produksi/operasi (internal). Asumsi ini diyakini adalah konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan gampang diperoleh. Dengan demikian kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi biaya (produksi) dan ketersediaan produk (distribusi) agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan. 2. Konsep Produk

Dalam konsep ini pemasaran beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur (features), atau penampilan superior. Konsekuensimya, pencapaian tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset dan pengembangan, dan pengendalian kualitas secara berkesinambungan.

3. Konsep Penjualan

Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan (internal), dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk) agar penjualan meningkat. Sehingga tercapai laba maksimum sebagaimana menjadi tujuan perusahaan. Dengan demikian, fokus kegiatan pemasaran adalah usaha-usaha memperbaiki teknik-teknik penjualan dan kegiatan promosi secara intensif dan agresif agar mampu mempengarui dan membujuk konsumen untuk membeli, sehingga pada gilirannya penjualan dapat meningkat.


(38)

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Implikasinya fokus aktivitas pemasaran dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan adalah berusaha memuaskan pelanggan melalui pemahaman perilaku konsumen secara menyeluruh yang dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang mengintegrasikan kegiatan-kegiatan fungsional lainnya (seperti produksi/operasi, keuangan, personalia, riset dan pengembangan dan lain-lain) secara lebih efektif dan efesien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep Pemasaran Sosial

Beranggapan bahwa konsumen, hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan aktivitas pemasaran adalah berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus memperbaiki hubungan produsen dan masyarakat (Tjiptono, 2005 : 33).

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kesuksesan sebuah organisasi dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya dan memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efesien daripada para pesaingnya (Tjiptono, 2005 : 33).


(39)

E. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan

“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain” menurut Kotler (2000 : 11). Defenisi ini berdasarkan pada konsep inti : kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk nilai, niaya dan kepuasan, pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar.

Cara berpikir pemasaran mulai dengan kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian dan rumah untuk hidup. Di luar ini, manusia ingin rekreasi, pendidikan maupun jasa lainnya. Mereka punya pilihan yang jelas akan macam dan merek tertentu dari barang dan jasa pokok. Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah pada saat keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, rumah, perlindungan, keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bisa hidup. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah terukir dalam hayati serta kondisi manusia.

Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Walaupun kebutuhan manusia sedikit, tetapi keinginan konsumen banyak. Keingian manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial, seperti : keluarga, sekolah, dan perusahaan. Permintaan adalah keinginan akan sesuatu produk yang didukung dengan kemampuan serta ketersediaan membelinya. Dengan kata lain keinginan menjadi permintaan, jika didukung dengan daya beli.


(40)

Ada beberapa teori kebutuhan, salah satunya adalah menurut Maslow, dalam buku Philip Kotler (2005 : 216) yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.5 Hierarki Kebutuhan Maslow Sumber : Philip Kotler (2005 : 216) diolah

Gambar 1.5 diatas merupakan Hierarki kebutuhan Maslow dimana ada lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari yang paling rendah, yaitu kebutuhan fisik (makanan, minuman, tempat tinggal), kebutuhan keamanan (keamanan, perlindungan), kebutuhan sosial (perasaan diterima sebagai anggota kelompok, dicintai), kebutuhan penghargaaan (hara diri, pengakuan, status), dan kebutuhan yang paling tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri (pemahaman dan pengembangan diri). Menurut teori Maslow ini, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan tingkat rendahnya terlebih dahulu, sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Konsumen yang telah bisa memenuhi kebutuhan dasarnya, maka kebutuhan lain yang lebih tinggi biasanya muncul, dan begitulah seterusnya.

1

2

3

4

5 Kebutuhan Fisik

Kebutuhan Keamanan Kebutuhan Sosial Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Aktualisasi Diri


(41)

F. Pengertian keputusan pembelian

Keputusan atau niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan

dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Keputusan pembelian merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan keputusan pembelian sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen di masa mendatang (Setiadi : 2003). Keputusan atau niat untuk membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk keyakinan konsumen terhadap kualitas produk, maka akan menyebabkan menurunnya keputusan atau niat untuk membeli konsumen.

G. Pengertian Pembelian

Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya (Setiadi, 2003).

Proses pembelian meliputi : 1. Tahap Pra Pembelian

Pada tahap ini, perilaku yang terjadi meliputi mencari informasi dan mengambil dana. Konsumen akan mencari informasi mengenai produk, merek atau toko dari berbagai sumber seperti koran, majalah, radio dan televise maupun internet.


(42)

Mencari informasi mengenai produk dan merek yang akan dibeli diperlukan, konsumen juga perlu mengetahui darimana dana yang akan dipakai untuk membeli produk tersebut. Umumnya menggunakan uang sebagai medium utama pertukaran.

2. Tahap Pembelian

Pada tahapan ke dua, perilaku konsumen meliputi tindakan yang berhubungan dengan toko, mencari produk, dan melakuakan transaksi. Adanya keinginan membeli produk akan mendorong konsumen untuk mencari toko atau pusat perbelanjaan, tempat ia akan membeli produk tersebut.

Konsumen mengunjungi toko atau pusat perbelanjaan maka selanjutnya ia harus mencari dan memperoleh produk yang akan dibelinya. Pada tahap ke tiga dari proses pembelian adalah melakukan transaksi yaitu melakukan pertukaran barang dan uang, memindahkan pemilikan barang dari toko kepada konsumen.

H. Model Perilaku Konsumen

Konsep pemasaran menekankan bahwa pemasaran yang menguntungkan

bermula dari penemuan dan pemahaman terhadap kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan konsumen sebagai dasar bagi pengembangan pemasaran yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Dengan demikian pemahaman terhadap konsumen merupakan bagian internal dari keberhasilan pemasaran.


(43)

Berdasarkan sudut pandang organisasi pemasaran, strategi pemasaran adalah sudut rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dan mencapai tujuan organisasi. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan pada konsumen, tetapi juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen tentang berbagai hak yang berkaitan dengan dirinya dan produk yang digunakan.

2. Pengambilam keputusan

Suatu keputusan melibatkan pilihan alternatif. Pemasaran biasanya terkait pada perilaku pembelian konsumen, terutama pilihan mereka. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen. Akan tetapi inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengkombinasi pengetahuan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

Proses kebutuhan konsumen bisa diklasifikasikan kedalam tiga tahap utama, yakni para pembeli, konsumen dan evaluasi purna beli. Tahap pembelian mencakup tiga proses yaitu : identifikasi kebutuhan (problem recognition), pencarian informasi (information research), dan evaluasi alternatif (evaluation of alternatives). Tahap konsumsi merupakan tahap proses keputusan konsumen dimana konsumen menggunakan produk atau jasa (purchase decision). Tahap evaluasi pembeli merupakan tahap proses pembuatan keputusan konsumen. Sewaktu konsumen menentukan apakah ia telah melakukan pembelian yang tepat (post purchase behavior). Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan


(44)

kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku sesudah pembelian (Setiadi, 2003 : 16). Keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.6 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Setiadi (2003: 17)

Gambar 1.6 merupakan proses pengambilan keputusan pembelian dan secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengenalan masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.

Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang.

2. Pencarian informasi

Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Proses pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelepon teman-temannya, dan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Salah satu faktor Pengenalan

Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku Setelah pembelian


(45)

kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan-keputusan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok :

a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan b. Sumber komersil : iklan, tenaga penjualan, penyalur, pameran c. Sumber umum : media massa, organisasi konsumen

d. Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk 3. Evaluasi alternatif

Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan membeli

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk prefrensi terhadap pilihan-pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian ada dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal :

a. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap altenatif pilihan konsumen


(46)

Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkian konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

5. Perilaku sesudah pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan menggunakan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan minat pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung periode sesudah pembelian.

Kepuasan pembelian merupakn fungsi dari seberapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk tersebut dibawah harapan pelanggan, maka pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan. Jika memenuhi harapan pelanggan, maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas. Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah pelanggan akan membeli produk itu lagi dan membicarakan tentang produk tersebut kepada orang lain secara menguntungkan atau merugikan.


(47)

I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Perilaku Keputusan

Faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku keputusan menurut Kismono (2001 : 315) adalah sebagai berikut:

1. Faktor budaya merupakan penentu yang paling fundamental dalam membentuk keinginan dalam keputusn pembelian karena berdasarkan persepsi, represi, dan proses sosialisasi lingkungan.

2. Faktor sosial merupakan faktor yang mempengaruhi kelompok reprensi, keluarga, dan peranan sosial dalam masyarakat

3. Faktor kepribadian merupakan faktor karakteristik pribadi yang memepengaruhi tingkah laku.

4. Faktor psikologis terdiri atas motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan.

J. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Perilaku Proses Keputusan

Faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku proses keputusan menurut James F. Angel (2001 : 60) adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh lingkungan yang meliputi : a. Budaya

b. Kelas sosial c. Pengaruh pribadi d. Sikap

e. Situasi


(48)

a. Sumber daya konsumen b. Motivasi dan keterbatasan c. Pengetahuan

d. Sikap

e. Kepribadian, gaya hidup, dan demografi 3. Proses psikologis dasar, terdiri dari :

a. Pengolahan informasi b. Pembelajaran


(49)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAAN

A. Deskripsi produk Sampoerna

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna adalah

sebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga sejak Maret 2005 kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke yaitu seorang pemilik perusahaan rokok terbesar di dunia dari (http://www.republika.co.id). Sampoerna didirikan pada tahun oleh Tee yang kemudian berubah menjadi NV Handel Maastchapij Sampoerna (http://lee-nux79.blogdrive.com

Perusahaan ini meraih kesuksessan dengan mere ).

bisnis tersebut. Setelah masa tersebut, putra Liem, alih kepemimpinan dan membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini yaitu HM Sampoerna. Selain itu, melihat kepopuleran rokok cengkeh di Indonesia, dia memutuskan untuk memproduksi roko (http://www.mail-archive.com).


(50)

Generasi berikutnya yaitu membawa PT. Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarket suatu saat dalam bidang perbankan. Pada tahun jajaran direksi dan menjabat sebaga kemudian diakuisisi oleh Philip Morris ini adalah gambar beberapa produk andalan PT HM Sampoerna yaitu :

Gambar 1.7 Produk-produk PT.HM Sampoerna, Tbk Sumber:

Gambar 1.7 diatas merupakan produk-produk PT.. HM Sampoerna,Tbk yaitu Djarum Light, Sampoerna Hijau, Sampoerna A-Mild, Sampoerna A Volution, dan Dji Sam Soe. Produk rokok Sampoerna A Mild dibuat dalam bentuk rokok kretek dan dengan klasifikasi sigaret kretek mesin (SKM) mild slim dengan segmen pasar premium, PT HM Sampoerna meluncurkan Sampoerna A Mild pada tahun 1990 dan sejak saat itu pula pasar SKM mild slim berkembang sangat pesat. Padahal di awal peluncurannya, A Mild mendapat penolakan dari


(51)

65% perokok (yang pernah mencoba A Mild) dengan alasan terlalu ringan

Sampoerna A Mild dikatakan Sigaret Kretek karena dibuat dari tebambakau rakyat (nasional) yang diramu dengan cengkeh, saus, dan bumbu rokok lain, sehingga menghasilkan cita rasa khas sebagai rokok asli Indonesia karena ketika dibakar mengeluarkan bunyi kretek-kretek. Dan untuk jenis SKM Sampoerna A Mild lah yang pertama kali di luncurkan dengan kadar nikotin dan tar yang sangat rendah yaitu tar 15 mg dan kadar nikotinnya 1,1 mg perbatang dalam setiap bungkusnya. Serta dengan bentuk yang slim dengan diameter 0,5 milieter yang sangat berbeda dengan produk SKM lainnya.

Produk rokok ini terkenal karena iklan-iklan yang dikeluarkannya sejak awal bersifat menantang seperti “how long can you go” dan “bukan basa basi” serta “others can only follow”. Juga daya imajinatif tim kreatif marketingnya sangat inovatif sekali hingga dapat mengeluarkan iklan dengan tema, slogan dan bentuk berbeda sampai ¾ kali berganti dalam sebulan.


(52)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis di mana data-data digolongkan, dianalisis lalu diinterprestasikan. Data utama dalam penelitian ini adalah dengan mendapatkan informasi dari responden secara langsung dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden, perilaku kebiasaan pembelian dan pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang relevan dan dibutuhkan untuk menganalisa masalah penelitian yang dikemukakan. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 14 butir pertanyaan yang terdiri dari empat butir pertanyaan untuk variabel X1, empat butir pertanyaan untuk variabel X2, tiga butir pertanyaan untuk variabel X3, tiga butir pertanyaan untuk variabel Y. Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, kuesioner disebarkan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai ”Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap pengambilan Keputusan Pembelian Rokok A-Mild”.

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen USU dan pegawai BNI cabang Pemuda yang dipilih secara aksidental sesuai dengan metode yang dipilih dalam menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan dan diperoleh penyebaran data sebagai berikut:

1. Jurusan manajemen 49 Orang. 2. Pegawai BNI cab.Pemuda 47 Orang.


(53)

Total jumlah responden orang, berikut ini adalah gambaran umum responden penelitian:

1. Mahasiswa Departemen Manajemen stambuk 2005 a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Usia Frekuensi Persentase

20-29 Tahun 49 100%

30-39 Tahun 0 0%

40-49 Tahun 0 0%

≥50 0 0%

Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.1 menjelaskan bahwa responden yang berusia antara 20-29 tahun sebanyak 100%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas usia responden berumur 20-29 tahun.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran untuk Mengkonsumsi Rokok

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran untuk mengkonsumsi Rokok rata-rata per bulan

Pengeluaran untuk rokok Frekuensi Persentase

Rp.50.000 – Rp.100.000 15 30,61%

Rp.101.000 – Rp.150.000 16 32,65%

Rp.151.000 – Rp.200.000 13 26,53%

Rp.200.000 keatas 5 10,21%

Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.2 menjelaskan bahwa responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.50.000 – Rp. 100.000 sebanyak 30,61%, responden yang pengeluaran untuk menkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.101.000 – Rp.150.000 sebanyak 32,65%, responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.151.000 – Rp. 200.000


(54)

sebanyak 26,53%, dan responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.200.000 keatas sebanyak 10,21%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang paling banyak tedapat pada pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.101.000 – Rp. 150.000.

c. Distribusi Jawaban Responden

1. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Produk

Distribusi jawaban responden tentang variabel produk dapat dilihat pada Tabel

4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Produk

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0.00% 0 0.00% 2 4.08% 25 51.02% 22 44.90% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 8 16.33% 23 46.94% 18 36.73% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 1 2.04% 20 40.82% 28 57.14% 100% 4 0 0.00% 0 0.00% 2 4.08% 26 53.06% 21 42.86% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel produk, dimana diketahui terdapat 28 responden yang berpendapat sangat setuju, dengan persentase 57,14% pada item pertanyaaan 3 variabel produk yaitu pertanyaan tentang bentuk kemasan rokok Sampoerna A-Mild yang praktis, dan seterusnya.

2. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Promosi

Distribusi jawaban Responden tentang variabel promosi dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:


(55)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Promosi

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0.00% 0 0.00% 8 16.33% 33 67.34% 8 16.33% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 19 38.78% 24 48.78% 6 12.44% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 13 26.53% 28 57.14% 8 16.33% 100% 4 0 0.00% 1 2.04% 25 51.02% 15 30.61% 8 16.33% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel promosi, dimana dapat diketahui terdapat 33 responden menjawab setuju, dengan persentase 67,34% pada item pertanyaaan 1 variabel promosi yaitu pertanyaan tentang iklan rokok Sampoerna A-Mild yang mempunyai daya tarik untuk menumbuhkan minat beli konsumen, dan seterusnya.

3. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kemudahan Memperoleh Produk

Distribusi jawaban responden tentang variabel kemudahan memperoleh

produk dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini yaitu :

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden terhadap Kemudahan Memperoleh Produk

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 16 32.65% 33 67.35% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 16 32.65% 33 67.35% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 1 2.04% 15 30.61% 33 67/35% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel kemudahan memperoleh produk, dimana dapat diketahui terdapat 16 responden yang menjawab setuju, dengan persentase 32,65% pada


(56)

item pertanyaan 1 variabel kemudahan memperoleh produk yaitu pertanyaaan tentang rokok Sampoerna A-Mild dapat dibeli per batang, dan seterusnya.

4. Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Keputusan Pembelian

Distribusi jawaban responden terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini yaitu:

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0.00% 0 0.00% 2 4.08% 30 61.23% 17 34.69% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 9 18.37% 28 57.14% 12 24.49% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 5 10.20% 23 46.94% 21 42.86% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel keputusan pembelian, dimana dapat diketahui terdapat 30 responden yang menjawab setuju, dengan persentase 61,23% pada item pertanyaan 1 variabel keputusan pembelian yaitu pertanyaan tentang keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild karena faktor produk, dan seterusnya.


(57)

2. Pegawai BNI Cabang Medan

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Usia Frekuensi Persentase

20-29 Tahun 13 29,55%

30-39 Tahun 16 36,36%

40-49 Tahun 10 22,73%

≥50 5 11,36%

Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.7 menjelaskan bahwa responden yang berusia antara 20-29 tahun sebanyak 29,55%, responden yang berusia 30-39 tahun sebanyak 36,36%, responden 40-49 tahun sebanyak 22,73%, dan usia 50 tahun keatas sebanyak 11,36%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas usia responden berumur 30-39 tahun.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran untuk Mengkonsumsi Rokok

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran untuk Mengkonsumsi Rokok Rata-Rata Per Bulan

Pengeluaran untuk rokok Frekuensi Persentase

Rp.50.000 – Rp.100.000 7 15,91%

Rp.101.000 – Rp.150.000 12 27,27%

Rp.151.000 – Rp.200.000 10 22,73%

Rp.200.000 keatas 15 34,09%

Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.8 menjelaskan bahwa responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.50.000 – Rp. 100.000 sebanyak


(58)

15,91%, responden yang pengeluaran untuk menkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.101.000 – Rp.150.000 sebanyak 27,27%, responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.151.000 – Rp. 200.000 sebanyak 22,73%, dan responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.200.000 keatas sebanyak 34,09%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang paling banyak pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan pada Rp.200.000 keatas.

c. Distribusi Jawaban Responden

1. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Produk

Distribusi jawaban responden tentang variabel produk dapat dilihat pada Tabel

4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Produk

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0.00% 0 0.00% 3 6.81% 24 54.55% 17 38.64% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 8 18.18% 23 52.27% 13 29.55% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 1 2.27% 24 54.55% 19 43.18% 100% 4 0 0.00% 0 0.00% 3 6.81% 28 63.64% 13 29.55% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat Setuju terhadap variabel produk, dimana diketahui terdapat 28 responden yang berpendapat setuju, dengan persentase 63,64% pada item pertanyaaan 4 variabel produk yaitu pertanyaan tentang bentuk kemasan rokok Sampoerna A-Mild itu praktis, dan seterusnya.


(59)

Distribusi jawaban Responden tentang variabel promosi dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Promosi

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0.00% 0 0.00% 8 18.18% 31 70.46% 5 11.36% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 6 36.36% 19 43.18% 19 43.18% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 7 15.91% 35 79.55% 2 4.54% 100% 4 0 0.00% 1 2.27% 25 56.82% 13 29.55% 5 11.36% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel promosi, dimana dapat diketahui terdapat 35 responden menjawab setuju, dengan persentase 79,55% pada item pertanyaaan 3 variabel promosi yaitu pertanyaan tentang acara disponsori oleh Sampoerna berpengaruh terhadap jumlah penjualan rokok Sampoerna A-Mild, dan seterusnya.

3. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kemudahan Memperoleh Produk

Distribusi jawaban responden tentang variabel kemudahan memperoleh

produk dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini yaitu :

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden terhadap Kemudahan Memperoleh Produk

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 12 27.27% 32 72.73% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 10 22.73% 13 29.55% 21 47.72% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 2 4.54% 17 38.64% 25 56.82% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel kemudahan memperoleh produk, dimana dapat diketahui


(60)

terdapat 32 responden yang menjawab setuju, dengan persentase 72,73% pada item pertanyaan 1 variabel kemudahan memperoleh produk yaitu pertanyaan tentang rokok Sampoerna dapat dibeli perbatang, dan seterusnya.

4. Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Keputusan Pembelian

Distribusi jawaban responden terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini yaitu:

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0.00% 0 0.00% 1 2.27% 29 65.91% 14 31.82% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 11 25% 25 56.82% 8 18.18% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 4 9.09% 22 50% 18 40.91% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel keputusan pembelian, dimana dapat diketahui terdapat 29 responden yang menjawab setuju, dengan persentase 65,91% pada item pertanyaan 1 variabel keputusan pembelian yaitu pertanyaan tentang keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild karena faktor produk, dan seterusnya.


(61)

B. Metode Analisis Data

1. Mahasiswa Departemen Manajemen Stambuk 2005 a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (Produk, Promosi, dan Kemudahan Memperoleh Produk) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) pada Mahasiswa jurusan Manajemen stambuk 2005. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 12.0 dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent.

Tabel 4.13

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1

kemudahan_ memperoleh _produk,

Produk, promosi(a)

. Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Berdasarkan Tabel 4.13 Variables Entered/Removedb menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut:


(62)

a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel

independent yaitu produk (X1), promosi (X2), dan kemudahan memperoleh

produk (X3).

b. Tidak ada variabel independent yang dikeluarkan (removed).

c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter

Tabel.4.14 Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .652 2.602 .251 .803

Produk .544 .097 .637 5.588 .000

promosi .038 .066 .065 .572 .570

kemudahan_m emperoleh_pr oduk

.136 .131 .115 1.032 .307

a Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)

Berdasarkan tabel 4.14 diatas maka di peroleh model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,652 + 0,544 X1 + 0,038 X2 + 0,136 X3 Persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 0,652 menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai

variabel produk, promosi, dan keputusan pembelian, maka keputusan pembelian akan sebesar 0,652.

b. Koefisien regresi produk sebesar 0,544 menunjukkan bahwa variabel

produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y).

Dengan kata lain, jika variabel produk ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,544.


(1)

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi

on 23.008 3 7.669 11.739 .000(a)

Residual 29.400 45 .653

Total 52.408 48

a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, Produk, promosi b Dependent Variable: keputusan_pembelian

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .663(a) .439 .402 .80829

a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, Produk, promosi b Dependent Variable: keputusan_pembelian


(2)

Pegawai BNI cabang Medan

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1

kemudahan_ memperoleh _produk,

promosi, Produk(a)

. Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: keputusan_pembelian

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .542 2.603 .208 .836

Produk .535 .105 .629 5.088 .000

promosi .036 .070 .061 .514 .610

kemudahan_m emperoleh_pr oduk

.167 .137 .148 1.219 .230


(3)

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi

on 21.516 3 7.172 11.298 .000(a)

Residual 25.393 40 .635

Total 46.909 43

a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, promosi, Produk b Dependent Variable: keputusan_pembelian

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .677(a) .459 .418 .79676

a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, promosi, Produk b Dependent Variable: keputusan_pembelian


(4)

Uji Mann whitney U-test

Ranks

Y N

Mean Rank

Sum of Ranks

Produk Mahasiswa 49 52.32 2563.50

Pegawai BNI 44 41.08 1807.50

Total 93

Promosi Mahasiswa 49 48.83 2392.50

Pegawai BNI 44 44.97 1978.50

Total 93

Kemudahan_me mperoleh_produk

Mahasiswa 49 47.13 2309.50

Pegawai BNI 44 46.85 2061.50

Total

93

Test Statistics(a)

Produk Promosi

Kemudahan_ memperoleh_p

roduk Mann-Whitney U 817.500 988.500 1071.500 Wilcoxon W 1807.500 1978.500 2061.500

Z -2.072 -.709 -.053

Asymp. Sig.

(2-tailed) .038 .478 .958


(5)

Kuesioner Penelitian

ANALISIS FAKTOR-FAKOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

ROKOK SAMPOERNA A-Mild

(Studi Kasus Mahasiswa Jur Manajemen USU dan Karyawan BNI Pemuda) No. Responden: …..

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Stambuk :

4. Jurusan :

5. Pengeluaran untuk rokok rata-rata per bulan : a. Rp.50.000 – Rp.100.000

b. Rp.101.000 – Rp.150.000 c. Rp.151.000 – Rp.200.000 d. Rp.200.000 keatas II. Petunjuk Pengisian

Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner ini ditujukan untuk melengkapi data penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Rokok

Sampoerna A-Mild” pada Program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Isilah jawaban dengan memberi tanda (√) pada salah satu kolom jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda. Penilaian ini dapat dilakukan

berdasarkan skala berikut ini:

Jawaban Sangat Setuju : 5

Jawaban Setuju : 4

Jawaban Kurang Setuju : 3 Jawaban Tidak Setuju : 2 Jawaban Sangat Tidak Setuju : 1


(6)

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian

Rokok Sampoerna A-Mild

Berilah tanda check (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Saudara.

No Produk SS S KS TS STS

1 Pada saat menikmati rokok Sampoerna A-Mild, anda merasakan kandungan nicotine yang rendah.

2 Rokok Sampoerna A-Mild mempunyai cita rasa yang bervariasi.

3 Perpaduan warna kemasan rokok Sampoerna A-Mild telah melekat pada produk Sampoerna.

4 Menurut anda, bentuk kemasan rokok Sampoerna A-Mild itu praktis.

No Promosi SS S KS TS STS

5 Iklan rokok Sampoerna A-Mild mempunyai daya tarik untuk menumbuhkan minat beli konsumen.

6 Pesan yang disampaikan dalam iklan rokok Sampoerna A-Mild dapat dimengerti dengan baik. 7 Acara yang disponsori oleh Sampoerna berpengaruh

terhadap jumlah penjualan rokok Sampoerna. 8 Alat promosi (seperti spanduk dan halte bus)

merupakan promosi yang identik untuk menarik perhatian dari rokok Sampoerna.

No Kemudahan Memperoleh Produk SS S KS TS STS

9 Rokok Sampoerna A-Mild dapat di beli per batang. 10 Rokok sampoerna A-Mild banyak dijual di pusat

perbelanjaan.

11 Rokok Sampoerna A-Mild mudah diperoleh di kantin kampus.

No Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna SS S KS TS STS 12 Anda memutuskan membeli rokok Sampoerna A-Mild

karena faktor produk.

13 Anda memutuskan membeli rokok Sampoerna A-Mild karena faktor promosi.

14 Anda memutuskan membeli rokok Sampoerna A-Mild karena faktor kemudahan memperoleh produk.


Dokumen yang terkait

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Sawi dan Jenis Sayur Lainnya (Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)

0 39 89

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild Pada Pegawai Administratif USU

2 48 89

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Ten Mild Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

3 47 101

Analisis Keputusan Pembelian Yang Dipengaruhi Oleh Positioning Dan Perceived Quality Pada Produk Pembalut Wanita Merek Laurier (Studi Kasus Mahasiswa STIKES Elisabeth Medan)

3 62 74

Pengaruh Promosi Produk Rokok Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi USU

1 38 113

Analisis sikap konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelinan rokok kretek Mild studi kasus konsumen Kota Bogor

1 14 79

FAKTOR FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK SAMPOERNA A MILD DI SURAKARTA

0 6 118

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian (Studi Perbandingan Handphone Smartphone Blackberry dengan Android ).

0 1 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ek

0 2 14