Hasil Wawancara Pelaksanaan Wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari para key informan tentang Peranan Dinas TARUKIM SUMUT dalam Perencanaa Tata Ruang Kawasan Danau Toba. Sesuai dengan rancangan penelitian, telah ditetapkan jumblah key informan sebanyak 3 tiga orang dari dinas TARUKIM SUMUT yang memiliki Posisijabatan tertentu. Ketiga orang pegawai yang telah ditetapkan sebagai key informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki kedudukan tertentu karena dianggap dapat menjawab segala sesuatu yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu yang berhubungan dengan perencanaan tata ruang. Ketiga orang pegawai Dinas TARUKIM SUMUT yang menjadi key informan yaitu: Kepala dinas dan 2 orang pegawai lainnya yang diambil dari sub dinas yang berhubungan dengan permasalahan penelitian seperti : Seksi Perencanaan Tata Ruang, dan Kasubdis Bina Penataan Ruang. Wawancara dilakukan secara langsung saat mereka berada di bekerja dinas TARUKIM SUMUT. Pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan tidak seragam kepada semua key informan karena penulis memilih beberapa pertanyaan yang sesuai dengan bidang atau kedudukan mereka masing-masing di dinas TARUKIM SUMUT.

4.2.1. Hasil Wawancara

1. Pentingnya Perencanaan Dalam Tata Ruang Untuk mengetahui bagaimana dan mengapa perencanaan itu penting dalam Tata Ruang. Maka ditanya kepada Kepala Dinas TARUKIM SUMUT yaitu Bapak Ir. Jonner Hutagaol.MM. mengapa perencanaan itu penting dalam tata ruang, beliau menjawab “Itu karena perencanaan itu adalah proses yang telah ditetapkan melalui pertimbangan- pertimbangan yang telah dipikirkan dan telah dirumuskan secara matang dan hubunganya Universitas Sumatera Utara dengan tata ruang adalah tata ruang tidak dapat dijankan dengan baik tanpa adanya suatu perencanaan”. Kemudian hal ini ditanyakan lagi kepada informan yang lain yakni bapak Romainor, BE selaku Kepala Seksi Perencanaan Tata Ruang, dan beliau menjawab yakni: “Karena dengan perencanaan tata ruang maka potensi daerah atau wilayah akan dapat dimanfaatkan secara maksimal” dari sini dapat ditarik kesimpulan yakni perencanaan tersebut dapat memaksimalkan potensi daerah. Karena perencanaan itu disusun dengan melalui pertimbangan-pertimbangan dan pemikiran yang berfokus kepada tujuan yang lebih baik tentunya. 2. Mekanisme Perencanaan Tata Ruang Kawasan Danau Toba Peneliti menanyakan tentang bagaimana tentang mekanisme perencanaan Tata Ruang Kawasan Danau Toba. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada bapak Romainor.BE beliau menjawab ‘Kalau mekanisme Perencanaan Tata ruang Kawasan Danau Toba adalah melalui MUSRENBAG yang dilaksanakan di tiap-tiap kabupaten yang disekitar Danau Toba, ada sekitar 7 kabupaten disitu, lalu hasil MUSRENBAG itu dibawa kepada rapat antara dinas daerah, provinsi dan pusat yang menghasilkan perencanaan Tata Ruang Kawasan Danau Toba ini’. Kenapa dilakukan MUSRENBAG juga saya tanyakan kepada bapak itu, dan beliau menjawab ‘MUSRENBAG dilakukan karena kepentingan tiap-tiap daerah itu berbeda sehinga memerlukan penanganan yang berbeda pula maksutnya tidak bisa disamakan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain’. Pendapat diatas menggambarkan bahwa perbedaan potensi dari tiap-tiap di daerah kawasan danau Toba memerlukan penanganan yang berbeda pula sehingga dalam proses pembuatan perencanaan tata ruang pun harus lebih hati-hati karena bisa-bisa dengan perencanaan tata ruang yang salah bisa menutup potensi daerah yang bersangkutan untuk berkembang. 3. Peran dinas TARUKIM dalam Perencanaan Tata Ruang Kawasan Danau Toba Universitas Sumatera Utara Untuk mendapatkan data yang lebih akurat kemudian peneliti menanyakan kepada kedua informan diatas mengenai apa saja peran Dinas TARUKIM dalam Perencanaan Tata ruang Kawasan Danau Toba, bapak Romainor BE menjawab Kalau peran dinas TARUKIM ini adalah memfasilitasi dan mensinkronkan program-program ataupun potensi-potensi dalam pemanfaatan ruang yang menghasilkan perencanaan tata ruang tersebut yang melalui prosedur –prosedur yang ada seperti rapat koordinasi dan MUSRENBAG daerah. Disini beliau juga menambahkan kalau pelaksaan dari perencanaan tata ruang tersebut sepenuhnya di berikan kepada daerah karena baik pemerintahan pusat dan provinsi tidak boleh ikut campur, hal ini dikarenakan dilaksanaknya otonomi daerah di tiap kabupaten tersebut. 4. Koordinasi dengan Badanistansi lain Dalam perencanaan tidak lepas dari adanya koordinasi ataupun kerjasama dengan istansi lain seperti yang dikatakan bapak Drs. Tri Chandra.S. Msi selaku Kasubdis Bina Penataan Ruang : ‘Dikatakan bahwa dalam perencanaan Kawasan Danau Toba ini dalam pelaksanaanya memerlukan banyak bantuan dari pihak-pihak lain karena dalam tata ruang itu menyangkut banyak hal seperti perumahan, pembuatan kawasan konsentras bisnis, dan banyak lagi, kita ambil contoh dalam pembuatan jalan maka koordinasi dengan dinas perhubungandan departemen PU, pembuatan kawasan agropolitan diperlukan bantuan dari departemen pertanian maka koordinasi mutlak dibutuhkan’ . Disini dapat dilihat bahwa dalam tata ruang memerlukan banyak masukan-masukan karena pada dasarnya tata ruang itu terdiri dari banyak bagian-bagian yang berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula. Sehingga tanpa adanya koordinasi antar instansi yang terkait maka perencanaan tata ruang itu tidak dapat dilaksanakan. 5. Peran Anggaran dalam Perencanaan tata ruang Kawasan Danau Toba Universitas Sumatera Utara Disini peneliti menanyakan bagaimana peran anggaran dalam perencanaan tata ruang tersebut, bapak Romainor .BE sebagai key informan dan beliau menjawab: “Penganggaran sangat berperan dalam perencanaan karena dalam anggaran lah yang menetukan apakah perencanaan itu dapat dilakukan atau tidak. Khusus untuk perencanaan tata ruang Danau Toba Ini anggarannya diambil dari APBD dari tiap-tiap daerah”. Hal yang sama juga diutarakan Bapak Drs Tri Chandra S.Msi yakni: “Anggaranlah yang menjalankan sebuah perncanaan karena perencanaan itu menyangkut pembangunan yang membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya”. Disini dapat diketahui kalau pelaksanaan sebuah perencanaan membutuhkan anggran ataupun biaya dalam pelaksanaanya sehingga peran APBD penting dalam pengembangan daerah. 6. Tujuan dalam perencanaan tata ruang Kawasan Danau Toba Disini peneliti ingin mengetahui apa saja yang menjadi Tujuan dalam perencanaan tata ruang Kawasan Danau Toba, kemudian di Tanya kepada informan yaitu Bpk Jonner Hutagaol dan beliau memberi jawaban : “Tujuan dari perencanaan Tata Ruang Kawasan Danan Toba ini adalah untuk menjamin berkembangnya kegiatan ekonomi, untuk meningkatkan daya saing wisata dan juga untuk memelihara dan melestarikan ekosistem lingkungan hidup Kawasan Danau Toba. Dari sini maka dapat diketahui bahwa, fokus Tata Ruang Danau Toba haruslah juga mengarah kepada pengembangan lingkungan hidup seperti yanhg tercatum pada Undang-undang No.26 Tahun 2007”. 7. Progran Jangka menengah yang dibuat untuk Kawasan Danau Toba Kepada Bpk.Romainor,BE ditanyakan Program-program apa saja yang dibuat oleh Dinas Tarukim untuk jangka menengah dalam Kawasan Danau Toba. Dan beliau memberi jawaban: “Untuk program jangka menengah yang dibuat untuk kawasan danau toba cukup banyak, seperti pembangunan fisik contohnya pembuatn maupun pelebaran jalan, perbaikan DAS, pengendalian penemaran air,rehabilitasi hutan lindung dan sebagainya”. Universitas Sumatera Utara 8. Kendala-kendala dalam pelaksanaan perencanaan Kawasan Danau Toba. Khusus untuk pertanyaan ini peneliti menanyakan kepada ketiga key informan dan mereka memberi jawaban yang hampir sama yakni ada 2 kendala utama dalam pelaksanaan perencanaan tersebut yaitu mengenai dana ataupun anggaran yang kurang untuk dialokasikan dalam bidang tata ruang ini dan yang menjadi masalah yang kedua adalah masalah sumber daya manusia SDM yang kurang professional dalam pelaksanaan perencanaan tersebut. 4.3. Pola arahan pemanfaatan ruang kawasan danau Toba 4.3.1.Kawasan Lindung