2.2. Penetapan Prioritas Peningkatan Ruas Jalan
Menurut Fendi 2009, jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat yang diperuntukkan bagi lalu lintas, berupa kendaraan bermotor maupun tidak bermotor,
orang, barang, dalam bentuk apapun, maupun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkapnya bagi lalu lintas. Dalam bentuk apapun mempunyai
pengertian bahwa jalan tidak terbatas pada bentuk jalan yang konvensional pada permukaan tanah dan di atas tanah jalan layang. Bangunan pelengkap ialah
bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari jalan antara lain jembatan, pohon, lintas atas, lintas bawah, tempat parkir, gorong-gorong, tembok penahan, dan saluran air
jalan, pagar pengaman daerah milik jalan, dan patok-patok daerah milik jalan. Adapun tujuan diadakannya jalan adalah untuk memudahkan pengangkutan
orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya, melancarkan jalannya lalu lintas, membuka daerah-daerah yang terisolir, untuk pertahanan daerah dan untuk
meningkatkan perekonomian Fendi, 2009. Karena itu penetapan prioritas peningkatan ruas jalan perlu dilakukan sebagai program pengembangan jaringan jalan
mutlak dalam menilai manfaat yang diberikan dari proyek pembangunan jalan tersebut.
Menurut Martius 2003, manfaat langsung pada proyek pengembangan jaringan jalan antara lain terdapatnya kenaikan hasil pertanian dan perkebunan karena
kenaikan produktivitas tanah sebagai akibat dari bertambah baiknya sarana dan prasarana transportasi. Sedangkan manfaat tidak langsung yang diperoleh masyarakat
sebagai akibat lancarnya prasarana dan sarana transportasi akan meningkatkan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
kesempatan bekerja, bertambahnya kepadatan penduduk dan meningkatnya mobilitas penduduk. Investasi pada penetapan prioritas peningkatan ruas jalan sebagai program
pengembangan jaringan jalan menunjukkan bahwa masyarakat mendapat keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa ada pembangunan atau investasi
jalan hasil produksi meningkat 1 dalam kurun waktu 3 tiga tahun, sedangkan dengan adanya investasipembangunan jalan kenaikan produk mencapai 20 sesuai
dengan kondisi dan karakteristik suatu wilayah Adler, 1983 dalam Martius, 2003. Untuk mengetahui bagaimana manfaat pembangunan jaringan jalan, maka
dilakukan evaluasi. Di mana evaluasi jaringan jalan dimaksudkan untuk mengetahui perubahan kesejahteraan maupun akses antarwilayah. Evaluasi yang akan dilakukan
adalah dengan pendekatan ekonomi atau surplus produksi hasil pertanian dan perkebunan Canemark, 1976, dalam Parakesit, dkk, 1998. Menurut parakesit, dkk
1998 manfaat dari proyek tranportasi bagi orang yang tidak menggunakan jalan tidak dapat ditunjukkan karena mereka menggunakan analisis surplus konsumsi yang
memberikan penekanan pada saving penghematan BOK dan waktu tempuh. Selanjutnya menurut Parakesit, dkk 1998, salah satu pendekatan yang cukup
tepat dalam mengevaluasikan proyek pengembangan jalan dengan lalu lintas kecil, seperti jalan kabupaten adalah dengan Location Quotion AnalysisLQA Analisis
pembagian lokasi. Pendekatan ini merupakan cara permulaan untuk mengetahui kemampuan suatu daerah dalam sektor kegiatan tertentu atau potensi wilayah. Pada
dasarnya teknik ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan suatu sektor di daerah yang diteliti dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
luas. Satuan yang digunakan sebagai ukuran untuk menghasilkan koefisien dapat menggunakan suatu jumlah buruh atau hasil produksi atau satuan lain yang dapat
digunakan sebagai kriteria dengan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan Warpani, 1984.
Kemudian menurut Riyadi dan Kusumah 2004, bahwa LQA dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum mengetahui kemampuan sektor-sektor
pembangunan di suatu wilayah dalam mendukung proses pembangunan di daerahnya. LQA merupakan metode yang digunakan unruk membandingkan kemampuan sektor-
sektor pembangunan dalam suatu daerahwilayah dengan kondisi sektor-sektor pembangunan yang ada di daerah yang lebih luas.
2.3. Pendapatan