Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengambilan Sampel

Bau-Bau Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2009 Kebutuhan data keseluruhan harus mengacu pada tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis data yaitu: a. Data Sekunder, merupakan data tertulis yang diperoleh dari sumber-sumber dokumentasi yang telah dipublikasikan secara luas atau terbatas. Data ini dipergunakan untuk menganalisis dan menjadi data pendukung utama. b. Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui observasi, wawancara dari sumbernya, seperti masyarakat yang mendiami permukiman tradisional, tokoh masyarakat dan tokoh budaya yang mengetahui sejarah permukiman tradisional Wolio serta informasi dari pihak pemerintah.

1.7.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengambilan data kulitatif pada dasarnya bersifat tentatif karena penggunaannya ditentukan oleh konteks permasalahan dan gambaran yang ingin diperoleh yang mengimplikasikan keputusan-keputusan peneliti sesuai dengan konteks permasalahan, fakta sasaran penelitian dan target hasil yang akan dicapai Maryaeni, 2005. Teknik pengumpulan data yang sesuai dengan kondisi perlu diketahui sehingga dapat diterapkan motode yang jelas. Teknik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: a. Pengamatan langsung observasi visual adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara sistematik gejala-gejala yang diamati Narbuko dan Achmadi, 2006. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data kondisi fisiklingkungan lokasi penelitian dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. b. Wawancara digunakan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang prilaku, gaya hidup, persepsi dan pengetahuan masyarakat tentang permukiman tradisional yang menjadi fenomena yang terjadi. c. Dokumentasi adalah data yang diperoleh secara langsung berupa foto-foto, peraturan-peraturan atau bentuk lain.

1.7.4. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian dengan menggunakan analisis kualitatif, ukuran sampel bukan menjadi yang utama, tetapi kekayaan informasi sebagai patokan. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih sampel merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan penelitian yang baik. Menurut Moleang 2006, dalam penelitian kualitatif sangat erat dengan faktor-faktor kontekstual, sesuai dengan tujuan penelitian maka teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber guna merinci secara khusus perkembangan permukiman tradisional Wolio di Kelurahan Melai. Informasi yang diperoleh akan digunakan sebagai dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin diperlukan narasumber yang mengetahui tujuan penelitian ini. Narasumber ini antara lain, aparatur Kelurahan Melai, aparatur Dinas Pariwisata Kota Bau-Bau, tokoh masyarakat, tokoh budaya dan masyarakat Kelurahan Melai. Informan kunci atau narasumber pada penelitian ini adalah seseorang yang terlibat dalam kegiatan budaya dan adat istiadat Buton di lokasi penelitian. Informasi kunci dipilih berdasarkan keterangan dari instansi pemerintah dan masyarakat melalaui wawancara secara informal. Kriteria pemilihan informan kunci antara lain: 1. Penduduk asli yang bertempat tinggal dilokasi penelitian. 2. Tokoh masyarkat dan tokoh budaya yang paham tentang sejarah permukiman. 3. Mengetahui nilai-nilai, prilaku dan sejarah kebudayaan Buton. 4. Jujur dan terbuka dalam memberikan informasi serta bersikap netral sehingga informasinya tidak memihak kepada salah satu pihak.

1.7.5. Teknik Pengolahan dan Penyajian Data