Pertemuan Kedua. 1 Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: In House Training untuk Meningkatkan Kemampuan Guru SD dalam Penyusunan Instrumen Penilaian Ranah Sikap T2 942015016 BAB IV

123

b. Pertemuan Kedua. 1

Hasil observasi aktivitas trainer siklus II pertemuan kedua Observasi siklus II pertemuan kedua dilakukan oleh Sunardi, dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas nara sumber dan peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan pelatihan melalui lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Berikut pada tabel 4.10 dapat dicermati hasil observasi pada siklus II pertemuan kedua: Tabel 4.10 Aktivitas Trainer Siklus II Pertemuan kedua No Aspek yang diamati Ya Tdk 1. Mendorongmemfasilitasi peserta untuk membaca materi dalam hand out tentang menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap. √ 100 2. a. Membagi peserta dalam 4 kelompok. b. Membimbing peserta untuk melakukan diskusi kelompok dalam menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap. √ √ 100 100 124 3. Memberikan soal posttest siklus II. √ 100 4. Membangun suasana IHT yang akrab dan menyenangkan selama proses pelatihan √ 100 Rerata Persentase 100 Berdasarkan hasil observasi pada lembar observasi untuk trainer pada siklus II pertemuan kedua trainer mendorong memfasilitasi peserta untuk membaca materi dalam hand out tentang menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap lalu membagi peserta dalam 4 kelompok dan membimbing peserta untuk melakukan diskusi kelompok dalam menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap. Pada pertemuan ini trainer membuat materi yang lebih sederhana sehingga materi lebih mudah diterima dan difahami oleh peserta, trainer juga sangat terbuka, menjelaskan dengan sangat terang sehingga peserta mudah menerimannya. Dalam memantau dan membimbing diskusi tampak trainer lebih sabar. Selanjutnya kegiatan diakhiri dengan posttest untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang sudah 125 diberikan. Interaksi antara trainer dan peserta sangat baik. Contoh dokumen otentik hasil observasi trainer Siklus II pertemuan kedua dilampirkan dalam lampiran 24. Berdasarkan ketentuan indikator keberhasilan penerapan pelatihan model IHT dikatakan berhasil apabila skor aktivitas trainer mencapai kategori baik. Data hasil observasi menunjukkan bahwa persentase aktivitas trainer pada siklus II pertemuan kedua mencapai 100. Capaian ini berada pada rentang 81 – 100 persen, berarti berapa pada kategori sangat baik. 126 2 Hasil observasi aktivitas peserta siklus II pertemuan kedua Tabel 4.11 Aktivitas Peserta Siklus II Pertemuan kedua No Aspek yang diamati Ya Tdk 1. Peserta membaca materi dalam hand out tentang menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap. 14 93 1 7 2. a. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok. b. Peserta melakukan diskusi kelompok untuk menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap. 15 12 100 80 3 20 3. Mengerjakan soal posttest siklus II. 15 100 4. Antusiasme peserta mengikuti pelatihan selama proses pelatihan. 14 93 1 7 Rerata 14 93.2 1 6.8 Berdasarkan hasil observasi pada lembar observasi peserta pelatihan pada siklus II pertemuan kedua peserta membaca materi dalam hand out tentang menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap lalu peserta dibagi menjadi 4 kelompok dan melakukan diskusi kelompok untuk menghitung tingkat 127 reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap. Dalam pertemuan ini tampak 1 peserta kurang aktif mengikuti pelatihan, 3 peserta kurang aktif dalam diskusi. Namun secara umum peserta pelatihan semakin antusias mengikuti pelatihan. Pada pertemuan ini tampak hubungan antar peserta sangat akrab dan hangat. Peserta berhasil menganalisis hasil uji coba instrumen skala sikap dengan menghitung tingkat reliabilitas dan validitas secara kelompok. Selanjutnya pada akhir pertemuan peserta pelatihan mengerjakan posttest siklus II. Contoh dokumen otentik hasil observasi peserta Siklus II pertemuan kedua dilampirkan dalam lampiran 25. Berdasarkan ketentuan indikator keberhasilan penerapan pelatihan model IHT dikatakan berhasil apabila skor aktivitas peserta pelatihan mencapai kategori baik. Data hasil observasi aktivitas peserta IHT menunjukkan bahwa persentase aktivitas peserta pada siklus II pertemuan kedua mencapai 93,2. Capaian ini berada pada rentang 81 – 100 persen, berarti berapa pada kategori sangat baik. 128 3 Hasil Belajar Peserta IHT Siklus II Pada bagian Bab III telah dikemukakan bahwa untuk mengetahui keefektifan IHT ini lakukan pengukuran kemampuan peserta IHT menggunakan instrumen pretest dan posttest contoh lembar jawaban peserta dilampirkan pada lampiran 26. Data statistik deskriptif hasil pengolahan skor pretest dan posttest dipaparkan pada tabel 4.12. Data distribusi frekuensi dipaparkan pada tabel 4.13 Sedangkan visualisasi distribusi frekuensi data hasil tes dapat dilihat pada gambar 4.2. Tabel 4.12 Deskripsi Statistik Pretest dan Posttest Kemampuan Peserta IHT pada Siklus II pretest Posttest N Valid 15 15 Missing Mean 42,33 61,00 Median 40,00 60,00 Std. Deviation Variance 7,98 63,81 6,036 36,42 Minimum 30 45 Maximum 55 70 129 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa ada kenaikan yang berarti antara pretest dan posttest. Pada pretest rerata skor hanya 42,33, sedangkan pada posttest naik menjadi 61,62. Dilihat dari ukuran keragaman data, variabilitas pretest Std.Deviation = 7,98; variance = 63,81 lebih besar dibandingkan posttest Std.Deviation = 6,036; variance = 36,42. Data tersebut menunjukkan bahwa sebaran skor pada pretest dan posttest Siklus II tidak homogen. Berkaitan dengan data distribusi skor, tabel 4.13 memberikan informasi bahwa distribusi data skor peserta IHT pada pretest menunjukkan bahwa tidak ada yang memperoleh skor ≥ 60. Artinya jika dibandingkan dengan kriteria keberhasilan IHT Siklus I yang telah dipaparkan pada Bab III, tidak satupun peserta IHT yang berhasil. Pada posttest ada 12 peserta IHT yang memperoleh skor ≥ 60. Artinya adalah bahwa ada 12 peserta IHT 80 dari peserta IHT telah berhasil memenuhi KKM. 130 Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest Kemampuan Peserta IHT pada Siklus II D Data tersebut menunjukkan bahwa pencapaian kemampuan peserta IHT pada Siklus II mengalami peningkatan persentase peserta yang memenuhi KKM. Secara visual, data capaia pretest dan posttest peserta pelatihan dapat diilihat pada gambar 4.2. No Initial Pretest Posttest 1 Sp 45 55 2 Kr 40 60 3 Es 40 60 4 Ag 45 65 5 Iv 40 60 6 Aj 35 65 7 Ap 55 65 8 Mr 40 60 9 Rs 30 65 10 Md 50 70 11 Dp 45 65 12 Ar 55 65 13 Ch 50 60 14 Rb 35 45 15 Kt 30 55 131 Gambar 4.2. Grafik data capaian pretest dan posttest Siklus II Berdasarkan kriteria keberhasilan IHT Siklus II sama seperti siklus I selanjutnya disebut KKM dan data deskriptif dan distribusinya seperti telah dipaparkan di atas, maka dapat dirangkum hasil pelatihan Siklus II pada tabel 4.14. 132 Tabel 4.14 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Kegiatan IHT Siklus II No Kriteria Angka 1 KKM ≥ 60 2 Tuntas 12 80 3 Tidak tuntas 3 20 4 Rata-rata 60,33 5 Nilai tertinggi 70 6 Nilai terendah 45 Berdasarkan temuan pada IHT Siklus II ini, dapat disampaikan beberapa refleksi berikut: a Peserta berhasil menyusun instrumen skala sikap, melakukan uji coba instrumen, menentukan skor hasil uji coba instrumen dan melakukan analisis item dengan menghitung tingkat reliabilitas dan validitas. Contoh produk pelatihan dan foto pelatihan dilampirkan pada lampiran 27 dan 28. b Peserta semakin faham dengan tugas guru. c Pencapaian kemampuan hasil belajar pada Siklus II telah berhasil, karena terdapat 80 peserta IHT memperoleh skor ≥ 60. Meskipun rerata capaian kemampuan belajar peserta masih 133 rendah, yaitu 60,33. Data rerata ini lebih rendah dari rerata kemampuan hasil belajar Siklus I 64,6.

4.1.3.3 Komparasi Aktivitas Trainer, Peserta IHT dan kemampuan hasil posttest siklus I dan

II Berdasarkan data hasil observasi aktivitas trainer dan peserta IHT pada siklus I dan siklus II, dapat dilaporkan komparasi temuan persentase aktivitas trainer dan peserta IHT beserta kategorinya berikut lihat tabel 4.15. Tabel 4.15 Komparasi persentase aktivitas trainer dan peserta IHT beserta kategorinya pada siklus I dan II Deskripsi Siklus I Pertemuan ke: Siklus II Pertemuan ke: 1 2 1 2 Persentase aktivitas trainer 71 75 100 100 Kategori aktivitas trainer Baik Baik Sangat baik Sangat baik Persentase aktivitas peserta IHT 95 95 98 93,2 Kategori aktivitas peserta IHT Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik 134 Berdasarkan data pada tabel 4.15 terlihat bahwa persentase seluruh aktivitas trainer maupun peserta IHT ≥ 71, artinya berada pada kategiri baik dan sangat baik. Jika temuan ini dikaitkan dengan kriteria keberhasilan PTS yang telah dipaparkan pada Bab III, maka dapat dikatakan bahwa PTS siklus I dan II semuanya berhasil. Simpulan ini berbeda jika dikaitkan dengan data hasil pengukuran posttest yang dilakukan pada siklus I dan II. Komparasi hasil posttest Siklus I dan II menunjukkan bahwa tidak semua siklus dapat dikatakan berhasil. Secara visual komparasi pretest dan posttest siklus I dan II dapat dicermati pada grafik dalam gambar 4.3 berikut. 135 Gambar 4.3. Grafik Komparasi Rerata dan Persentase Capaian Kemampuan Hasil IHT Siklus I dan II. Berdasarkan data komparasi seperti di atas, dapat dikemukakan beberapa temuan berikut: a IHT penulisan instrumen penilaian kawasan afektif pada Siklus I belum berhasil. Ketidak berhasilan ini didasarkan pada temuan hasil belajar peserta IHT yang baru mencapai 76, 92, padahal berdasarkan kriteria IHT berhasil jika minimal 80 peserta mencapat skor ≥ 60; b IHT penulisan instrumen penilaian kawasan afektif pada Siklus II berhasil. Keberhasilan ini didasarkan pada temuan hasil belajar peserta IHT yang telah mencapai minimal 80 peserta mendapat skor ≥ 60; meskipun ada 136 penurunan rerata skor dari 64,6 pada Siklus I menjadi 60,33 pada Siklus II.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul In-House Training untuk Meningkatkan Kompetensi ICT di Kalangan Guru Sekolah Dasar T2 942015009 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul In-House Training untuk Meningkatkan Kompetensi ICT di Kalangan Guru Sekolah Dasar T2 942015009 BAB IV

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul In-House Training untuk Meningkatkan Kompetensi ICT di Kalangan Guru Sekolah Dasar T2 942015009 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul In-House Training untuk Meningkatkan Kompetensi ICT di Kalangan Guru Sekolah Dasar T2 942015009 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: In House Training untuk Meningkatkan Kemampuan Guru SD dalam Penyusunan Instrumen Penilaian Ranah Sikap

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: In House Training untuk Meningkatkan Kemampuan Guru SD dalam Penyusunan Instrumen Penilaian Ranah Sikap T2 942015016 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: In House Training untuk Meningkatkan Kemampuan Guru SD dalam Penyusunan Instrumen Penilaian Ranah Sikap

0 0 129

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: In House Training untuk Meningkatkan Kemampuan Guru SD dalam Penyusunan Instrumen Penilaian Ranah Sikap T2 942015016 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pelatihan In House Training (IHT) SD Muhammadiyah (Plus) Salatiga T2 942015018 BAB IV

0 0 78

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penilaian Kinerja Guru Mandiri dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) di SD Kristen Satya Wacana Salatiga T2 BAB IV

0 1 35