123
b. Pertemuan Kedua. 1
Hasil observasi aktivitas trainer siklus II pertemuan kedua
Observasi siklus II pertemuan kedua dilakukan oleh Sunardi, dengan melakukan
pengamatan terhadap aktivitas nara sumber dan peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan
pelatihan melalui lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Berikut pada tabel 4.10
dapat dicermati hasil observasi pada siklus II pertemuan kedua:
Tabel 4.10 Aktivitas Trainer Siklus II Pertemuan kedua
No Aspek yang diamati
Ya Tdk
1. Mendorongmemfasilitasi
peserta untuk membaca materi dalam hand out
tentang menghitung tingkat reliabilitas dan validitas
instrumen skala sikap. √
100
2. a. Membagi peserta dalam
4 kelompok. b. Membimbing peserta
untuk melakukan diskusi kelompok dalam
menghitung tingkat reliabilitas dan validitas
instrumen skala sikap. √
√ 100
100
124 3.
Memberikan soal posttest siklus II.
√ 100
4. Membangun suasana IHT
yang akrab
dan menyenangkan
selama proses pelatihan
√ 100
Rerata Persentase 100
Berdasarkan hasil observasi pada lembar observasi untuk trainer pada siklus II pertemuan
kedua trainer mendorong memfasilitasi peserta untuk membaca materi dalam hand out tentang
menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap lalu membagi peserta
dalam 4 kelompok dan membimbing peserta untuk melakukan diskusi kelompok dalam
menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap. Pada pertemuan ini
trainer membuat materi yang lebih sederhana sehingga materi lebih mudah diterima dan
difahami oleh peserta, trainer juga sangat terbuka, menjelaskan dengan sangat terang
sehingga peserta mudah menerimannya. Dalam memantau dan membimbing diskusi tampak
trainer lebih sabar. Selanjutnya kegiatan diakhiri dengan posttest untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta terhadap materi yang sudah
125 diberikan. Interaksi antara trainer dan peserta
sangat baik. Contoh dokumen otentik hasil observasi trainer Siklus II pertemuan kedua
dilampirkan dalam lampiran 24. Berdasarkan
ketentuan indikator
keberhasilan penerapan pelatihan model IHT dikatakan berhasil apabila skor aktivitas trainer
mencapai kategori baik. Data hasil observasi menunjukkan bahwa persentase aktivitas trainer
pada siklus II pertemuan kedua mencapai 100. Capaian ini berada pada rentang 81
– 100 persen, berarti berapa pada kategori sangat baik.
126
2 Hasil observasi aktivitas peserta siklus II
pertemuan kedua Tabel 4.11
Aktivitas Peserta Siklus II Pertemuan kedua
No Aspek yang diamati
Ya Tdk
1. Peserta membaca materi dalam hand out tentang
menghitung tingkat reliabilitas dan validitas
instrumen skala sikap. 14
93 1
7
2. a. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok.
b. Peserta melakukan diskusi kelompok
untuk menghitung tingkat reliabilitas dan
validitas instrumen skala sikap.
15 12
100 80
3 20
3. Mengerjakan soal posttest
siklus II. 15
100 4.
Antusiasme peserta mengikuti pelatihan
selama proses pelatihan. 14
93 1
7
Rerata 14 93.2
1 6.8
Berdasarkan hasil observasi pada lembar observasi peserta pelatihan pada siklus II
pertemuan kedua peserta membaca materi dalam hand out tentang menghitung tingkat reliabilitas
dan validitas instrumen skala sikap lalu peserta dibagi menjadi 4 kelompok dan melakukan
diskusi kelompok untuk menghitung tingkat
127 reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap.
Dalam pertemuan ini tampak 1 peserta kurang aktif mengikuti pelatihan, 3 peserta kurang aktif
dalam diskusi. Namun secara umum peserta pelatihan semakin antusias mengikuti pelatihan.
Pada pertemuan ini tampak hubungan antar peserta sangat akrab dan hangat. Peserta
berhasil menganalisis hasil uji coba instrumen skala
sikap dengan
menghitung tingkat
reliabilitas dan
validitas secara
kelompok. Selanjutnya pada akhir pertemuan peserta
pelatihan mengerjakan posttest siklus II. Contoh dokumen otentik hasil observasi peserta Siklus II
pertemuan kedua dilampirkan dalam lampiran 25.
Berdasarkan ketentuan
indikator keberhasilan penerapan pelatihan model IHT
dikatakan berhasil apabila skor aktivitas peserta pelatihan mencapai kategori baik. Data hasil
observasi aktivitas peserta IHT menunjukkan bahwa persentase aktivitas peserta pada siklus II
pertemuan kedua mencapai 93,2. Capaian ini berada pada rentang 81
– 100 persen, berarti berapa pada kategori sangat baik.
128
3 Hasil Belajar Peserta IHT Siklus II
Pada bagian Bab III telah dikemukakan bahwa untuk mengetahui keefektifan IHT ini
lakukan pengukuran kemampuan peserta IHT menggunakan instrumen pretest dan posttest
contoh lembar jawaban peserta dilampirkan pada lampiran 26. Data statistik deskriptif hasil
pengolahan skor pretest dan posttest dipaparkan pada tabel 4.12. Data distribusi frekuensi
dipaparkan pada
tabel 4.13
Sedangkan visualisasi distribusi frekuensi data hasil tes
dapat dilihat pada gambar 4.2.
Tabel 4.12 Deskripsi Statistik Pretest dan Posttest
Kemampuan Peserta IHT pada Siklus II
pretest Posttest
N Valid
15 15
Missing Mean
42,33 61,00
Median 40,00
60,00 Std. Deviation
Variance 7,98
63,81 6,036
36,42 Minimum
30 45
Maximum 55
70
129 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa ada
kenaikan yang berarti antara pretest dan posttest. Pada pretest rerata skor hanya 42,33,
sedangkan pada posttest naik menjadi 61,62. Dilihat dari ukuran keragaman data, variabilitas
pretest Std.Deviation = 7,98; variance = 63,81 lebih besar dibandingkan posttest Std.Deviation
= 6,036; variance = 36,42. Data tersebut menunjukkan bahwa sebaran skor pada pretest
dan posttest Siklus II tidak homogen. Berkaitan dengan data distribusi skor,
tabel 4.13
memberikan informasi
bahwa distribusi data skor peserta IHT pada pretest
menunjukkan bahwa tidak ada yang memperoleh skor ≥ 60. Artinya jika dibandingkan dengan
kriteria keberhasilan IHT Siklus I yang telah dipaparkan pada Bab III, tidak satupun peserta
IHT yang berhasil. Pada posttest ada 12 peserta IHT yang memperoleh skor
≥ 60. Artinya adalah bahwa ada 12 peserta IHT 80 dari peserta
IHT telah berhasil memenuhi KKM.
130
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest
Kemampuan Peserta IHT pada Siklus II
D
Data tersebut menunjukkan bahwa pencapaian kemampuan
peserta IHT
pada Siklus
II mengalami peningkatan persentase peserta yang
memenuhi KKM. Secara visual, data capaia pretest dan posttest peserta pelatihan dapat
diilihat pada gambar 4.2.
No Initial
Pretest Posttest
1 Sp
45 55
2 Kr
40 60
3 Es
40 60
4 Ag
45 65
5 Iv
40 60
6 Aj
35 65
7 Ap
55 65
8 Mr
40 60
9 Rs
30 65
10 Md
50 70
11 Dp
45 65
12 Ar
55 65
13 Ch
50 60
14 Rb
35 45
15 Kt
30 55
131 Gambar 4.2. Grafik data capaian pretest dan posttest
Siklus II Berdasarkan kriteria keberhasilan IHT
Siklus II sama seperti siklus I selanjutnya disebut
KKM dan
data deskriptif
dan distribusinya seperti telah dipaparkan di atas,
maka dapat dirangkum hasil pelatihan Siklus II pada tabel 4.14.
132
Tabel 4.14 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Kegiatan IHT
Siklus II
No Kriteria
Angka 1
KKM ≥ 60
2 Tuntas
12 80
3 Tidak tuntas
3 20
4 Rata-rata
60,33 5
Nilai tertinggi 70
6 Nilai terendah
45 Berdasarkan temuan pada IHT Siklus II ini,
dapat disampaikan beberapa refleksi berikut: a
Peserta berhasil menyusun instrumen skala sikap,
melakukan uji
coba instrumen,
menentukan skor hasil uji coba instrumen dan melakukan analisis item dengan menghitung
tingkat reliabilitas dan validitas. Contoh produk pelatihan dan foto pelatihan dilampirkan pada
lampiran 27 dan 28. b
Peserta semakin faham dengan tugas guru. c
Pencapaian kemampuan hasil belajar pada Siklus II telah berhasil, karena terdapat 80
peserta IHT memperoleh skor ≥ 60. Meskipun
rerata capaian kemampuan belajar peserta masih
133 rendah, yaitu 60,33. Data rerata ini lebih rendah
dari rerata kemampuan hasil belajar Siklus I 64,6.
4.1.3.3 Komparasi Aktivitas Trainer, Peserta IHT dan kemampuan hasil posttest siklus I dan
II
Berdasarkan data hasil observasi aktivitas trainer dan peserta IHT pada siklus I dan siklus II,
dapat dilaporkan komparasi temuan persentase aktivitas
trainer dan
peserta IHT
beserta kategorinya berikut lihat tabel 4.15.
Tabel 4.15 Komparasi persentase aktivitas trainer dan peserta
IHT beserta kategorinya pada siklus I dan II
Deskripsi Siklus I
Pertemuan ke:
Siklus II
Pertemuan ke: 1
2 1
2 Persentase
aktivitas trainer 71
75 100
100 Kategori
aktivitas trainer Baik
Baik Sangat
baik Sangat
baik Persentase
aktivitas peserta IHT
95 95
98 93,2
Kategori aktivitas peserta IHT
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
134 Berdasarkan data pada tabel 4.15 terlihat
bahwa persentase
seluruh aktivitas
trainer maupun peserta IHT
≥ 71, artinya berada pada kategiri baik dan sangat baik. Jika temuan ini
dikaitkan dengan kriteria keberhasilan PTS yang telah dipaparkan pada Bab III, maka dapat
dikatakan bahwa PTS siklus I dan II semuanya berhasil.
Simpulan ini berbeda jika dikaitkan dengan data hasil pengukuran posttest yang dilakukan
pada siklus I dan II. Komparasi hasil posttest Siklus I dan II menunjukkan bahwa tidak semua
siklus dapat dikatakan berhasil. Secara visual komparasi pretest dan posttest siklus I dan II
dapat dicermati pada grafik dalam gambar 4.3 berikut.
135 Gambar 4.3. Grafik Komparasi Rerata dan Persentase
Capaian Kemampuan Hasil IHT Siklus I dan II. Berdasarkan data komparasi seperti di atas,
dapat dikemukakan beberapa temuan berikut: a IHT penulisan instrumen penilaian kawasan afektif
pada Siklus I belum berhasil. Ketidak berhasilan ini
didasarkan pada temuan hasil belajar peserta IHT yang baru mencapai 76, 92, padahal berdasarkan
kriteria IHT berhasil jika minimal 80 peserta mencapat skor ≥ 60; b IHT penulisan instrumen
penilaian kawasan afektif pada Siklus II berhasil.
Keberhasilan ini didasarkan pada temuan hasil belajar peserta IHT yang telah mencapai minimal
80 peserta mendapat skor ≥ 60; meskipun ada
136 penurunan rerata skor dari 64,6 pada Siklus I
menjadi 60,33 pada Siklus II.
4.2 Pembahasan