Kedudukan Preliminary Merger Negotiation Dikaitkan Dengan

Direksi dari perusahaan yang direncanakan merger biasanya mengumumkan rencana merger tersebut lewat mass media. 97 Sebagai contoh dapat kita ambil contoh dari diberitakannya oleh Direktur Bank Danamon akan rencana merger dari Bank BCA dan Bank Danamon pada 14 November 1997 lewat harian Republika. 98 Contoh lain adalah diumumkannya Rencana merger Flexi dan Esia pada hari Rabu, 16 Juni 2010 dalam Tempo.co.Bisnis. 99 Jadi, preliminary merger negotiation adalah pembicaraan negosiasi antara direksi perusahaan yang akan melakukan merger, disampaikan oleh salah satu Direksi dari perusahaan yang merencanakan untuk melakukan merger, sebelum dilaksanakannya tahap tahap atau proses proses yang harus dilakukan untuk merger, atau dengan kata lain disampaikan Direksi kepada publik sebelum mendapat persetujuan komisaris, ataupun belum melaksanakan dan mendapat persetujuan dari RUPS, lewat mass media, baik dari media cetak maupun elektronik, dengan tujuan disampaikan kepada publik atau masyarakat.

B. Kedudukan Preliminary Merger Negotiation Dikaitkan Dengan

Kewajiban Keterbukaan dalam Pasar Modal. Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal pasal 1 ayat 25, menyatakan bahwa 100 Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik, dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-Undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh Informasi 97 Bismar Nasution, op cit hal 245 98 Republika, 15 November 1997 hal 13, dikutip dari Bismar Nasution, ibid hal 240 99 www.tempo.co 100 Indonesia, Undang Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 25 Universitas Sumatera Utara material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berperngaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan atauharga dari Efek tersebut. Sementara fakta material yang dimaksud dari ketentuan pasal diatas, berdasarkan Undang undang Pasar Modal pasal 1 ayat 7 menyatakan bahwa 101 Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau Pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Pada dasarnya, diterapkannya prinsip keterbukaan atau kewajiban keterbukaan ini di dalam Pasar Modal sesuai pasal 1 ayat 25 Undang Undang Pasar Modal bertujuan untuk: 102 1. Menjaga kepercayaan publik terhadap pasar; 2. Menciptakan mekanisme pasar yang efisien; 3. Mencegah Penipuan atau fraud. Tujuan yang pertama yaitu menjaga kepercayaan publik terhadap pasar adalah karena tanpa keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak pecaya terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukan mempunyai peranan penting bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Karena melalui keterbukaan bisa tebentuk suau penilaian terhadap investasi. 103 101 Indonesia, Undang Undang nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal pasal 1 ayat 7 102 Bismar Nasution op cit hal 7 - 9 103 Ibid hal 7 Universitas Sumatera Utara Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien didasarkan pada konstruksi pemberian informasi secara penuh sehingga menciptakan pasar modal yang efisien, yaitu harga saham sepenuhnya merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. 104 Tujuan yang ketiga adalah pencegah terjadinya fraud. Salah satu yang dapat dicegah dengan prinsip keterbukaan adalah terjadinya fakta menyesatkan. Fakta menyesatkan atau misleading statement lahir karena bagi perusahaan ada kewajiban bagi emiten untuk melaksanakan prisip keterbukaan tersebut. Keterbukaan emiten haruslah benar, akurat, dan tepat waktu. Apabila ada kesalahan yang disampaikan maka akan terjadilan misleading statement. Hal yang wajib disampaikan kepada publik adalah informasi yang mengandung fakta material begitu juga dengan pernyataan yang menyesatkan, yang menjadi tolak ukurnya adalah prinsip keterbukaan dalam fakta material. Apabila terjadi informasi yang salah diberikan atau kurang lengkap, waktu penyampaiannya maka sudah terjadi fraud yang dapat menyebabkan penyesatan terhadap investor. 105 Dalam tubuh manusia jika oksigen tidak di absorpsi dengan baik maka akan timbul masalah-masalah, begitu juga dalam pasar modal. Begitu dijunjung tingginya prinsip keterbukaan tersebut, jika tidak dilaksanakan dengan baik maka akan timbul kerugian yang tidak sedikit nilainya. Biasanya prinsip keterbukaan 104 Ibid hal 8 105 Agung Yuriandi, Ringkasan Keterbukaan Dalam Pasar Modal oleh Bismar Nasution, Bidang Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan 2009, dikutip dari scribd.com Universitas Sumatera Utara tersebut dilanggar apabila terjadi pernyataan yang menyesatkan. Pernyataan yang menyesatkan, dapat disebut juga dengan penghilangan fakta material, hal ini terjadi karena: 106 1. Pernyataan informasi yang sama sekali salah; 2. Pernyataan informasi yang sebagian benar; 3. Pernyataan informasi yang tidak lengkap; 4. Sama sekali tidak memberika fakta material apapun. Konsekuensi pernyataan yang salah adalah penyesatan publik, kalau prinsip keterbukaan dijalankan, maka tidak akan ada masalah. Pernyataan menyesatkan masuk ke dalam fraud. Apabila dilihat dari penjelasan penjelasan di atas, berdasarkan pengertian mengenai fakta material yang ada dalam pasal 1 ayat 7 Undang Undang Pasar Modal yang menyatakan fakta material merupakan fakta atau informasi yang dapat mempengaruhi investor atau calon investor, maka dapat dikatakan, pembicaraan awal merger atau preliminary merger negotiation, sudah cukup mempengaruhi keputusan investor atau calon investor. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat contoh, pada tanggal 14 November 1997, Direktur Bank Danamon menyampaikan rencana merger antara BCA dan Bank Danamon. Dengan adanya berita rencana merger tersebut, harga saham Bank Danamon telah mengalami kenaikan di Bursa Efek sebesar 36 107 . Hal ini membuktikan, bahwa dengan dikabarkannya kepada masyarakat berita 106 Ibid 107 Bismar Nasution op cit hal 239-240 Universitas Sumatera Utara mengenai pembicaraan awal merger perusahaan publik atau preliminary merger negotiation, sudah sangat mempengaruhi harga saham dan keputusan investor ataupun calon investor. Padahal pada kenyataannya dalam kasus di atas, merger antara kedua Bank tersebut tidak pernah terjadi 108 , walaupun harga saham sudah pernah berubah akibat diberitakannya pembicaraan awal mengenai rencana merger tersebut. Dari penjelasan beserta contoh yang ada di atas, dapat kita simpulkan, bahwa apabila dikaitkan dengan kewajiban keterbukaan dalam pasar modal, maka pembicaraan awal merger perusahaan publik atau preliminary merger negotiation mengandung unsur unsur yang dikategorikan sebagai fakta material. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa fakta material adalah fakta yang mengandung kejadian atau informasi yang relevan dan mempengaruhi harga efek, serta keputusan pemodal atau calon pemodal. Dengan dicontohkan peristiwa dipublikasikannya rencana merger Bank Danamon dan BCA pada tahun 1997 pada harian Republika yang mempengaruhi harga saham Bank Danamon 109 , hal ini membuktikan bahwa preliminary merger negotiation, pengaruhnya kepada masyarakat atau publik, sudah memenuhi unsur fakta material, sehingga pada dasarnya wajib untuk diberitahukan kepada publik. 108 Ibid hal 240 109 Republika halaman 13, 1997, dikutip dari Bismar Nasution op cit hal 240 Universitas Sumatera Utara

C. Pengaturan Preliminary Merger Negotiation dalam Peraturan di