Faktor Risiko PJK yang tidak Dapat di Modifikasi

normal. Terjadinya ruptur menyebabkan aktivasi, adhesi, dan agregasi platelet dan menyebabkan aktivasi timbulnya trombus. Bila trombus menutup pembuluh darah 100 akan menyebabkan infark dengan elevasi segmen, sedangkan bila trombus tidak menyumbat 100, dan hanya menimbulkan stenosis yang berat akan terjadi angina tak stabil.

2.2.8. Faktor Risiko PJK yang tidak Dapat di Modifikasi

Menurut Smeiltzer and Bare 2002, Faktor resiko penakit jantung koroner yang tidak dapat dimodifikasi meliputi keturunan riwayat keluarga, jenis kelamin , umur dan suku bangsa ras. Penjelasan dari faktor-faktor resiko tersebut yaitu :

1. Umur

Aterosklerosis merupakan penyakit yang mengikuti pertambahan umur dan seluruh faktor-faktor yang menyertainya, umur mempunyai hubungan yang kuat. Fatty streak muncul di aorta pada akhir dekade awal umur seseorang dan terdapat progresi pengerasan dari aterosklerosis pada sebagian besar arteri dengan bertambahnya umur. Sehubungan dengan konsep terkini pathogenesis aterosklerosis, terdapat respon inflamasi fibroproliferatif terhadap suatu injury dalam proses degeneratif yang berhubungan dengan usia.Yusnidar,2012 Jantung ketika usia tua cenderung tidak bekerja dengan baik. Dindingdinding jantung akan menebal dan arteri dapat menjadi kaku dan mengeras, membuat jantung kurang mampu memompa darah ke otot-otot tubuh. Karena perubahan ini, risiko perkembangan penyakit kardiovaskular meningkat dengan bertambahnya usia. Karena hormon seks mereka, perempuan biasanya dilindungi dari penyakit jantung Universitas Sumatera Utara sampai menopause, dan kemudian meningkatkan risiko mereka. Risiko aterosklerosis meningkat setelah usia 45 pada pria dan setelah usia 55 tahun pada wanita. Perempuan dengan umur 65 tahun atau lebih tua memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang sama dengan laki-laki dari usia yang sama Yusnidar,2012. Menurut yang dilansir oleh CDC Centers for Disease Control and Prevention, Prevalence of Coronary Heart Disease, United States, 2006-2010. Pada tahun 2010, prevalensi PJK terbesar terjadi diantara orang berusia ≥ 65 tahun 19,8, diikuti oleh orang-orang berusia 45 – 64 tahun 7,1 dan mereka yang berusia 18 – 44 tahun 1,2. Prevalensi PJK lebih besar pada laki-laki 7,8 http:www.cdc. Telah dibuktikan adanya hubungan antara umur dan kematian akibat penyakit jantung koroner. Sebagian besar kasus kematian terjadi pada laki-laki umur 35-44 tahun dan meningkat dengan bertambahnya umur. Juga diadapatkan hubungan antara umur dan kadar kolesterol yaitu kadar kolesterol total akan meningkat dengan bertambahnya umur. Di Amerika Serikat kadar kolesterol pada laki-laki maupun perempuan mulai meningkat pada umur 20 tahun. Pada laki-laki kadar kolesteroi akan meningkat sampai umur 50 tahun dan akhirnya akan turun sedikit setelah umur 50 tahun. Kadar kolesterol perempuan sebelum menopause 45-60 tahun lebih rendah daripada laki-laki dengan umur yang sama. Setelah menopause kadar kolesterol perempuan biasanya akan meningkat menjadi lebih tinggi daripada laki- laki.http:www.cdc.govsearch. Universitas Sumatera Utara Dari penelitian Cooper pada 2000 laki-laki yang sehat didapatkan peningkatan kadar kolesterol total dengan bertambahnya umur. Akan tetapi kadar HDLHigh- Density Lipoprotein. Kolesterol akan tetap konstan sedangkan kadar LDL Low- Density Lipoprotein Kolesterol cenderung meningkat Agri,2012. Penelitian Cooper pada 589 perempuan didapatkan respons peningkatan kolesterol sedikit berbeda yaitu kadar LDL Low- Density Lipoprotein kolesterol cenderung meningkat lebih cepat sedangkan kadar HDL High- Density Lipoprotein kolesterol juga meningkat sehingga rasio kadar kolesterol totalHDL High- Density Lipoprotein menjadi rendah. Rasio yang rendah tersebut akan mencegah penebalan dinding arteri sehingga perempuan cenderung lebih sedikit terjadi risiko penyakit jantung koroner Agri,2012. Karena risiko penyakit jantung koroner terutama meninggi pada akhir dekade kehidupan, maka menurunkan kadar kolesterol pada usia tua sangat bermanfaat. Beberapa penelitian membuktikan bahwa penderita dengan kadar kolesterol yang tinggi bila dapat menurunkan kadar kolesterol total 1, maka terjadi penurunan 2 serangan jantung. Jadi bila kadar kolesterol dapat diturunkan 15 maka risiko penyakit jantung koroner akan berkurang 30 Rizki,2012.

2. Jenis Kelamin

Morbiditas akibat penyakit jantung koroner pada laki-laki dua kali lebih besar dibandingkan pada perempuan dan kondisi ini terjadi hampir 10 tahun lebih dini pada laki-laki daripada perempuan. Estrogen endogen bersifat protektif pada perempuan, namun setelah menopause insidensi penyakit jantung koroner meningkat dengan Universitas Sumatera Utara cepat dan sebanding dengan insidensi pada laki-laki. Perokok mengalami menopause lebih dini daripada bukan perokok. Di Amerika serikat gejala penyakit jantung koroner umur 60 tahun didapatkan pada 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 17 perempuan. Ini menunjukkan risiko penyakit jantung koroner lebih tinggi daripada perempuan Furqan,2011. Gejala PJK pada perempuan dapat atipikal: hal ini, bersama dengan bias jender, kesulitan dalam interpretasi pemeriksaan standart misalnya tes latihan treadmill menyebabkan perempuan lebih jarang diperiksa dibandingkan laki-laki. Selain itu, manfaat prosedur revaskularisasi lebih menguntungkan pada laki-laki dan berhubungan dengan tingkat komplikasi periopratif yang lebih tinggi pada perempuan. Penggunaan kontrasepsi oral meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sekitar tiga kali lipat tetapi beberapa bukti menunjukkan bahwa risiko preparat generasi ketiga terbaru lebih rendah. Terdapat hubungan sinergis antara pengguna kontrasepsi oral dan merokok, dengan risiko relatif infark miokard lebih dari 20:1 Fatimah,2012. Dari survei Waspadji 2003, memperlihatkan bahwa penderita penyakit jantung koroner banyak diderita pada usia antara 50-59 tahun. Pada usia 30-39 tahun telah dijumpai penderita penyakit jantung koroner. Pada umur tersebut telah terjadi komplikasi plak-plak dalam pembuluh darah dan dapat mengalami perkapuran. Plak- plak ini terus meningkat dengan bertambahnya umur. Furqan,2011. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Golongan Usia Penderita Penyakit Jantung Koroner dan Kontrol Golongan Umur PJK Kontrol n n 30-39 6 12,8 6 12,8 40-49 8 17,0 8 17,0 50-59 20 42,5 20 42,5 60-69 6 12,8 6 12,8 ≥70 7 14,9 7 14,9 Jumlah 47 100,0 47 100,0 Risiko penyakit jantung koroner pada penurunkan kadar kolesterol pada usia tua sangat bermanfaat. Hal tersebut dibuktikan dengan penurunkan kadar kolesterol total 1 pada penderita, maka terjadi penurunan 2 serangan jantung sehingga bila kadar kolesterol dapat diturunkan 15 maka risiko penyakit jantung koroner akan berkurang 30. Fuqan,2011

2.2.9. Faktor-faktor Resiko PJK yang Dapat di Modifikasi 1. Merokok