14
berbagai teknik dan instrumen, diselenggarakan sepanjang pro ses pembelajaran, dan menggunakan pendekatan assessment as
learning, for learning, dan of learning secara proporsional.
7. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkahlangkah baku. Penilaian sebaiknya diawali
dengan pemetaan. Dilakukan identiikasi dan analisis KD, dan indikator ketercapaian KD. Berdasarkan hasil identiikasi dan
analisis tersebut dipetakan teknik penilaian, bentuk instrumen, dan waktu penilaian yang sesuai.
8. Beracuan kriteria
Penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi menggunakan acuan kriteria. Penentuan seorang peserta didik telah kompeten
atau belum bukan dibandingkan terhadap capaian temanteman atau kelompoknya, melainkan dibandingkan terhadap kriteria
minimal yang ditetapkan. Peserta didik yang sudah mencapai kriteria minimal disebut tuntas, dapat melanjutkan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi berikutnya, sedangkan peserta didik yang belum mencapai kriteria minimal wajib menempuh
remedial.
9. akuntabel
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Akuntabilitas penilaian dapat dipe
nuhi bila penilaian dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka, sebagaimana telah diuraikan di atas. Bahkan perlu
dipikirkan konsep meaningful assessment. Selain dipertanggung
15
jawabkan teknik, prosedur, dan hasilnya, penilaian juga harus dipertanggungjawabkan kebermaknaannya bagi peserta didik
dan proses belajarnya.
d. PeNilaiaN dalaM kurikuluM 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Hal penting yang harus diperhatikan ketika melaksanakan penilaian
dalam Kurikulum 2013 adalah KKM, predikat, remedial dan pengayaan.
1. kriteria ketuntasan Minimal kkM
KKM menjadi konsep penting dalam kurikulum berbasis kom petensi KBK yang menggunakan paradigma mastery learning
ketuntasan belajar sehingga penilaian hasil belajar peserta didik menggunakan penilaian acuan kriteria PAK. Dalam penilaian
acuan kriteria, untuk menyatakan peserta didik tuntas belajar atau belum diperlukan suatu ukuran minimal yang disebut KKM.
KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi
lulusan, dan setidaknya memperhatikan 3 tiga aspek berikut, yaitu karakteristik peserta didik intake, karakteristik mata
pelajaran kompleksitas materikompetensi, dan kondisi satuan pendidikan daya dukung pada proses pencapaian kompetensi.
Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan melibatkan kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya.