PROFIL KH. ABDUL RAHMAN AL-MADINAH DAN PROFIL PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH

BAB III PROFIL KH. ABDUL RAHMAN AL-MADINAH DAN PROFIL PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH

A. Riwayat Hidup dan Pendidikan KH. Abdul Rahman al-Madinah

Sosok yang senantiasa menyeru ke jalan Allah serta mengamalkan sunnah- sunnah Nabi, akhlaknya yang mulia menjadi panutan bagi keluarga dan masyarakat. KH. Abdul Rahman al-Madinah kelahiran Jakarta Tanggal 31 Agustus 1962. Ayah beliau bernama H. al-Madinah (al-maghfurlah) Ulama asli Pondok Kelapa, dan Ibunda beliau bernama Hj. Tiharoh. Beliau berada di lingkungan pendidikan Agama yang sangat kuat dan patuh dalam menjalankan Syariat Allah, karena ayah beliau selalu menekankan agar kelak dewasa nanti menjadi anak yang berilmu dan mampu meneruskan perjuangan ayahnya.

KH. Abdul Rahman al-Madinah merupakan anak ke enam dari tujuh bersaudara, yaitu, H. Abdul Latif (al-maghfurlah), H. Matroji, Hj. Rosadah, H. Tamin Hadi, Hj. Dra. Rodemah, H. Abdul Rahman dan Rosidah. Sejak kecil mereka semua dididik dalam keluarga yang taat pada Agama.

KH. Abdul Rahman al-Madinah merupakan salah satu kyai yang disegani di mata masyarakat, karena ilmu dan wibawanya yang menjadi figure seorang ulama. Beliau dikenal dimasyarakat sebagai panutan bagi para ustad-ustad atau para kyai, khususnya yang berada di daerah Pondok Kelapa dan sekitarnya. Karena kegigihan beliau dalam berdakwah, beliau berhasil mendirikan Pondok Pesantren untuk anak yatim dan anak yang tidak mampu. Tidak hanya itu beliau juga membuat Majlis Dzikir Watta’lim yang baru dirintisnya, walaupun Majlis Dzikir Watta’lim ini terbilang baru namun jamaah yang hadir setiap pertemuan

sudah mencapai ratusan. Majlis ini dinamakan “Nahdlhotus Syubban” yang berarti Kebangkitan Para Pemuda. Didedikasikan buat para remaja agar selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya serta selalu berpegang teguh pada Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Pada tahun 1987 KH. Abdul Rahman al-Madinah menikah dengan Ibu Kasmawati. Dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai Enam orang anak yaitu, Qonita Rahmawati, Zaqi Mubarok, Fadli Rahman, Hafizuddin, Rofi’uddin, dan Silvia Annajma. Di dalam keluarga beliau memiliki keluarga yang harmonis dan humoris, sehingga anaknyapun tidak segan-segan untuk menceritakan keluh

kesahnya pada beliau. 1 Tokoh Ulama betawi ini berharap perjuanganya nanti dapat diteruskan oleh

anak-anakya, maka tidak heran jika semua anaknya beliau masukan ke pesantren- pesantren yang ada di Jakarta bahkan ada pula yang di Luar Jawa.dalam satu hadits Rasul dikatakan. “Jika Anak Adam Meninggal Maka Terputuslah Amal Ibadahnya Kecuali Tiga.

Yang Pertama. Shodaqoh Jariyah, Kedua. Ilmu Yang Bermanfaat Dan Ketiga Anak Yang Selalu Mendoakan Kedua Orangtuanya 2 ”.

Penerapan pendidikan yang sangat tegas oleh KH. Abdul Rahman al-Madinah membuat anak-anaknya memiliki pengetahuan agama dan umum yang cukup, perjuangan beliaupun dalam mendidik anaknya tidak sia-sia karena ada salah satu dari anak beliau yang sudah mampu perpidato di depan masyarakat atau terkadang mengisi majelis ta’lim yang beliau asuh.

1 Wawancara Pribadi Dengan Ustad Rofi’uddin (Menantu KH. Abdul Rahman al- Madinah) Pada Tanggal 24 juli di Pon-Pes al-Hidayah.

2 Syaikh Muhammad Nashirudin Al-Albani, Shahih At-Targib Wa At-Tarhih, (Hadits- Hadits Sahih Tentang Anjuran Dan Janji Pahala, Ancaman & Dosa, (Jakarta. PT. Tim Pustaka

Sahifa, 2007). Hal. 180

Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Ke Negeri China, itulah untaian pribahasa arab yang menjadi landasan beliau dalam menuntut ilmu. Beliau banyak mengemban ilmu-ilmu Agama di berbagai Sekolah hingga menjadi Mubaligh terkenal dan disegani. Adapun sekolah yang pernah beliau jadikan tempat untuk menuntu ilmu,

1. Sekolah Dasar di Pondok Kelapa.

2. Madrasah Ibtidaitah (MI) di Pondok Kelapa.

3. PGA di Bekasi Pada Tahun 1979.

4. Pondok Pesantren Daarul-Rahman terletak di Jakarta Selatan di bawah asuhan KH. Syukron Ma’mun.

5. 3 Salafiyah, Serang Banten Pada Tahun 1985.

B. Aktivitas Dakwah KH. Abdul Rahman al-Madinah dan Keterkaitan Berdirinya Pondok Pesantren al-Hidayah

Aktivitas dakwah beliau tidak hanya sebatas dengan siraman-siraman rohani ataupun ceramah, akan tetapi beliau juga melakukan kegitan atau dakwah bilhal sebagai usaha mengefektifkan dakwah Islam agar balance antara dakwah billisan dan dakwah bilhal.

Setiap hari beliau menjalan aktivitas yang padat dimulai dari mengajar di beberapa majlis talim sampai berdakwah di atas mimbar, namun beliau tidak

3 Pada pagi hari beliau sekolah di Madrasah yang dekat dengan rumah beliau, untuk menuju ke sekolah beliau mengendarai sepeda butut, beliau selalu mendapatkan ejekan dari teman-

temannya dengan ejekan “itu onta dah dikasih rumput”, namun beliau tetap sabar. Sorenya beliau sekolah lagi di Madrasah Ibtidaiyah. Kegigihan beliau dalam menuntut ilmu tidak pernah patah semangat, terbukti bahwa beliau banyak menjuarai di berbagai perlombaan baik olahraga maupun seni. Karena beliau menyadari akan pentingnya ilmu agama beliau melanjutkan sekolahnya ke Pesantren Daarul-Rahman. Di sinilah beliau mulai menggali potensi yang ada pada dirinya dalam bidang dakwah, bahkan beliau menjadi salah satu murid kesayangan KH. Syukron ma’mun, sampai saat ini hubungan beliau dengan guru-gurunya masih sangat dekat, beliau pernah berpesan agar selalu menjaga silaturahmi dengan para guru karena dengan itu, ilmu kita akan bermanfaat.

pernah lelah untuk berdakwah, karena itu perintah dari Allah yang dituangkan pada al-Quran.dan Hadits.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkarmerekalah orang-orang yang beruntung.” (al-Imran Ayat 104).

Dengan cara penyampaiannya yang bagus dan mudah dicerna oleh masyarakat serta memadukan materi ceramah dengan humor yang dapat menyegarkan Suasana mad’u. KH. Abdul Rahman al-Madinah mampu merekrut jama’ah dari berbagai kalangan, bahkan banyak jamah yang menginginkan majlis talimnya diajar oleh beliau. Aktifitas beliau selain membimbing dan mengasuh santriawan dan santriawati yang ada di Pondok Pesantren beliau juga aktif dakwah di luar dan berbagai Daerah termasuk Sulawesi, Padang, Kalimantan dan masih banyak lagi .

Beliau mengajar dari masjid ke masjid dari remaja orang tua dan kaum ibu terutama di lingkungannya sendiri karena beliau ingin lingkungannya disirami dengan siraman rohani. Beliau mengajar juga di luar Kota atau Jawa akan tetapi mengajar di sana hanya sebulan sekali, karena yang beliau mendahulukan dakwah di lingkungannya sendiri. Oleh karena itu setiap hari beliau mengajar di majelis- majelis yang terletak khusunya di Daerah Pondok Kelapa dan sekitarnya. Beliau juga sering berdakwah di Luar Jawa untuk mengisi ceramah dalam rangka memperingati hari besar Islam seperti, Maulid Nabi, Isra Miraj, Nuzulul al- Qur’an, dan acara besar lainnya.

Dalam berdakwah KH. Abdul Rahman al-Madinah tidak mengenal kelas atas dan kelas bawah, yang terpenting bagi beliau bagaimana dakwah itu dapat tersalurkan bagi yang membutuhkannya, karena dakwah merupakan warisan dari Rasullullah, walaupun tantangan dakwah itu sulit, namun dakwah Islam harus tetap dilaksanakan.

Sampai saat ini beliau menjadi penasehat FBR dan FORKABI. Banyak partai yang mengajak beliau untuk bergabung dengan partainya. Namun beliau menolak karena beliau berharap dakwahnya ini dapat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat, maka dari itu beliau tidak mau bergelut dalam partai karena menurutnya. Jika bergelut dalam partai maka mungkin dakwah saya memihak untuk satu partai saja, saya hanya ingin dakwah saya meluas di berbagai kalangan. Karena saya dari masyarakat dan saya masyarakat supaya saya diterima oleh masyarakat makanya saya mengambil satu keputusan bahwa saya ingin dimiliki oleh semua masyarakat dan tidak memegang kepada satu partai, atau satu golongan, atau satu organisasi tertentu dengan maksud agar dakwah saya dapat masuk kesemua kalangan dan masyrakat, karena saya ingin memasyarakatkan dakwah karena saya berprinsip kalau saya berdakwah satu partai maka partai lain tidak menikmati dakwah saya, karena berbeda pendapat atau argument oleh partai lain. Sedangkan kita satu bangsa yanga harus diberi siraman rohani sehingga menjadi bangsa yang selalu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.

KH. Abdul Rahman al-Madinah tertarik dengan Dunia Dakwah karena itu merupakan perintah dari Allah dan Rasulnya. Dalam al-Quran “ud’u” ajaklah

atau serulah manusia dalam kebaikan, jika kita senantiasa mengajak saudara- daudara kita kejalan kebaikan yang diridhoi oleh Allah maka itu sangat mulia di hadapan-Nya. tugas yang mulia ini merupakan perintah Allah, tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan dari seseorang yang kita ajak berdakwah. Jika mereka mengikuti apa yang kita serukan sesuai dengan ajaran Allah dan Rasulnya berarti

kita telah menyelamatkan mereka. 4

Maka dari itu beliau sangat tertarik dengan tugas yang mulia itu, ada satu pepatah yang mengatakan. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Kita ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain makanya saya akan terus menjalakan dakwah walau dakwah itu sangat berat Katakan Yang Benar Walau Itu Pahit. Kita harus berani katakan yang benar itu benar dan yang bathil itu bathil di tengah-tengah Umat dan di tengah masyarakat

Berdirinya Pondok Pesantren al-Hidayah dilatar belakangi oleh adanya keprihatinan terhadap anak-anak yatim dan dhua’fa yang kurang mendapatkan perhatian yang memadai untuk memahami dan melaksanakn petunjuk Agama Islam. Islam adalah agama “Rahmatan Lil’aalamin” (Rahmat Bagi Seluruh Alam). Namun di sisi lain ada juga manusia yang seakan-akan tidak merasakan kerahmatan Islam karena dari mereka tidak memiliki kelebihan harta, ilmu, maupun kesempatan. Di antara manusia yang tidak kurang mendapatkan perhatian tersebut adalah anak-anak yatim dan dhu’afa.

4 Wawancara Pribadi Dengan KH. Abdul Rahman al-Madinah (Pimpinan Pondok Pesantren al-Hidayah), Pada Tanggal 5 Agustus, di kediaman beliau.

Agar keprihatinan di atas dapat membuahkan hasil maka perlu segera didirikan sebuah sarana pendidikan untuk menampung anak-anak yatim dan dhua’fa, maka H. al-Madinah (al-magfurlah) , H. Abd. Latif (al-magfurlah), dan KH Abdul Rahman al-Madinah mendirikan sebuah yayasan al-Hidayah, pada mulanya yayasan ini hanya bergerak di bidang informasi seperti Majelis Ta’lim, Kuliah Ramadhan dan kegiatan-kegiatan Islam lainnya.

Namun pengurus dan pengasuh tidak putus asa juga tidak tinggal diam berbagai usaha telah dilakukan agar dapat mengembangkan cita-cita melalui yayasan yang sudah terbentuk. Maka untuk mengantisipasi kamajuan jaman serta dukungan dan dana-dana dari warga setempat yang tak henti-hentinya didedikasikan kepada pengurus dan pengasuh. maka didirikan juga Pondok Pesantren al-Hidayah dan sekolah formal hingga saat ini, mulai dari Raudhotul Atfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madarasah Tsanawiyah (MTs), Dan

Madrasah Aliyah (MA). 5 Para santri yang datang dan bermukim di Pondok Pesantren al-Hidayah

ternyata tidak hanya dari masyarakat Pondok Kelapa, akan tetapi ada pula santri yang berasal dari Luar Jawa seperti, Lampung, Palembang dan Irian Jaya. Mereka bermukim di sana semata-mata hanya ingin menuntut ilmu dan sekaligus mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka melalui program EkstraKurikuler di Pondok Pesantren. Pondok Pesantren al-Hidayah diharapkan menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang menciptakan generasi muslim serta

5 Wawancara Pribadi Dengan Ustad Moh. Zaelani, Pada Tanggal 19 Juni Di Kediaman Beliau.

mampu menjawab tantangan jaman dan yang paling pokok adalah mampu menyiapkan sumber daya alam yang berkualitas.

C. Visi dan Misi Pondok Pesantren al-Hidayah

Sebagaimana layaknya lembaga pendidikan yang lainnya. Pondok Pesantren al-Hidayah bertujuan untuk menyiarkan ajaran Agama Islam secara menyeluruh, di samping sebagai lembaga pendidikan Pondok Pesantren al-Hidayah juga berfungsi sebagai lembaga sosial kemasyarakatan untuk kemaslahatan umat Islam yaitu dengan cara melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

1. Visi

Mencetak generasi muslim yang siap terjun ke masyarakat untuk menyebarluaskan Agama Allah yang selalu berpegang teguh pada al-Qur’an dan Hadits, Jujur, Amanah, Ilmiyah Amaliyah, Amaliyah Ilmiyah.

2. Misi

a. Mempersiapkan kader-kader muslim yang menguasai ilmu Agama, mampu berkreasi secara aktif berlandaskan Iman dan Taqwa.

b. Menanamkan jiwa tauhid yang tinggi dengan landasan al-Quran dan Hadits.

c. Membentuk anak-anak yatim dan dhua’fa menjadi generasi muslim yang memiliki Iman yang kuat, berakhlak mulia dan berpendidkan.

Sejak diresmikannya Pondok Pesantren al-Hidayah pada tanggal 1 Januari Tahun 1990 oleh KH. Syukron Mamun. Pesantren ini sudah menerapkan perpaduan antara Sistem Klasik dengan Sitem Salaf. Misalnya pada pagi hari

mulai pukul 06.30 sampai 07.10 semua santri melakukan percakapan di halaman sekolah dengan menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Pada pukul 07.20 sampai

12.00 dilaksanakn proses belajar di dalam kelas. Lalu pada siang harinya sampai pukul 15.00 para santri mengikuti kursus bahasa Arab dan Inggris. Selanjutnya pada sore harinya diberlakukan Sistem Salafi, karena pada pukul 16.00 sampai pukul 17.30 para santri belajar kitab kuning seperti Fathul Mu’in, Fathul Qurib dan lain sebagainya. Lalu selepas sholat maghrib sampai isya para santri memperdalam baasa arab dengan mempelajari kitab-kitab seperti, al-Ajrumiyah,

al-Imriti, an-Nahwul al-Wadih dan lain sebagainya 6 . Guna terlaksananya cita-cita pesantren untuk membentuk generasi muslim

yang siap terjun ke masyarakat, maka Pondok Pesantren al-Hidayah memberikan program formal dan nonformal. Adapun program-program tersebut:

Formal

1. Raudhatul Athfal

2. Madrasah Ibtidaiyah

3. Madrasah Tsanawiyah

4. Madrasah Aliyah Dalam rangka membangun serta mempertajam kemampuan santri sesuai bidnagnya masing-masing maka pondok pesantren al-hidayah membentuk wadah ekstrakurikuler, antara lain;

6 Wawancara Pribadi Dengan Ustad Moh. Zaelani.

Non formal

1. Muhadhoroh (Latihan Pidato Dengan Menggunakan Tiga Bahasa)

2. Muhadatsah (Percakapan Dengan Menggunakan Bahasa Arab dan Inggris)

3. Marching Band

4. Pencak Silat

5. Marawis

6. Hadroh Pondok Pesantren al-Hidayah menanggung seluruh pembiayaan pendidikan, makan dan minum serta sarana dan prasarana dengan kata lain gratis, terutama bagi mereka yang tidak mampu, fakir miskin anak yatim, dan dhuafa, maka tidak

heran jika banyak para santri yang berdatangan dari berbagai pelosok daerah. 7

Pondok Pesantren al-Hidayah juga mengadakan acara besar yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan rutin setiap tahun sekali. Antusias masyarakt begitu besar sehingga jamaah yang menghadiri acara tersebut hampir ribuan, biasanya pada acara besar KH. Abdul Rahman al-Madinah mengundang Mubaligh kondang seperti. KH. Zainuddin. MZ, KH. Rhoma Irama, Ustad Jefri al-Bukhori serta masih banyak lagi para ulama yang datang pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di Pondok Pesantren al-Hidayah.

7 Wawancara Pribadi Dengan Ustad Moh. Zaelani.

Dokumen yang terkait

TEACHING TECHNIQUE USED BY THE TEACHER IN TEACHING ENGLISH AT AL KAUTSAR KINDERGARTEN PASURUAN

0 30 14

i PESAN DAKWAH ISLAM DALAM SINETRON KOMEDI (Analisis Isi Pada Sinetron Preman Pensiun 2 Karya Aris Nugraha di RCTI Episode 1-20)

5 43 55

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

HUBUNGAN ANTARA BERMAIN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR SISWA DI PLAY GROUP AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2010-2011

0 23 16

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DENGAN PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD) (Studi di SDN Jember Kidul 3, SDN Kepatihan 2, SD Shinta dan Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif (MIMA) KH. Shiddiq Kelurahan Jember Kidul Kabupaten Jember)

0 24 23

JAR AK AT AP P UL P A T E RHAD AP T E P I I N S I S AL GI GI I NSI S I VU S S E NT RA L P E RM AN E N RA HAN G AT AS P AD A S UB RA S DE UT ROM E L AY U ( T in j au an L ab or at o r is d an Radi ol ogis )

0 35 16

Peran KH. Muhammad Khollil dalam mengembangkan Islam di Bangkalan Madura

5 67 88

Pembaruan pendidikan islam KH. A. Wahid Hasyim ( Menteri Agama RI 1949-1952)

8 109 117

Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah dan Penanganan Risiko Kredit Macet Pada Kendaraan Bermotor (BPRS AL Salaam Cabang Cinere)

0 32 0

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V C SD AL KAUTSAR BANDAR LAMPUNG

2 43 45