Analisis Perancangan Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG

D. Analisis Perancangan Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG

Analisis perancangan Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG meliputi:

1. Analisis Struktur yang membentuk Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG

Untuk melihat struktur yang membentuk Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG maka digunakan diagram konteks. Diagram konteks Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD lama dapat dilihat pada gambar 4.3 dan diagram konteks Sistem Informasi Surveilans Untuk melihat struktur yang membentuk Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG maka digunakan diagram konteks. Diagram konteks Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD lama dapat dilihat pada gambar 4.3 dan diagram konteks Sistem Informasi Surveilans

Pada gambar diagram konteks sistem lama Jumantik hanya memberikan data angka bebas jentik dari hasil pemeriksaan jentik berkala (PJB), sedangkan dalam sistem baru Jumantik juga memberikan data faktor risiko DBD melalui kegiatan rapid survey yang waktunya ditentukan berdasarkan umpan balik dari sistem berupa waktu musim penularan.

Pada gambar diagram konteks baru ditampilkan informasi yang dapat diberikan dari sistem berupa peta stratifikasi endemisitas, peta faktor risiko, peta modus faktor risiko dan peta distribusi kasus dimana pada sistem selumnya tidak ada.

2. Analisis Proses yang Membentuk Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG

Untuk mengetahui proses–proses pada setiap struktur informasi dianalisis dengan menggunakan DAD. Proses–proses dan aliran data yang terjadi pada Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG digambarkan secara logik dalam bentuk DAD dengan menggunakan metodologi dan simbol–simbol menurut Yourdan.

Berdasarkan DAD Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG level 0 pada gambar 4.6, maka terdapat 5 proses yaitu: (a) Pemasukan data kasus DBD, (b) Pemasukan data dasar, (c) Analisis dan

Penyajian data, (d) Pembuatan laporan, (e) Pembuatan Peta/SIG. Dari masing – masing proses kemudian diturunkan ke DAD level 1.

DAD level 1 Proses Pemasukan data kasus DBD Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG seperti terlihat pada gambar 4.7 dapat dianalisis bahwa proses diatas terdapat tiga proses yaitu (a) proses pemasukan data puskesmas, (b) proses pemasukan data desa dan (c) proses pemasukan data jumlah penduduk.

Sedangkan untuk DAD level 1 Proses Pemasukan data kasus Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG seperti terlihat pada gambar 4.9 dapat dianalisis bahwa proses diatas terbagi menjadi 3 proses yaitu (a) proses pemasukan data kasus DBD, (b) proses pemasukan data pemberantasan DBD, dan (c) proses pemasukan data hasil penyelidikan epidemiologi (PE).

Untuk DAD level 1 Proses Analisis data Sistem Informasi Surveilans epidemiologi DBD dengan SIG seperti terlihat pada gambar 4.10 dapat dianalisis bahwa proses diatas terbagi menjadi 4 proses yaitu (a) proses analisis rapid survey, (b) proses analisis musim penularan, (c) proses analisis stratifikasi endemisitas, (d) proses analisis tren penyakit.

Selanjutnya untuk DAD level 1 Proses Pembuatan Laporan dirinci dalam 3 proses yaitu proses (a) pembuatan laporan kasus/individu, (b) proses pembuatan laporan kasus menurut umur, (c) proses pembuatan laporan kasus menurut jenis kelamin.

Kemudian untuk Pembuatan Peta / SIG DAD level 1 dirinci dalam 6 proses yaitu (a) proses pembuatan peta wilayah, (b) proses pembuatan peta faktor risiko, (c) proses pembuatan peta modus faktor risiko, (d) proses Kemudian untuk Pembuatan Peta / SIG DAD level 1 dirinci dalam 6 proses yaitu (a) proses pembuatan peta wilayah, (b) proses pembuatan peta faktor risiko, (c) proses pembuatan peta modus faktor risiko, (d) proses

DAD Level 1 proses pembuatan laporan kasus / individu dapat dirinci lagi ke DAD Level 2 sebagaimana gambar 4.13, dimana proses pembuatan laporan kasus individu terdiri dari 3 proses yaitu (a) proses pembuatan laporan kasus individu, (b) proses pembuatan laporan kasus mingguan, proses pembuatan laporan kasus bulanan.

3. Analisis Basis Data

Basis data merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya 29 . Adapun file basis data yang dibutuhkan dalam sistem informasi Surveilans Epidemiologi DBD dengan SIG yang akan dirancang, terdiri dari Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa, Puskesmas, Penduduk, Pasien, PE, Gerak 3M, PJB dan Rapid.