Multimeter Elektronik Analog

2.4. Multimeter Elektronik Analog

2.4.1. Kelebihan Multimeter Elektronik

Dalam perkembangannya

2. Pada saat berfungsi sebagai multimeter menggunakan

pengukur arus resistansi komponen aktif elektronik yang

multimeter elektronik cukup biasanya berfungsi sebagai

rendah sehingga dapat penguat. Multimeter elektronik

mencegah kesalahan ukur lebih disukai karena beberapa

karena efek pembebanan. alasan yang menguntungkan :

3. Skala resistansi dari multimeter

1. Resistansi masukan elektronik arah penyimpangan multimeter elektronik lebih

jarum sama seperti pada

4. Digunakan tegangan rendah

BJT tanpa sehingga memungkinkan

junction

merusakkan transistor. untuk mengukur resistansi Solid state EVM tidak dapat Voltmeter elektronik dapat

digunakan dalam tempat yang ada mencapai resistansi masukan dari

medan listrik atau elektronik yang

10 M? hingga 100 M? dan besar kuat seperti medan yang resistansi masukan ini sama untuk

dihasilkan oleh transformator semua cakupan pengukuran. Bila

flyback televisi, pemancar radio dibandingkan dengan VOM besar

dan sebagainya. Medan akan resistansi masukan pada VOM

cenderung memberi bias pada berbeda untuk semua cakupan

transistor atau IC yang digunakan pengukuran tegangan. Pada

dalam EVM, dalam tempat seperti cakupan pengukuran tegangan

ini tidak akan bekerja dengan baik, rendah resistansi masukan VOM

sedangkan VOM lebih tahan cenderung rendah. Dalam kasus

terhadap pengaruh yang demikian. meter yang memiliki sensitivitas

Jenis-jenis multimeter elektronik 20.000?/Volt pada cakupan 0–1

yang banyak dijumpai dipasaran, Volt besar resistansi masukan

antara lain ditunjukkan gambar di hanya (20.000?/V) (1V) = 20 K?.

bawah ini.

Gambar 2-29. Jenis-jenis multimeter elektronik di pasaran

2.4.2.. Konstruksi Multimeter Analog

Dasar multimeter elektronik analog rendah sampai 100mV. Cakupan dapat dikelompokkan ke dalam

pengukuran arus DC, AC dari tiga bagian utama yaitu jaringan

skala penuh 1uA sampai 10A. pengukuran, rangkaian penguat

untuk cakupan pengukuran dari dan penggerak meter analog 100? sampai 30M? (FSD). Saklar (seperti jenis PM-MC). Dalam

pemilih fungsi memberi pilihan kasus pengukuran arus dan

cakupan Volt Amper dan Ohm. tegangan jaringan kerja berupa

Multimeter ini dirancang pembagi tegangan yang

menggunakan penguat IC membatasi tegangan yang

monolitik dengan penguat diberikan pada penguat terutama

masukan berupa FET, sehingga berkaitan dengan pengaturan

tahanan input tinggi (10 – 20M? ) , cakupan instrumen.

sehingga dapat mengurangi Multimeter Philip type PM 2505

kemungkinan kesalahan ukur yang dalam gambar 2-26 memiliki skala

disebabkan oleh pembebanan penuh tegangan DC dan AC yang

rangkaian yang di uji.

Gambar 2-30. Multimeter elektronik

2.4.3. Multimeter Elektronik Fungsi Tegangan DC

Voltmeter elektronik menggunakan elektronik seimbang seperti penggerak meter analog yang

ditunjukkan pada gambar 2-31 di dikendalikan oleh suatu rangkaian

bawah ini.

Vin

Tegangan Attenuator

Pre-

Penguat

Amplifier

Beda

Referensi

Rangkaian penguat beda terdiri Pada kondisi ini tegangan bias Q 3 transistor Q 2 dan Q 1 membentuk mendapat bias dan bias transistor rangkaian jembatan seimbang,

Q 2 merupakan fungsi dari beda untuk keseimbangan ini dilengkapi

tegangan pada Rs. Bila masukan dengan R variabel serta dilengkapi

diberi tegangan positip Vs, bias

pada Q 2 bertambah sehingga V E2 kelebihan kemampuan mencapai

Q 3 menggantikan R E dengan

bertambah sehingga tegangan V E2 CMRR (Common Mode Rjection

lebih besar dari pada V E3 dan Ratio) yang tinggi. Penguat depan

mengalir arus Im sehingga jarum menggunakan JFET Q 1 dalam menyimpang sebanding dengan konfigurasi rangkaian source

besarnya Vs. Pada fungsi follower berfungsi sebagai

pengukuran tegangan AC transformasi impedansi antara

menggunakan attenuator masukan dan base dari transistor

kompensasi karena attenuator Q 2 sumber arus konstan. menggunakan resitor presisi Kelebihan penguat depan FET

kebanyakan berupa sejenis wire – kemampuannya dalam mencapai

wound. Resistor yang demikian impedansi masukan yang tinggi.

memiliki induktansi yang Bila tegangan tidak diketahui Vs

signifikan, pengaruh induktansi di nol, I 2 = I 3 ,V E2 = V E , sehingga seimbangkan dengan tidak ada arus mengalir pada

pemasangan kapasitor paralel. penggerak meter sehingga Im = 0.

2.4.4. Multimeter Elektronik Fungsi Tegangan AC

Rangkaian dasar voltmeter pengukuran tegangan AC elektronik seperti di atas hanya

beberapa bagian harus digunakan untuk tegangan DC.

ditambahkan pengubah tegangan Untuk memenuhi kebutuhan

AC ke DC.

Tegangan masukan

Vin

Gambar 2 - 32. Penyearah

Rangkaian penyearah ditunjukkan pada gambar 2-32. menggunakan rangkaian Op-Amp sebagai penyearah presisi. Karakteristik non linier dari dioda PN-junction D1 dan D2 dalam arah maju memberi umpan balik negatip. Low pass filter mengeluarkan pulsa DC diumpankan ke rangkaian analog penyeimbang

atau Voltmeter ke digital. Kebanyakan voltmeter AC dikalibrasi dalam rms, ini tidak akan terbaca harga rms sebenarnya, tanpa sinyal masukan berbentuk gelombang sinus murni.

2.4.5. Multimeter Elektronik Fungsi Ohm

Jika arus konstan mengalir pada R 1,5V atau lebih akan memberi bias yang tidak diketahui, nilai

maju dioda bila instrumen tegangan drop pada R akan

digunakan dalam rangkaian solid memberikan data yang tidak

state, mengingat rangkaian 2-33 diperlukan untuk dihitung nilai menggunakan level tegangan resistansinya dengan persamaan

rendah tidak mampu memberi bias RX = V/I sesuai dengan rangkaian

maju dioda. Bila demikian ohmmeter elektronik dapat

ohmmeter elektronik menjadi dibentuk seperti dalam gambar 2-

pilihan untuk digunakan menguji

33. arus keluaran dari sumber komponen yang membutuhkan arus konstan dan besarnya

tegangan bias seperti dioda, penguat tegangan dari penguat

transistor. Beberapa Voltmeter DC diatur dengan saklar pemilih

elektronik yang diproduksi sehingga dapat mengakomodasi

meliputi skala Ohmmeter daya pengukuran resistansi skala penuh

tinggi sehingga dapat digunakan dari milli ohm hingga mega ohm.

untuk pengetesan dioda dan Ohmmeter menggunakan baterai

transistor.

1A ?

- DC Balance

Circuit

2.4.6. Parameter Multimeter Elektronik

2.4.6.1. Spesifikasi dan Parameter Multimeter Elektronik

Dalam pembahasan ini dipilih dibahas di atas. Dengan alasan multimeter elektronik sanwa YX-

meter ini mudah didapat, mudah 360 TRe meskipun tidak sebagus

digunakan dan kualitas memadai multimeter elektronik Philip yang

untuk banyak pemakaian.

2.4.6.1.1. Spesifikasi Umum

Tabel 2-3. Spesifikasi umum meter elektronik analog

Item

Spesifikasi

Proteksi rangkaian Rangkaian dilindungi dengan sekering bila tegangan AC di atas 230V

Baterai dalam

UM-3 1,5V x 2

Sekering dalam 0,5A/250V 5,2mm Ø x 20mm

Kal temp standar/ dan 23 r 2 o

C 45-75% rRH cakupan kelembaban Temperatur kerja dan 0-40 o

C 80% retmark tanpa kondensasi range Kelembaban Tahanan tegangan

3KV AC antara terminal input dan case Dimensi dan berat

159,5 x 129 x 41,5 mm / mendekati 320 gr

Assesoris Salinan pedoman instruksi (instruction manual)

2.4.6.1.2. Cakupan Pengukuran dan Akurasi

Probe pengukuran dilengkapi untuk pengukuran tegangan DC tinggi hingga mencapai 25 KV.

Tabel 2-4. Probe multimeter pengukuran tegangan tinggi HV (DC)

10 T High Volt

DC 25KV

HV –

probe hFE

1000 pada cakupan x

10 HFE – 6T probe

Tabel 2-5. Cakupan pengukuran dan akurasi

Fungsi

Catatan DC V

Akurasi

Zi 20K? / V 0,25 / 2,5 / 10 / 50

r 5% dari skala penuh

9K?/V 250

r 3% dari skala penuh

r 3% dari skala penuh

AC V 10 / 50 /250

r 4% dari skala penuh Zi 9K? /V 30Hz-100KHz dalam 3%

fs (cakupan AC 10V) 50 uA

r Tegangan drop 0,1V

3% dari skala penuh

DC A 2,5mA/ 25mA /0,25

r Tegangan drop 0,25V 3% dari skala penuh

? 2K/20K/2M Nilai tengah 20?

(1x) (10x) (x1K) r 3% dari arc

Harga maks 2 K? 200M

Pengeluaran tegangan 3V (x100K)

dB -10dB 22dB Untuk 10VAC

62 dB

L 0-150mA pd cakupan x 1 0-15mA pd cakupan x 10 0-150uA pd cakupan 1K? 0-15uA pd cakupan x 100

2.4.6.2. Langkah Keselamatan Alat

Hal-hal yang harus diperhatikan

3. Jangan pernah menyentuh kaki sebagai tindak pencegahan

tester selama pengukuran terjadinya kecelakaan yang dapat

4. Jangan pernah operasikan merusakkan meter dan kesalahan

tester dalam keadaan tangan hasil pengukuran.

basah, menempatkan meter

1. Jangan menggunakan tester pada tempat kelembaban tinggi untuk pengukuran rangkaian

atau sangat lembab. listrik yang mempunyai

5. Yakinkan bahwa lapisan dan kapasitas besar. Isikan sekering

kawat colok meter (lead tester ) dalam tester 250V untuk

tidak berbahaya karena mencegah terjadinya masalah-

konduktornya terbuka jika colok masalah pengukuran yang

meter berbahaya atau terbuka membahayakan keselamatan

meter jangan digunakan. karena kesalahan pengaturan

6. Terdapat bahaya (electrical range.

shock) kejutan listrik terutama

2. Yakinkan sekarang yang bila digunakan untuk digunakan mempunyai

pengukuran tegangan di atas spesifikasi (0,5A/250V ukuran

60 V DC atau 25 Vrms AC.

8. Setiap kali melakukan mengukur tegangan atau arus pengukuran yakinkan cakupan

yang mengandung sederetan pengukuran tepat. Pengukuran

pulsa.

dengan pengaturan cakupan Instrumen ini merupakan salah atau melebihi cakupan multimeter portabel dirancang pengukuran sebenarnya adalah untuk pengukuran rangkaian arus berbahaya.

lemah.

9. Jaga jangan sampai beban lebih terutama pada saat

2.4.7. Prosedur Pengoperasian

2.4.7.1 Persiapan pengukuran

Sebelum pengoperasian meter

2. Putar posisi nol sehingga dilakukan sesuai fungsinya

menunjuk lurus kanan dilakukan persiapan pengukuran

menunjuk nol. untuk mendapatkan hasil

3. Pilih cakupan yang tepat untuk pengukuran terbaik. Langkah-

item yang diukur atur knob langkah persiapan tersebut melipti

pemilih cakupan yang sesuai.

1. Atur posisi nol meter tepat pada harga nol.

Gambar 2-34. Gambar skala Gambar 2-35. Gambar pemilih jarum nol

fungsi

Catatan untuk diperhatikan

Dalam menentukan cakupan sebaiknya gunakan penunjuk pengukuran, pilih

cakupan masih dalam tingkat yang dapat tegangan yang lebih besar

dipertimbangkan yaitu 60 – 80% daripada nilai yang akan diukur

dari penunjukan maksimum.

2.4.7.2. Panel Depan dan Fungsi Multimeter

Pada panel depan meter berkaitan dengan parameter alat mempunyai beberapa komponen

ukur seperti sensitivitas meter, yang berfungsi sebagai pengatur.

cara pemasangan meter yang Pengaturan dilakukan untuk

sesuai, besaran-besaran yang mendapatkan fungsi yang sesuai

dapat diukur. Untuk meter Sanwa serta hasil pengukuran yang

YX-360TRe mempunyai tombol- optimal akurat. Disamping sebagai

tombol pengaturan sebagai komponen pengatur juga terdapat

berikut.

beberapa informasi penting

Gambar 2-36. Panel depan Gambar 2-37. Fungsi jarum penunjuk

Gambar 2-39. Fungsi zero adjust secrew

Gambar 2-40. Fungsi Ohm adjust knob

Gambar 2-41.Fungsi selector switch

Gambar 2-43. Fungsi lubang kutub + (common terminal)

2.4.7.3. Pengukuran Tegangan 2.4.7.3.1. Pengukuran Tegangan DC

1. Atur knob pemilih cakupan pada cakupan yang tepat.

Colok meter

negatip Colok meter

positip

2. Gunakan colok hitam pada tegangan negatip dari rangkaian yang diukur dan colok merah pada tegangan positip

Posisi VDC

Gambar 2-45. Rangkaian pengukuran tegangan DC

3. Baca gerakan penunjuk tegangan dan skala DCV A.

Gambar 2-46. Penunjukan pengukuran tegangan DC

4. Bila penunjukan kecil tak penunjuk berada pada posisi terbaca, cek kembali apakah

yang mudah dibaca. rangkaian sudah benar.

6. Hindari pengawatan

5. Bila rangkaian sudah yakin pengukuran tegangan DC yang

Gambar 2-47. Pengawatan pengukuran tegangan DC salah

2.4.7.3.2. Pengukuran Tegangan AC

1. Pindahkan knob pemilih cakupan pada cakupan AC V yang tepat

Posisi VAC

Colok Colok meter meter negatip

positip

Gambar 2-48. Knob pemilih range

2. Pasangkan colok meter pada pada pengukuran sumber rangkaian yang diukur secara

tegangan AC dari PLN). paralel.

4. Karena instrumen ini bekerja

3. Baca gerakan jarum penunjuk pada sistem nilai pengukuran 3. Baca gerakan jarum penunjuk pada sistem nilai pengukuran

Gambar 2-49. Rangkaian pengukuran tegangan AC jala-jala PLN

Gambar 2-50. Penunjukan pengukuran tegangan AC

5. Baca hasil pengukuran dibaca pada skala AC V

2.4.7.4. Kalibrasi Voltmeter

Kalibrasi diperlukan untuk melihat ketelitian tinggi yang sudah tingkat ketelitian meter diketahui. Karena kalibrasi dengan dibandingkan dengan meter meter standar mahal maka Kalibrasi diperlukan untuk melihat ketelitian tinggi yang sudah tingkat ketelitian meter diketahui. Karena kalibrasi dengan dibandingkan dengan meter meter standar mahal maka

2. Rangkaian kalibrasi tegangan Kalibrasi dapat dilakukan sendiri

disusun seperti gambar di dengan membandingkan tingkat

bawah ini.

ketelitiannya dengan meter yang

3. Batas ukur meter ditetapkan telah dikalibrasi. Prosedur kalibrasi

misal pada batas ukur 10 Volt dilakukan dengan langkah-langkah

4. Sumber tegangan diatur pada di bawah ini.

10 Volt.

5. Membuat tabel pengamatan

1. Pilih meter standar dengan

6. Tegangan sumber divariasi tingkat ketelitian 0,1 % sampai

sepanjang harga dari 0 sampai 0,5 %.

10 Volt misal dengan jangkah pengaturan 2 Volt.

2.4.7.4.1. Kalibrasi Uji Kelayakan Meter

Meter dikatakan layak digunakan laboratorium tentu berbeda jika mempunyai kelas kesalahan

dengan meter yang digunakan di yang diijinkan tergantung tempat

bengkel. Meter hasil rakitan meter digunakan. Meskipun meter

sebelum digunakan juga perlu diuji pabrikasi mempunyai kelas

kelayakannya untuk dilihat tingkat kesalahan kecil sejalan dengan

kesalahannya. Misal hasil umur pemakaian akan

pengujian dalam tabel di bawah mempengaruhi ketelitian meter.

ini.

Tuntutan ketelitian meter

Meter yang dikalibrasi

Tegang an dapat di atur

Meter standar dengan kelas kesalahan + 0,5%

Gambar 2-51. Rangkaian kalibrasi tegangan

Tabel 2-6. Kalibrasi voltmeter

Meter Kelas Kes

Selisih (V)

No standar

Meter dikalibrasi (V)

(V) Mutlak

V1 V2 V3 rerata V

1 10 9.8 9.9 9.7 9.8 -0.2 0.2 2 8 7.8 7.9 8.0 7.9 -0.1

V1 = hasil pengukuran ke-1 V3 = hasil pengukuran ke-2 V2 = hasil pengukuran ke-2 V rerata = (V1+V2+V3)/3

Perhitungan persen kesalahan :

Persen kesalahan dihitung dengan persamaan = {(Rerata meter dikalibrasi – Meter standar ) / Batas Ukur} X 100% Kesalahan 2.5 % artinya harga penunjukkan meter yang dikalibrasi pada batas ukur 10 Volt mempunyai kesalahan rata-rata 2.5 % terhadap meter standar.

2.4.7.4.2. Harga koreksi relatif dan kesalahan relatif

Kesalahan dinyatakan dalam D= kesalahan terhadap harga V-V s

merupakan selisih dari penunjukkan meter standar. harga penunjukkan meter yang

Harga koreksi dinyatakan k = V s - dikalibrasi dikurangi penunjukkan

V merupakan selisih antara meter standar. Kesalahan relatif

harga standar dan penunjukkan merupakan perbandingan antara

meter yang dikalibrasi.

Tabel 2-7. Kesalahan dan koreksi relatip

Meter dikalibrasi No

Kesalahan Koreksi standar

relatif (%) Koreksi relatip (%)

V1 V2 V3 Vrerata

2.4.7.5. Pengukuran Arus DC

1. Pemasangan meter seri terhadap beban yang akan di ukur arusnya.

Gambar 2-52. Gambar rangkaian pengukuran arus DC

2. Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.

Posisi selektor

Gambar 2-53. Knob pemilih range

3. Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan

baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan baik bila posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.

Gambar 2-54. Skala penunjukan arus DC

4. Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.

Diputar pada nilai lebih kecil

Gambar 2-55. Knob pemilih range

5. Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah dibaca.

6. Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk.

Gambar 2-56. Rangkaian pengukuran arus DC yang salah

2.4.7.1.1. Kalibrasi Arus

Kalibrasi diperlukan untuk melihat ketelitian tinggi yang sudah tingkat ketelitian meter

diketahui. Karena kalibrasi dengan dibandingkan dengan meter

meter standar mahal maka meter standar mahal maka

1. Pilih meter standar dengan Kalibrasi dapat dilakukan sendiri

tingkat ketelitian 0,1 % sampai dengan membandingkan tingkat

0,5 %. Misal meter standar ketelitiannya dengan meter yang

yang digunakanmempunyai telah dikalibrasi. Prosedur kalibrasi

kelas kesalahan 0,5%. dilakukan dengan langkah-langkah

2. Rangkaian kalibrasi arus di bawah ini.

disusun seperti gambar di bawah ini

Pindahkan batas ukur 250 mA

Yang dikalibrasi

Pilih batas ukur 0.25 A

Meter standar

Gambar 2-57 Rangkaian kalibrasi arus

3. Batas ukur meter ditetapkan

5. Membuat tabel pengamatan misal pada batas ukur 250 mA

6. Tegangan sumber divariasi untuk yang dikalibrasi dan 250

sepanjang harga dari 0 sampai mA meter standar.

250 mA misal dengan jangkah

7. Melakukan pengaturan kedua meter hasil pengamatan tegangan sumber dan

misal dalam tabel di bawah ini. mencatat penunjukkan pada

Tabel 2-8. Kalibrasi arus

Meter dikalibrasi (mA)

Meter Kelas No

standar Selisih (mA)

(mA) Mutlak Kes

A1 A2 A3 rerata

A1 = hasil pengukuran ke -1 A3= hasil pengukuan ke -3 A2 = hasil pengukuran ke 2 rerata + (A1 + A2 + A3 )/3

Perhitungan persentase kesalahan :

Persen kesalahan dihitung dengan persamaan = {(Rerata meter dikalibrasi – Meter standar ) / Batas Ukur} X 100% Kesalahan 1 % artinya harga penunjukkan meter yang dikalibrasi pada batas ukur 250 mA mempunyai kesalahan rata-rata 1 % terhadap meter standar yang mempunyai kelas kesalahan 0,5%.

2.4.7.1.2. Harga koreksi relatif

dikalibrasi dikurangi penunjukkan

meter standar. Kesalahan relatif Kesalahan dinyatakan dalam D=

dan kesalahan relatif

Harga koreksi dinyatakan k = penunjukkan meter yang

I s -I A merupakan selisih

dikalibrasi.

antara harga standar dan

Tabel 2-9. Kesalahan dan koreksi relatip

Meter dikalibrasi Meter

Koreksi No

(mA)

standar Kesalahan Kesalahan Koreksi relatif (mA)

Relatif (%) (%)

A1 A2 A3 rerata

5 2.00 -5 -1.96 2 225

3 1.33 -3 -1.32 3 200

3 1.50 -3 -1.48 4 175

3 1.71 -3 -1.69 5 150

3 2.00 -3 -1.96 6 125

2 1.60 -2 -1.57 7 100

15.7 10.15 0 -109.13 Rerata

0.92 -9.92

2.4.8. Pengukuran Tahanan

1. Jangan mengukur resistansi rangkaian yang ada tegangannya.

2. Putar knob pemilih cakupan pada cakupan ? yang tepat.

Gambar 2-58. Cara pemasangan ohmmeter

Secara rangkaian pemilihan sebagaimana pada penambahan cakupan skala pengukuran atau

batas ukur ampermeter. pengali sebenarnya adalah

Pemindahan tersebut ditunjukkan memilih resistansi shunt

gambar di bawah ini.

Gambar 2-59. Posisi pemindahan cakupan ohmmeter

3. Hubung singkat kaki meter nol ohm sudah diputar penuh merah dan hitam dan putar

searah jarum jam, gantilah pengatur nol ohm, sehingga

baterai yang berada di dalam penunjuk lurus pada 0 ?. ( jika

meter dengan baterai yang penunjuk gagal berayun ke nol

baru).

? meskipun pengatur penunjuk

Gambar 2-60. Kalibrasi ohmmeter

4. Tempatkan kaki meter pada resistansi yang diukur.

Gambar 2-61. Penempatan resistor pada pengukuran ohm

5. Baca jarum penunjuk pada skala

Gambar 2-62. Penunjukan hasil pengukuran ohm

6. Jika akan menganti posisi menghubung singkat colok cakupan x10, maka sebelum

meter, baru dilakukan mengukur hambatan harus

pengukuran yang dikehendaki . mengkalibrasi ulang dengan

Gambar 2-63. Rangkaian pengukuran resistansi

Catatan untuk diperhatikan

1. Polaritas + dan – baterai berlawanan dengan polaritas colok meter pada saat pengukuran resistansi.

2. Cara mengganti baterai

Gambar 2-64 Membuka sekrup pengunci

x Keluarkan baterai kering UM-3 x Ganti dengan baterai yang baru x Letakkan kembali case belakang seperti semula dan kencangkan

sekrupnya.

Gambar 2 - 65. Bagian belakang meter

2.4.9. Pengukuran Keluaran Penguat Audio Frekuensi (dB)

Desibel (dB) diukur caranya sama Volt ditambah 14 dB, pada seperti pengukuran tegangan AC

cakupan 250V ditambah 28 dB dibaca pada skala dB (decebell).

dan pada cakupan 1000V Pada pengukuran cakupan 10 penambahnya 40dB. Jadi dB Volt dibaca langsung pada skala

yang terbaca dB (-10dB - +22dB) tetapi pada

maksimum

22+40=62 dB diukur pada saat pengukuran

cakupan 50 cakupan 1000V.

Skala penunjukan pengukuran dB

Gambar 2 - 66. Posisi skala dB meter

2.4.10. Pengukuran Arus Bocor (ICEO) transistor

1. Pertama lakukan kalibrasi dengan menset knob pemilih ohmeter dengan menghubung

cakupan pada cakupan yang kedua colok meter dan

tepat dari 1X sampai dengan mengatur posisi jarum ke 0 ?

X1k.

Gambar 2-67. Pengenolan sebelum mengukur hambatan

2. Untuk transistor NPN tempatkan colok berwarna hitam pada kolektor dan colok meter merah pada kaki emitor untuk transistor PNP sebaliknya.

Posisi Arus DC

emitor

basis

Gambar 2-68. Pengukuan arus bocor transistor NPN

3. Arus bocor dibaca pada skala ICEO yang diindikasikan skala (dalam satuan —A, mA)

Skala pembacaan arus I CEO

Gambar 2-69. Posisi skala pembacaan I CEO

2.4.11. Pengukuran Dioda ( termasuk LED)

1. Atur 0 ? dengan mengatur knob pemilih range, pada cakupan yang tepat dari x1 sampai dengan x 100 K (1,5 —A).

Pasangkan colok hitam meter ke kaki katoda dan colok merah meter ke kaki-kaki anoda pada mengukur IR (arus reverse).

Gambar 2-70. Rangkaian pengetesan LED dengan ohmmeter

Posisi selektor

Anoda

Katoda

4. Baca harga nilai penunjukan meter dengan skala L1 (gerakan jarum penunjuk cukup besar untuk IF dan kecil untuk IR).

Posisi jarum

Gambar 2-72. Pengukuran arus I R dioda bias mundur

5. Nilai yang ditunjukkan pada skala LV selama pengukuran dioda bias

tegangan maju.

Skala pembacaan LV

Gambar 2-73. Posisi skala pembacaan LV

2.4.12. Pengukuran Kapasitor

Pengukuran kapasitor dengan setelah pengaturan nol ?, multimeter dilakukan dengan

selanjutnya dilakukan seperti prosedur sebagai di bawah ini.

pada pengukuran resistansi.

1 Atur knob pemilih cakupan

3 Jarum akan bergerak ke skala pada C( —F).

penuh karena mendapatkan

2 Kapasitansi diukur dengan muatan dari arus meter. Oleh 2 Kapasitansi diukur dengan muatan dari arus meter. Oleh

maksimum pada skala C( —F). kapasitor dibaca pada saat

Gambar 2-74. Gerakan jarum pengukuran kapasitor

Skala C ( —F)

Gambar 2-75. Posisi skala kapasitor

1. Tandai kutub positip baterai Meter elektronik yang diproduksi

2.4.13. Pengetesan Komponen

meter adakalanya polaritas dengan skala Ohmmeter daya

baterai tidak sama dengan tinggi

dapat digunakan untuk polaritas colok meter. Termasuk pengetesan dioda, transistor dan

di dlamnya meter dalam SCR daya rendah.

pembahasan ini.

2. Melakukan kalibrasi ohmmeter

dengan menghubung singkat Pengetesan dioda dilakukan untuk

2.4.13.1. Pengetesan Dioda

kedua colok meter, jarum melihat konisi baik tidaknya dan

penunjuk ditepatkan pada nol atau untuk menentukan kaki

melalui knob pengenolan jarum elektroda dioda dengan benar.

meter.

Pengetesan dioda dilakukan

Diatur supaya jarum nol

Gambar 2-76. Pengenolan jarum ohmmeter

3. Setelah mengetahui baterai adalah yang terhubung polaritas positip pada colok hitam meter

positip baterai (colok meter dan polaritas negatip colok

hitam) dan elektroda katoda merah meter, polaritas baterai

yang terhubung colok meter positip dihubungkan dengan

merah.

anoda sedangkan polaritas

5. Hubungan dibalik untuk negatip pada katoda dioda.

menguji bias balik dioda anoda Dioda kondisi baik jika jarum

yang semula mendapat positip menyimpang menuju nol.

baterai dihubungkan dengan

4. Jika semula tidak mengetahui polaritas negatip katoda elektroda dioda maka pada saat

sebaliknya. Dioda dikatakan hubungan seperti tersebut di

baik jika jarum meter tidak atas maka elektroda anoda

menyimpang.

Katoda

Anoda

Gambar 2-77. Pengetesan dioda bias maju

Gambar 2-78. Pengetesan dioda bias balik

2.4.13.2. Pengetesan Transistor

Pengetesan transistor dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Knob pemilh cakupan pengukuran pada posisi ohm X1 atau X100

Pososi Ohmmeter

Gambar 2-79. Knob selektor posisi ohmmeter

2. Kalibrasi ohmmeter dengan menghubungsingkat kedua colok meter, knob pengenolan meter diatur untuk mendapatkan pembacaan tepat

nol.

Diatur supaya jarum nol

Gambar 2-80. Gambar kalibrasi ohmmeter

3. Pengetesan transistor NPN

4. Transistor dalam kondisi baik basis dihubungkan dengan

jika jarum meter menyimpang colok hitam (+ baterai) dan

menuju nol. emitor colok meter merah (- baterai).

Gambar 2-81. Pengetesan transistor NPN emitor negatip meter nunjuk nol

5. Colok meter merah dipindahkan jika jarum meter bergerak dari emitor ke kolektor,

menuju nol. transistor dalam kondisi baik

Gambar 2-82. Pengetesan transistor NPN kolektor negatip meter nunjuk nol

6. Colok meter hitam dipindahkan Transistor dalam kondisi baik dari basis diganti dengan colok

jika jarum penunjuk tidak meter merah, colok meter hitam

bergerak.

dihubungkan dengan emitor.

Gambar 2-83. Pengetesan basis emitor reverse

7. Colok meter hitam dipindahkan dalam kondisi baik jika meter dari emitor ke kolektor, transistor

tidak bergerak.

Gambar 2-84. Pengetesan basis kolektor reverse

2.4.13.3. Pengetesan SCR

Silicon Controlled Rectifier atau anoda sekaligus, sedangkan lebih dikenal dengan SCR daya

colok meter ,merah dihubungkan rendah dapat diukur dengan

dengan katoda. SCR dalam menggunakan ohmmeter daya

kondisi baik jika jarum meter tinggi. Pengetesan dilakukan

bergerak menuju nol. Jika tidak dengan prosedur di bawah ini.

maka sebaliknya.

Gambar 2-85. SCR Anoda gate dikopel katoda tegangan

negatip

2 Lepaskan gate dari colok meter tetap pada posisi menunjuk di hitam sedang

angka nol. Jika tidak maka dengan anoda dipertahankan,

hubungan

sebaliknya.

SCR kondisi baik jika jarum

3 Jika semula tidak mengetahui elektroda SCR, dapat ditemukan dengan menandai kaki yang dilepas jarum tetap posisi menunjuk nol adalah elektroda gate. Sedangkan elektroda yang mendapatkan colok meter hitam (+baterai) anoda dan yang mendapat colok merah (- baterai) adalah katoda.

4 Berdasarkan pengetesan tersebut dperoleh kesimpulan untuk SCR type FIR 3D mempunyai urutan elektroda katoda (K), anoda (A) dan gate

Gambar 2-86. Gate dilepaskan

(G).

posisi jarum tetap nol

Gambar 2 – 87. Elektroda SCR FIR 3D

2.4.14. Perawatan

2.4.14.1. Mengganti Sekering

Jika beban lebih di atas tegangan

1. Lepaskan sekrup pengunci di penyalaan (kira-kira 100 V)

belakang case dan pindahkan diberikan pada DC A dan range,

2. Posisi sekering di papan sekering tidak berfungsi sebagai

rangkain tercetak bagian dalam pelindung rangkaian.

meter.

Gambar 2 - 88. Pelepasan skrup pengunci sekring

Sekering

Gambar 2 - 89.b. Sekering

Gambar 2-89.a Posisi sekering dalam PCB

2.4.14.2. Perawatan Penyimpanan Meter

1. Penyimpanan mencegah kejutan berturut-turut pada multimeter dari getaran oleh pembebanan pada sepeda motor atau sejenisnya.

2. Jaga multimeter dari debu kelembaban

3. Jangan meninggalkan multimeter untuk waktu yang lama di tempat temperatur tinggi (lebih tinggi dari 55 o

C) kelembaban tinggi (lebih tinggi daripada 80 %) dan mengandung embun.

2.4.15. Perbaikan

Jika meter gagal digunakan lakukan pengecekan berikut sebelum dikirim untuk di perbaiki

1. Apakah sekering tidak putus? . Untuk meyakinkan sekering tidak putus, sekering dikeluarkan dari tempatnya di papan rangkaian dan dilakukan pengetesan dengan ohmmeter. Sekering tidak putus jika jarum menyimpang menuju nol.

Gambar 2-90. Pengetesan sekering

2. Apakah baterai tidak habis ?. Pengecekan dilakukan dengan membuka meter dan mengukur tegangan baterai. Baterai baik jika jarum menyimpang dengan harga penunjukkan mendekati 9Volt. Dalam pengetesan ini baterai kondisi baik.

Gambar 2-91 Pengukuran baterai

Gambar 2-an Baterai

3. Apakah colok meter tidak putus? Pengecekan dilakukan dengan

mengetes konduksi colok meter dengan ohmmeter. Pengetesan meter ini kondisi colok baik tidak putus.