Penutupan lahan Kota Semarang tahun 2001

5.2.1 Penutupan lahan Kota Semarang tahun 2001

Data-data mengenai luas wilayah berbagai tipe penutupan lahan Kota Semarang tahun 2001 dihasilkan dari proses klasifikasi citra landsat 7 ETM dengan tahun penyiaman 2001. Pada Tabel 3. disajikan data mengenai luas wilayah berbagai tipe penutupan lahan Kota Semarang tahun 2001 yang dihasilkan dari proses analisis dan interpretasi citra landsat 7 ETM tahun 2001.

Untuk data-data luasan tipe penutupan lahan di Kota Semarang perwilayah Kecamatan dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 3. Luas penutupan lahan Kota Semarang tahun 2001

No Penutupan Lahan

Luas

Ha %

1 Area Terbangun

27.52 2 Badan Air

20.16 4 Lahan Terbuka

8.89 6 Vegetasi Jarang

19.58 7 Vegetasi Rapat

6.55 8 Tidak Ada Data

Berdasarkan data pada Tabel 3. di atas dihasilkan tipe penutupan lahan dengan nilai akurasi (overall classification accuracy) sebesar 88,89 % dan overal kappa statistic 0,8702. Tipe penutupan lahan Kota Semarang yang memiliki wilayah paling luas pada tahun 2001 adalah area terbangun. Area terbangun memiliki luas wilayah mencapai 10.656 Ha, yang menempati 27,52 % dari luas wilayah Kota Semarang. Area terbangun cenderung memiliki pola penyebaran yang berkelompok di bagian barat, tengah, selatan dan sebelah timur. Pada wilayah bagian tengah merupakan pusat kota (pemerintahan, perdagangan, pemukiman, pendidikan, dan industri) sehingga wilayah ini didominasi oleh tipe penutupan area terbangun. Secara umum hampir di seluruh kecamatan, area terbangun menempati wilayah yang paling luas dibandingkan dengan tipe penutupan lahan lainnya. Pada wilayah kecamatan untuk tipe penutupan lahan area terbangun dengan luasan terbesar adalah kecamatan Semarang Tengah dengan luas 533,408 Ha atau menempati 97,13% dari luas keseluruhan kecamatan Semarang Tengah. Di Kecamatan Semarang Tengah luas area terbangun hampir 100%. Hal ini diakibatkan karena wilayah kecamatan Semarang Tengah merupakan pusat Kota Semarang. Luasan ini juga berada di Kecamatan Semarang Selatan dengan luas 586,924 Ha atau menempati 92,27% dari tipe penutupan lahan lainnya di Kecamatan Semarang Selatan. Untuk wilayah kecamatan lainnya dengan luasan area terbangun lebih dari 50% dari luas keseluruhan masing-masing kecamatan di Kotamadya Semarang diantaranya kecamatan Candisari (73,75%), Gajahmungkur (59,35%), Gayamsari (60,07%),

Semarang Barat (56,48%), Semarang Timur (86,44%), dan Kecamatan Semarang Utara (71,76%). Sedangkan untuk wilayah kecamatan dengan luasan tipe penutupan lahan area terbangun terkecil adalah kecamatan Mijen yaitu dengan luas 249,2 Ha atau 4,57% dari luas keseluruhan Kecamatan Mijen.

Untuk luasan wilayah penutupan lahan yang kedua di Kota Semarang yaitu tipe penutupan lahan berupa ladang dengan luas sebesar 7.807,05 Ha atau menempati 20,16% dari luas keseluruhan Kota Semarang. Tipe penutupan lahan berupa ladang merupakan salah satu lahan pertanian yang ada di Kotamadya Semarang. Ladang merupakan lahan pertanian kering yang digunakan masyarakat untuk budidaya komoditas tanaman pertanian semusim selain padi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Pada Gambar 11, tipe penutupan lahan berupa ladang yang berwarna kuning kecoklatan penyebarannya dengan pola mengelompok pada bagian wilayah sebelah timur tepatnya di Kecamatan Genuk. Tipe penutupan lahan berupa ladang ini juga terlihat dengan pola penyebaran acak di bagian wilayah sebelah selatan. Tipe penutupan lahan untuk ladang secara umum tersebar di seluruh kecamatan Kota Semarang. Untuk wilayah kecamatan dengan luasan tipe penutupan lahan berupa ladang adalah kecamatan Genuk dengan luas sebesar 941,552 Ha atau menempati 34,03% dari luas keseluruhan kecamatan Genuk. Selanjutnya tersebar di kecamatan Ngaliyan dengan luas 1471,217 Ha atau menempati 32,33% dari luas Kecamatan Ngaliyan. Sedangkan untuk luasan terkecil pada wilayah kecamatan Semarang Utara dengan luas 0,18 Ha atau 0,02% dari luas kecamatan Semarang Utara. Kecamatan Semarang Utara dikarenakan merupakan daerah pesisir dan sebagian besar wilayahnya merupakan lautan dan tambak, serta area terbangun.

Berdasarkan perhitungan luas wilayah, untuk tipe penutupan lahan berupa vegetasi jarang di Kota Semarang mempunyai luas sebesar 7.580,97 Ha atau mencapai 19,58% dari luas keseluruhan wilayah Kota Semarang. Tipe penutupan lahan berupa vegetasi jarang berada pada urutan ketiga dari tipe penutupan lahan lainnya. Penutupan lahan vegetasi jarang di Kota Semarang merupakan wilayah penutupan lahan berupa kebun campuran (memiliki strata tajuk yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman berkayu non hutan), jalur hijau, taman,TPU (Tempat Pemakaman Umum), dan campuran antara tanaman keras dan non keras.

Berdasarkan analisis dan interpretasi citra landsat untuk tipe penutupan lahan berupa vegetasi jarang banyak tersebar pada wilayah Kota Semarang di bagian selatan. Hal ini terlihat jelas pada Gambar 11, yang merupakan peta penutupan lahan Kota Semarang tahun 2001 dengan warna hijau muda. Untuk wilayah kecamatan dengan tipe penutupan lahan berupa vegetasi jarang dengan luasan terbesar pada kecamatan Mijen dengan luas 1943,147 Ha atau 35,61% dari luas keseluruhan kecamatan Mijen. Ada beberapa kecamatan di Kota Semarang yang mempunyai luasan tipe penutupan lahan untuk vegetasi jarang lebih dari 20% diantaranya Kecamatan Banyumanik (26,71%), Gayamsari (26,21%), Gunungpati (31,74%), Ngaliyan (21,24%), dan Kecamatan Tembalang (20,07%). Sedangkan kecamatan dengan luasan terkecil untuk tipe penutupan lahan berupa vegetasi jarang adalah kecamatan Semarang Selatan dengan luas 1,582 Ha atau 0,25% dari luas keseluruhan Kecamatan Semarang Selatan.

Penutupan lahan berupa Sawah mempunyai luas sebesar 3.440,7 Ha atau menempati 8,89% dari luas keseluruhan Kota Semarang. Luas tersebut menempati urutan ke-empat dari luas penutupan lahan lainnya di Kota Semarang. Sawah tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kota Semarang dengan luasan yang berbeda-beda. Untuk sawah pada wilayah kecamatan dengan luasan terbesar terdapat di kecamatan Tugu sebesar 603,125 Ha atau 19,57 % dari luas keseluruhan kecamatan Tugu. Berdasarkan identifikasi dan interpretasi citra landsat tahun 2001 di Kota Semarang, untuk wilayah kecamatan dengan luas penutupan lahan berupa sawah lebih dari 5% dari luas keseluruhan tiap masing- masing kecamatan diantaranya kecamatan Banyumanik (7,30%), Gajahmungkur (8,97%), Gayamsari (6,37%), Gunungpati (11,11%), Mijen (13,12%), Ngaliyan (6,54%), Pedurungan (8,62%), Semarang Barat (5,60%) dan kecamatan Tembalang (7,49%). Untuk kecamatan lainnya mempunyai luasan sawah dibawah 5%, terdapat kecamatan dengan luas sawah terkecil yaitu kecamatan Semarang Utara sebesar 3,527 Ha atau 0,30% dari luas keseluruhan Kecamatan Semarang Utara.

Lahan terbuka mempunyai luas wilayah sebesar 3.332,34 Ha atau 8,61% dari luas keseluruhan Kota Semarang. Luas ini menempati urutan kelima dari penutupan lahan lainnya di Kota Semarang. Penutupan lahan berupa lahan terbuka

tidak tersebar atau berada di tiap-tiap kecamatan di Kota Semarang. Berdasarkan identifikasi dan interpretasi citra landsat tahun 2001, kecamatan yang tidak terdapat penutupan lahan berupa lahan terbuka adalah kecamatan Semarang Timur dan Semarang Utara. Sedangkan untuk kecamatan lainnya terdapat tipe penutupan lahan berupa lahan terbuka dengan luas yang berbeda-beda. Untuk luas tipe penutupan lahan berupa lahan terbuka terbesar terdapat di kecamatan Tembalang dengan luas 1383,872 Ha atau 32,92% dari luas keseluruhan Kecamatan Tembalang. Lahan terbuka di kecamtan Tembalang akan dijadikan proyek pembangunan perumahan untuk pemukiman penduduk. Untuk kecamatan yang lain dengan luas lahan terbuka lebih dari 5% diantaranya kecamatan Banyumanik (14,15%), Candisari (5,42%), Gajahmungkur (5,02%), Gunungpati (8,17%), dan kecamatan Mijen (10,62%). Untuk kecamtan lainnya mempunyai luasan tipe penutupan lahan berupa lahan terbuka di bawah 5% dari luas keseluruhan masing- masing kecamatan.

Tipe penutupan lahan berupa badan air mempunyai luas sebesar 2.585,34 Ha atau menempati 6,68% dari luas keseluruhan Kota Semarang. Luas tersebut menempati urutan ke-enam dari penutupan lahan lainnya di Kota Semarang. Badan air mendominasi di bagian utara wilayah Kota Semarang. Tipe ini didominasi oleh lautan dan tambak yang terdapat di pantai utara Kota Semarang. Untuk badan air berupa laut dan tambak terdapat di beberapa kecamatan di Kota Semarang diantaranya Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang barat, Semarang Utara, Semarang Timur dan Kecamatan Genuk. Tipe penutupan lahan berupa badan air, berdasarkan identifikasi dan interpretasi citra landsat tahun 2001 di Kota Semarang tidak tersebar di semua wilayah kecamatan. Ada beberapa kecamatan yang tidak terdapat tipe penutupan lahan berupa badan air diantaranya Kecamatan Banyumanik, Candisari, Gunungpati, Mijen, dan Kecamatan Tembalang. Wilayah kecamatan dengan luasan badan air terbesar terdapat di Kecamatan Tugu sebesar 1531,342 Ha atau 49,70 % dari luas keseluruhan Kecamatan Tugu.

Vegetasi rapat merupakan salah satu tipe penutupan lahan di Kota Semarang. Kategori yang termasuk tipe penutupan lahan berupa vegetasi rapat adalah hutan (alam dan tanaman), perkebunan dan tegalan. Vegetasi rapat

mempunyai luas sebesar 2.536,56 Ha atau menempati 6,55% dari luas keseluruhan Kota Semarang dan merupakan urutan ketujuh dari tipe penutupan lahan lainnya. Vegetasi rapat hanya terdapat di dua wilayah kecamatan dengan luasan lebih dari 10% dari luas keseluruhan masing-masing kecamatan. Kecamatan tersebut adalah kecamatan Gunungpati dengan luas 607,271 Ha atau 16,40%, dan kecamatan Mijen dengan luas 894,576 Ha atau 13,16% . Untuk wilayah kecamatan lainnya mempunyai luasan vegetasi rapat dibawah 10%. Tipe penutupan lahan vegetasi rapat ini tidak terdapat di semua kecamatan Kota Semarang. Untuk kecamatan yang tidak terdapat tipe penutupan lahan vegetasi rapat adalah kecamatan Gayamsari, Semarang Tengah, Semarang Timur dan Semarang Utara.

Untuk tipe penutupan lahan berupa awan dan bayangan awan dikategorikan tidak ada data. Awan merupakan penutupan lahan yang disebabkan kondisi cuaca pada saat pengambilan citra. Awan juga dipengaruhi oleh iklim lokal pada wilayah yang akan mempengaruhi hasil citra yang diambil. Tipe penutupan lahan berupa awan ini terjadi di semua lokasi kecamatan yang ada di Kota Semarang dengan luasan dibawah 5 % dari luas keseluruhan masing-masing kecamatan. Untuk wilayah Kota Semarang, tipe penutupan awan mempunyai luas 698,460 Ha atau 1,80% dari luas keseluruhan Kota Semarang. Sedangkan untuk tipe penutupan bayangan awan dipengaruhi karena adanya awan. Berdasarkan hasil identifikasi dan interpretasi citra landsat tahun 2001 di Kota Semarang, luas bayangan awan sebesar 45,633 Ha atau menempati 0,12% dari luas keseluruhan Kota Semarang.

Gambar 11. Peta penutupan lahan Kota Semarang tahun 2001