02 PEKERJAAN TANAH

Pasal IV.02 PEKERJAAN TANAH

  1. Lingkup Pekerjaan Termasuk di dalam kegiatan ini adalah pekerjaan galian pondasi, sloof, sesuai dengan gambar rencana. Pengadaan material bahan pengisi dan mengangkutnya ke dalam lapangan serta menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup seperti dicantumkan dalam syarat-syaratnya. Persyaratan pekerjaan tersebut minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :

  a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi jalannya pekerjaan.

  b. Melindungi benda–benda berharga yang berada di lapangan dan benda- benda berfaedah lainnya.

  c. Pengeringan dan pengontrolan drainase.

  d. Penggalian dan penimbunan, (untuk penimbunan dengan tanah urug).

  e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes standard Proctor di laboratorim.

  f. Pemindahan materil-material yang tak berguna dan puing-puing.

  g. Menyediakan material-material yang baik.

  2. Syarat-Syarat Pelaksanaan

  a. Pemeriksaan Lapangan Pemborong harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang yang nanti mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.

  b. Penggalian dan Pembersihan

  1. Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan harus disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang mungkin akan ditentukan kemudian untuk dibiarkan tetap. Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal seperti itu.

  2. Pelaksanaan penggalian pondasi plat lajur baru bisa dimulai setelah as- as ditetapkan secara cermat dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.

  3. Apabila selama pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran tebing, pemborong harus mencegahnya agar pekerjaan tetap lancar.

  4. Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, haruslah sedemikian rupa sehingga menjamin barang-barang berharga yang mungkin berada di lapangan terhindar dari kerusakan.

  5. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, di dalam atau di luar lapangan pekerjaan semuanya harus dipikul oleh kontraktor.

  6. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dan semua benda-benda yang merintangi pekerjaan, harus menurut petunjuk- petunjuk Pengawas Lapangan.

  7. Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan seluruh tumbuh-tumbuhan yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun, keluar lapangan.

  c. Perlindungan Terhadap Benda-benda Berfaedah

  1. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus direparasidiganti oleh pemborong dengan tanggungan biayanya sendiri.

  2. Bila sesuai alatpelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui di lapngan dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh Pemborong dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Pemborong harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu.

  3. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Pemborong harus segera mengganti kerugian-kerugian yang terjadi dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Pemborong.

  4. Sarana (Utilitas) yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat yang disetujui oleh Pengawas Lapangan atau tanggungan Pemborong.

  d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air Tanah

  1. Daerah sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan sekelilingnya harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk itu Pemborong harus mempersiapkan saluran pembuangan yang cukup menghindari terjadinya bahaya erosi tersebut.

  2. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti di bawah ini :

  a. Tidak diperkirakan air tergenang di dalamsekitar lapangan pekerjaan kontrak ini.

  b. Melindungi semua penggalian bebas dari seepage, overflow dan genangan air.

  c. Lapisan Tanah Teratas (TopSoil) Dalam daerah lapangan pekerjaan, topsoil (lapisan tanah paling atas) harus dikupas sampai kedalaman minimum 20 cm dan digunakan sebagai bahan pengisi untuk daerah yang lain seperti yang akan ditentukan oleh Pengawas lapangan. Setelah topsoil dikupas, daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal 15 cm sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.

  e. Bahan Pengisi

  1. Bahan pengisi harus cukup baik, yaitu bahan yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah disetujuioleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah diluar Lapangan Pekerjaan dan merupakan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil.

  2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang bekassampah.

  f. Syarat-syarat Penimbunan dan Bachfill

  1. Seluruh penimbunan harus di bawah pengawasan Pengawas Lapangan, dan material bahan pengisi yang dipakai harus mendapat persetujuan dari Pengawas lapangan terlebih dahulu. Pengawas Lapangan juga akan mempersiapkan test-test yang diperlukan yang meliputi test kepadatan yang terdiri atas lap. 1-2 minimal 3 titik, lap. 3-4 minimal 5 titik, lap. 5-6 minimal 7 titik, biaya Pemborong. Jika ternyata tidak memenuhi syarat, maka pemadatan ulang akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan. Pemborong tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari Pengawas Lapangan.

  2. Pemborong harus menempatkan bahan penimbun di atas lapisan tanah yang akan ditimbun lapis demi lapis dengan tebal max. 20 cm, dibasahi seperti yang diharuskan, kemudian digilas atau dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang diijinkan. Untuk pemadatan sirtu di bawah pondasi dengan stamper, sedangakan untuk pemadatan halaman parkir dengan mesin wals 4 sd 6 ton.

  3. Penggilasan atau pemadatan seluruh daerah lapangan harus dapat mencapai 95 dari derajat kepadatan maximum Mod. Proctor. Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan, maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.

  4. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk seluruh pemadatan, atau menggunaka stamper. Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbres, sama sekali tidak diperkenankan.

  5. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan setiap “lapis jadi” tidak lebih tebal dari 20 cm dibasahi dan dipadatkan merata sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan.

  6. Pembersihan Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai buat penimbunan dan penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa puing-puing, runtuhan- runtuhan, sampah-sampah harus disingkirkan dari lapnagan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung jawab Pemborong.