Operasionalisasi Variabel

C. Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Manajemen Laba

Manajemen laba diukur menggunakan discretionary accrual. Konsisten dengan penelitiaan Rao dan Dandale (2008) discretionary accrual yang digunakan adalah discretionary current accrual. Discretionary current accrual merupakan pengembangan dari model Teoh et al. (1998) yang mengkomposisi ulang total accrual metode modifikasi Jones menjadi working capital accrual dan nonworking capital accrual. Teoh et al. (1998) Manajemen laba diukur menggunakan discretionary accrual. Konsisten dengan penelitiaan Rao dan Dandale (2008) discretionary accrual yang digunakan adalah discretionary current accrual. Discretionary current accrual merupakan pengembangan dari model Teoh et al. (1998) yang mengkomposisi ulang total accrual metode modifikasi Jones menjadi working capital accrual dan nonworking capital accrual. Teoh et al. (1998)

Current accrual (CAC) perusahaan yang melakukan right issue dikalkulasikan sebagai berikut:

CAC it = ∆ ( CA it - Cash it )- ∆ ( CL it - LTD it ) Dimana:

CA it : Current asset perusahaan i pada tahun t Cash it : Kas dan ekuivalen perusahaan i pada tahun t CL it : Current liabilities perusahaan i pada tahun t LTD it : Current maturities for long term debt perusahaan i pada tahun t

Setelah didapatkan current accrual kemudian akan dilakukan regresi dengan ordinary least square (OLS) secara cross sectional pada model berikut:

CAC it / TA it  1 =α 1 ( 1/ TA it  1 )+α 2 ( ∆ REV it / TA it  1 )+α 3 ( ∆ COGS it / TA it  1 ) Dimana:

CA it : Current asset perusahaan i pada tahun t ∆ REV it : Perubahan sales atau revenue perusahaan i pada tahun t ∆ COGS it : Perubahan cost of goods of sold perusahaan i pada tahun t

TA it  1 : Total aktiva perusahaan i pada tahun t-1

Hasil regresi ini akan digunakan masing-masing koefisien ( α) model diatas untuk menentukan nondiscretionary current accrual (NDCA), yaitu:

NDCA it = α 1 ( 1/ TA it  1 )+ α 2 ( (∆ REV it - ∆REC it )/ TA it  1 )+ α 3 ( ∆ COGS it / TA it  1 ) Dimana:

NDCA it : Nondiscretionary current accrual perusahaan i pada tahun t ∆ REV it : Perubahan sales atau revenue perusahaan i pada tahun t ∆ COGS it : Perubahan cost of goods of sold perusahaan i pada tahun t TA it  1 : Total aktiva perusahaan i pada tahun t-1 ∆REC it : Perubahan piutang perusahaan i pada tahun t α 1 , α 2 , α 3 : Koefisien hasil regresi pada model sebelumnya

Model diatas menjelaskan bahwa nondiscretionary current accrual dikendalikan oleh pertumbuhan penjualan bukan dari kebijakan manajemen. Perubahan piutang yang dihubungkan dengan perubahan penjualan menjelaskan kemungkinan penjualan kredit sebagai alat perekayasaan. Perubahan cost of goods sold menjelaskan bahwa manajer menggunakan beban sebagai alat untuk mengatur laba. Berdasarkan hasil uji regresi didapatkan koefisien-koefisien , yaitu:

Tabel III.1 Hasil Uji Regresi

Constanta/TAt-1

0,5058 REV/TAt-1

0,5147 COGS/TAt-1

Sumber: Hasil Uji Regresi dengan Eviews 5 Maka dapat dibuat model nondiscretionary accrual sebagai berikut :

NDCA it = 2568,381 ( 1/ TA it  1 ) + 0,058279 ( (∆REV it - ∆REC it )/ TA it  1 )+

- 0,55241 ( ∆COGS it / TA it  1 )

Discretionary current accrual didapat dengan menselisihkan antara current accrual dengan hasil perhitungan nondiscretionaty current accrual, yaitu:

DCA it = (CAC it / TA it  1 ) - NDCA it

Dimana: DCA it : Discretionary current accrual perusahan i pada tahun t

CA it : Current asset perusahaan i pada tahun t NDCA it : Nondiscretionary current accrual perusahaan i pada tahun t TA it  1 : Total aktiva perusahaan i pada tahun t-1

2. Variabel Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat perubahan rasio ROA (return on asset). Maka terlebih dahulu dihitung nilai ROA masing-masing periode setelah issue, yaitu dengan rumus sebagai berikut:

NetIncome it ROA it = Totalasset it

Dimana: NetIncome it = Laba bersih perusahaan i pada tahun t

Totalasset it = Total aktiva perusahaan i pada tahun t

Setelah diketahui nilai ROA masing-masing periode maka diselisihkan antar periode sebagai berikut:

1. ΔROA 0 , 1 (selisih ROA tahun ke-1 setelah issue dengan ROA tahun ke-0).

2. ΔROA 1 , 2 (selisih ROA tahun ke-2 setelah issue dengan ROA tahun ke-1 setelah issue).

3. ΔROA 2 , 3 (selisih ROA tahun ke-3 setelah issue dengan ROA tahun ke-2 setelah issue).

ΔROA akan menunjukkan selisih positif atau selisih negatif dan selisih besar atau kecil sehingga dapat diketahui kinerja keuangan perusahaan baik atau buruk setelah issue . Perubahan yang kecil atau negatif menunjukkan kinerja keuangan perusahaan adalah buruk atau menurun.

Penggunaan rasio ROA sebagai variabel kinerja keuangan karena rasio ini berhubungan langsung dengan kebijakan manajemen laba yang digunakan perusahaan (Ching et al. 2002).