lxix keadaan AF tidak mengalami perubahan yang signifikan dikarenakan AF masih
sempat mengkonsumsi narkoba tersebut. Kemudian dipindahkanlah AF dari pondok pesantren Inaba menuju
pesantren parung dengan menggunakan metode tarekat qadariyah, hal ini bertentangan dalam dirinya tentang kebenaran ajaran Islam. Selama kurang lebih
1,5 tahun menjalani pengobatan dan belum memberikan perubahan, maka akhirnya AF dipulangkan kerumah, selama dirumah AF pun masih dapat
mengkonsumsi barang haram tersebut. Sampai akhirnya AF mengalami gangguan halusinasi, delusi, dan waham kebesaran yang menganggap AF sebagai malaikat
Jibril, Tomi Soeharto, Nyi Roro Kidul, gangguan berpikir, dan lain sebagainya. Melihat keadaan AF seperti itu akhirnya orang tua bertemu dengan Prof
Dadang dan menceritakan keadaan AF, atas saran dan masukan dari Prof Dadang, maka akhirnya AF menjalani pengobatan dengan menjalani program Transit
House di lembaga rehabilitasi yang bernama Madani Mental Health Care Jakarta
Timur.
B. Pelaksanaan Terapi Bagi Pasien Skizofrenia Di Madani Mental Health
Care Jakarta Timur
Pelaksanaan terapi yang diterapkan di Madani yakni dengan menggunakan beberapa terapi diantaranya terapi medik, psikososial, psikoreligi, dan terapi
pilihan lainnya. Adapun proses pelaksanaan terapi yang diberikan Madani, akan penulis uraikan sebagai berikut :
1. Terapi medik-psikiatrik
lxx Terapi medik psikiatrik adalah terapi terhadap pasien skizofrenia dengan
cara : 1. Detoksifikasi, yaitu terapi menghilangkan racun toksin dari tubuh. 2. Psikofarmaka yaitu pemberian obat yang diberikan dan tertuju pada gangguan
fungsi neurotransmitter 3. Psikoterapi yaitu terapi kejiwaan dengan memberikan semangat atau motivasi yang baik.
2. Terapi psikososial
Dalam pelaksanaan terapi psikososial Madani melakukan upaya-upaya penguatan tekad, niat dan kehendak yaitu dengan memberikan doronganmotivasi,
membangun rasa percaya diri. Lalu upaya komunikasi dengan teman, keluarga dan masyarakat dengan menyelenggarakan acara muhasabah diantara sesama
teman untuk saling sharing.
3. Terapi psikoreligius
Dalam pelaksanaan terapi psikoreligius, Madani melakukan pembinaan keagamaan, membuka cakrawala berpikir pasien dengan pemahaman-pemahaman
religius, mempolakan hidup dengan pola agamis, dan mengajak pasien untuk menjauhi hal-hal diluar norma agama.
4. Terapi pilihan
Terapi pilihan adalah upaya rehabilitasi yang dimaksudkan sebagai terapi pilihan dengan mengakomodasi keinginan pasien sendiri selain terapi-terapi yang
telah dicanangkan di Madani. Terapi ini terbagi pada dua cabang terapi yaitu terapi keterampilan dan terapi fisik. Terapi keterampilan dilakukan Madani
dengan menyediakan kursus-kursus seperti kursus komputer, kursus bahasa asing
lxxi InggrisArab, dan melukis handy craft. Sedangkan terapi fisik dilakukan
dengan olah fisik atau olahraga yang diinginkan pasien seperti fitness, renang, sepak bola, dan bilyard.
Selama proses terapi berlangsung, pasien yang terlibat dalam kegiatan ini adalah pasien skizofrenia yang telah menjalani proses terapi medik secara kontinu
dan memiliki perkembangan fisik yang membaik. Jumlah pasien yang menderita skizofrenia saat ini berjumlah 4 orang namun jika dilihat dari keaktifan pasien
dalam proses terapi sangat tergantung dari perkembangan fisik pasien, dengan demikian tidak dapat dipastikan pasien yang terlibat secara aktif dalam setiap
kegaiatan terapi akan berjumlah 4 orang. Selain itu waktu yang diberikan terapis dalam proses kegiatan terapi ini
hampir dilakukan setiap hari, dimulai dari terapi medis hingga terapi pilihan. Masing-masing dari terapi ini membutuhkan waktu yang sangat relatif, tergantung
dari keadaan pasien dan lainnya.
C. Analisis Pelaksanaan Terapi Bagi Pasien Skizofrenia Di Madani Mental