1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah merupakan hal yang tidak boleh dilupakan sepanjang perjalanan hidup manusia, karena keberadaan sejarah dapat membuat manusia
belajar untuk dapat hidup lebih baik. Sejarah yang pernah terjadi terkadang terulang kembali pada masa kini dengan atau tanpa disadari.
Salah satu sejarah Islam yang cukup menarik perhatian adalah sejarah Daulah Abbasiyah yaitu daulah atau kerajaan yang muncul setelah daulah
Umayyah. Tidak seperti daulah sebelumnya yang lebih mengutamakan kekuatan militer dalam pemerintahannya, pada daulah Abbasiyah
mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi hal yang sangat diperhatikan terutama pada masa
pemerintahan beberapa khalifah. Puncak kejayaan pemerintahan Bani Abbas berada pada masa Khalifah
Harun Al-Rasyid dan putranya al-Ma’mun, yang disebut “Masa Keemasan Islam” The Golden Age of Islam.
1
Walaupun sempat diwarnai perang saudara namun pemerintahan al- Ma’mun tidak kalah megah dan maju dengan kepemimpinan ayahnya Harun
ar-Rasyid. Bahkan beliau melanjutkan perkembangan Baitul Hikmah yang
1
Didin Saefuddin, Zaman Keemasan Islam, Rekonstruksi Sejarah Imperium Dinasti Abbasiyah, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002, h. 40
2
telah dibangun Harun ar-Rasyid menjadi pusat ilmu pengetahuan. Baitul Hikmah digunakan sebagai tempat diskusi dan musyawarah untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang hasilnya sangat bermanfaat untuk kerukunan masyarakat.
Selain itu, pada masa ini, gerakan penerjemahan sangat digalakkan. Dari gerakan penerjemahan inilah mulai banyak bermunculan hasil karya para
ilmuan yang karyanya diberi imbalan dengan gaji atau emas setara dengan berat karya mereka. Minat membaca masyarakat yang juga cukup tinggi turut
membuat perkembangan ilmu pengetahuan mencapai puncaknya. Paham Mu’tazilah yang juga sangat mempengaruhi pemikiran al-
Ma’mun membuat dia sangat menjunjung tinggi kegunaan akal sehingga memunculkan berbagai macam upaya dan penemuan baru untuk menunjang
perkembangan ilmu pengetahuan.
2
Perhatiannya yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuanlah yang kemudian memunculkan berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Para dermawan pada saat itu pun tak ragu untuk membelanjakan
hartanya untuk membantu para penuntut ilmu dan para ilmuan dalam melakukan perjalanan Rihlah Ilmiah demi untuk mendapatkan bahan yang
dapat menambah khazanah keilmuan mereka. Dapat dikatakan pada masa itu para penuntut ilmu dan para ilmuan
benar-benar berada dalam masa kejayaan ilmu pengetahuan. Dari kerja keras merekalah kemudian bermunculan berbagi macam karya yang tidak hanya
berguna tapi sangat membanggakan umat Islam. Dari latar belakang masalah di atas maka penulis menuangkan dalam
bentuk skripsi yang berjudul “KHALIFAH AL-MA’MUN DAN JASANYA DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ”.
2
Harun Nasution, Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran, Jakarta : Mizan, 1996, Cet Ke-IV, H. 128
3
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah