Latar Belakang Keluarga Al-Ma’mun 1. Latar Belakang Orang Tua Al-Ma’mun

11

BAB III BIOGRAFI AL-MA’MUN

A. Latar Belakang Keluarga Al-Ma’mun 1. Latar Belakang Orang Tua Al-Ma’mun

Al-Ma’mun adalah putera dari Harun al-Rashid yang merupakan putra dari al-Mahdi, ia dilahirkan di Ravy pada Februari 763 M. dia diberi pendidikan oleh Barmakiy yang berbakat, Yahya bin Khalid. Pada usia 23 tahun, dia menggantikan saudaranya Hadi sebagai Khalifah Abbasiyah pada September 786 M. Segera setelah diangkat, dia menunjuk Yahya Barmakiy sebagai Perdana Menteri dan selama 17 tahun kemudian, Yahya dan empat putranya, memimpin kerajaan dan memegang kekuasaan penuh atas kekhalifahan Abbasiyah. 1 Ibu Harun ar-Rasyid bernama Khaizuran, seorang bekas sahaya ummu al-Walad yang dijadikan permaisuri oleh al-Mahdi. Harun al- Rasyid berperawakan tinggi, berkulit putih, gemuk dan tampan. 2 Harun ar-Rasyid dikenal sebagai sosok yang sangat pemberani. ketika usianya baru dua puluh tahun dia telah melakukan penyerbuan dan penaklukan negeri Romawi pada masa pemerintahan ayahnya. Selain itu 1 M. Atiqul Haque, Seratus Pahlawan Muslim yang Mengubah Dunia, Yogyakarta : Diglossia, 2007, cet ke- I, h. 273 2 Departemen Agama RI, Ensiklopedi Islam Jakarta : IAIN, 1988, h. 316 12 dia juga dikenal sebagai sosok yang takwa dan takut kepada Allah dalam segala perkara. Dia melakukan ibadah haji sebanyak sembilan kali. 3 Khalifah Harun ar-Rasyid mempunyai 2 sifat yang sangat berlawanan, ketika marah Harun begitu garang dan menggeletar seluruh tubuh, dan kalau memberi nasihat, dia menangis tersedu sedan. Harun mendekati pelawak-pelawak penglipur lara yang karut dan juga pahlawan- pahlawan yang cakap dan gagah. Sehingga Harun ar-Rasyid diumpamakan sebagai angin ribut yang kencang dan kadang-kadang pula sebagai bayu yang bertiup sepoi-sepoi basah. Di sisi lain Harun ar-Rasyid lebih banyak menggunakan akal dari pada emosi. 4 Selain itu, Harun dikenal sebagai sosok khalifah yang selalu setia mendengarkan nasihat-nasihat dan sering kali menangis karena takut kepada Allah. Dia adalah salah seorang khalifah yang memiliki sifat-sifat utama. Dia seorang yang fasih dalam berbicara. Juga salah seorang ulama di antara mereka dan orang yang paling mulia dan terhormat. Di antara kerja mulia yang dia lakukan untuk ilmu pengetahuan adalah pendirian Baitul Hikmah, sebuah akademi yang menjadi mercusuar ilmu dan peradaban di dunia pada masa itu. Sebuah akademi yang darinya muncul obor bagi kebangkitan sains di Eropa setelah itu. 5 Harun ar-Rasyid menikah dengan Zubaidah binti Ja’far bin abu Ja’far Al-Manshur. Zubaidah adalah seorang wanita mulia yang memiliki wawasan yang luas dan perhatian yang besar terhadap para ulama, penyair dan dokter. Dia seorang yang cerdik, pintar, fasih dalam berbicara dan menguasai ilmu balaghah. Dia adalah sepupu Harun ar-Rasyid yang begitu disayanginya Zubaidah adalah ibu dari al-Amin. Kemudian Harun menikah lagi dengan Marajil seorang bekas hamba sahaya dari Persia yang meninggal tidak lama setelah melahirkan al-Ma’mun. 3 Ahmad Al-Uasairy, Sejarah Islam sejak Zaman Nabi Adam hingga abad XX, Jakarta : Akbarmedia, 2009, cet. Ke-VII, h. 227 4 Ibnul Atsir, Al-Kamil fit Tarikh,Beirut : Dar Sader, 1971, jilid 6 h. 72 5 Ahmad Al-Uasairy, Sejarah Islam sejak Zaman Nabi Adam hingga abad XX, h. 228 13 Harun meninggal pada tahun 193-H808 M. Dia memerintah selama 23 tahun karena terserang suatu penyakit di suatu tempat bernama Tus ketika akan menumpas pemberontakan yang dilancarkan oleh Rafi’ bin Laith di daerah Khurasan. 6

B. Kehidupan Al-Ma’mun 1. Masa kecil Al-Ma’mun