Dalam Peraturan Mahkamah Agung Perma No. 022003, pengertian mediasi disebutkan pada pasal 1 ayat 6 yaitu: Mediasi adalah penyelesaian
sengketa melalui proses perundingan para pihak dengan dibantu oleh mediator.
6
Menurut John W. Head, mediasi adalah suatu prosedur penengahan di mana seseorang bertindak sebagai kendaraan untuk berkomunikasi antar para
pihak, sehingga pandangan mereka yang berbeda atas sengketa tersebut dapat dipahami dan mungkin didamaikan, tetapi tanggung jawab utama tercapainya
suatu perdamaian tetap berada di tangan para pihak sendiri.
7
E. Kajian Pustaka
1. Judul : Peran Badan Arbitrase Syariah Nasional BASYARNAS Dalam
Penyelesaian Sengketa Di Bidang Asuransi Syariah 2006 Oleh : Maryudi UIN JAKARTA
Skripsi ini hanya menjelaskanmemaparkan tentang arbitrase khususnya BASYARNAS sebagai lembaga penyelesaian sengketa, serta
prosedur penyelesaian sengketa asuransi di BASYARNAS. 2.
Judul : Arbitrase Dalam Hukum Positif, Hukum Adat, dan Hukum Islam “Sebuah Analisa Perbandingan”
2006 Oleh : Mukhtar Sedayu Siregar UIN JAKARTA
6
Gatot Soemartono, Arbitrase dan Mediasi di Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006, h. 119
7
Ibid., h. 120
Skripsi ini hanya menjelaskan secara umum tentang arbitrase dan menganalisa sistem arbitrase dalam hukum positif, hukum adat, dan hukum
Islam. Penelitian tentang asuransi syariah sudah banyak dibahas, sedangkan
penelitian tentang arbitrase dan mediasi belum ada yang membahas. Untuk itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti dan membahas penelitian tentang
penyelesaian sengketa asuransi syariah. Adapun yang ingin penulis bahas dari judul tersebut, yaitu mengenai faktor-faktor yang dapat menimbulkan
sengketa asuransi syariah pada BASYARNAS dan BMAI, bagaimana penyelesaian sengketa asuransi syariah menurut BASYARNAS dan BMAI,
dan apa saja keunggulan BASYARNAS dan BMAI.
F. Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Badan Arbitrase Syariah Nasional BASYARNAS yang berlokasi di gedung ARVA lantai IV, Jl. Cikini raya No.60
Jakarta 10330. Dan Badan Mediasi Asuransi Indonesia BMAI yang berlokasi di gedung MENARA DUTA, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B.9 Jakarta Selatan.
G. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang
tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab dari suatu gejala tertentu.
8
Penelitian deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-sifat dari suatu keadaan dan sekedar memaparkan uraian data dan
informasi yang berdasarkan pada fakta yang diperoleh dari lapangan.
9
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini dilakukan dengan cara survey, tujuan dari menggunakan pendekatan survey adalah untuk mengukur gejala-gejala yang
ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada.
10
3. Jenis Data dan Sumber Data
a. Data Primer, merupakan data yang didapat dari sumber pertama kali baik
dari individu atau dari perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner, yaitu terdiri atas:
1. Gambaran umum perusahaan
2. Hasil wawancara
3. Observasi.
11
b. Data Sekunder, merupakan data yang telah ada yang diperoleh dari buku,
majalah, Koran dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi yang berhubungan dengan penelitian ini.
8
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h.22.
9
J. Supranto, Tehnik Riset Pemasaran dan Ramalan Penjualan, Jakarta, Rineka Cipta, 2000, h. 38.
10
Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung, Pustaka Setia, 2005, h.25.
11
Ibid ., h. 26
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini diperoleh melalui:
1. Penelitian perpustakaan Library Reseach, yaitu dengan jalan
mengumpulkan data dari buku-buku, majalah, dan artikel yang berhubungan dengan materi skripsi.
2. Penelitian lapangan Field Reseach, yaitu dengan observasi langsung ke
Badan Arbitrase Syariah Nasional BASYARNAS dan Badan Mediasi Asuransi Indonesia BMAI. Untuk mendapatkan data yang valid dan
akurat, dengan melalui tiga cara yaitu: a.
Observasi, dengan melihat dan mengamati secara langsung kegiatan yang ada di Badan Arbitrase Syariah Nasional BASYARNAS dan
Badan Mediasi Asuransi Indonesia BMAI. b.
Wawancara, yakni wawancara bebas yang dilakukan dalam bentuk Tanya jawab dengan pemimpin dan karyawan yang dapat dianggap
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini. c.
Dokumentasi, teknik ini digunakan untuk memperoleh data tertulis tentang penyelesaian sengketa asuransi pada Badan Arbitrase Syariah
Nasional BASYARNAS dan Badan Mediasi Asuransi Indonesia BMAI.
5. Teknik Analisis dan Interpretasi Data
Dalam menganalisis data, akan menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif, yakni suatu teknik analisis data di mana terlebih dahulu
dipaparkannya semua data yang telah diperoleh kemudian menganalisisnya dengan berpedoman pada sumber-sumber dalam bentuk kalimat-kalimat.
Adapun dalam teknik penulisan ini merujuk kepada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
H. Sistematika Penulisan