Jenis Modalitas pada Teks Naskah Kaba Minangkabau ANTSMJ

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan Penelitian

Setelah data terkumpul dan dianalisis, ditemukan jenis dan kedominanan serta tingkat keseringan kemunculan modalitas yang terdapat pada teks naskah kaba tersebut. Analisis modalitas pada teks naskah kaba ini dilakukan dengan cara menjaring modalitas yang terdapat dalam teks, baik modalitas murni pasti, mungkin,barangkali, selalu, biasa, akan, harus, kadang-kadang, wajib, diharapkan, ingin, boleh, ditetapkan, hendak, dll. maupun modalitas dalam bentuk metafora saya tahu, saya yakin, saya berniat, saya bersyukur, saya bermaksud, berharap, dll. Peneliti tidak membuat klasifikasi antara kedua jenis modalitas ini, melainkan menganalisisnya sebagai bentuk yang sama, karena perhatian utama adalah pada makna, yang digolongkan berdasarkan jenis modalitas dan nilai yang dikandungnya tinggi, menengah dan rendah.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Jenis Modalitas pada Teks Naskah Kaba Minangkabau ANTSMJ

Episode: KBNKB Ungkapan modalitas yang terdapat pada teks naskah tersebut yaitu pada Probabilitas Tinggi, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘putuih’putus, Universitas Sumatera Utara ‘jalai’jelas, ‘kolin’setuju, ‘hanyo’hanya. Pada Probabilitas Menengah, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘ka’ akan, ’memang’ memang, ’kamungkin’ mungkin, ’ka tetapi’ akan tetapi. Dan Pada Probabilitas Rendah, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘bak’seperti, ‘manaruah’merasa, dan ’bak raso’terasa seperti. Pada Keseringan Tinggi, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘tiok’setiap, ’salalu’selalu, ’kodok’sering, ’baganti - ganti’berkali-kali. Pada Keseringan Menengah, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘biaso’biasa. Pada Keseringan Rendah, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘adang-adang’kadang – kadang, ’kiro-kiro’kira – kira. Pada Keharusan Tinggi, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘disuruah’disuruh. Pada Keharusan Menengah, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘pintak’pinta, ‘arok’harap, ‘kok dapek’ kalau dapat. Dan Pada Keharusan Rendah, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘andaknyo’hendaknya, ‘buliah’boleh, dan ‘elok’ sebaiknya. Pada Kecenderungan Tinggi, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘dapek’dapat,’dijadian’ dijadikan, ’jonji’ janji. Pada Kecenderungan Menengah, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘kanomuah’mau, ‘ampiang’hampir. Dan Pada Kecenderungan Rendah, ungkapan modalitas yang digunakan adalah ‘niat’niat, ‘tampannyo’kelihatannya, dan ‘mukosuk’maksud. Universitas Sumatera Utara Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa jenis modalitas yang paling dominan digunakan adalah jenis modalitas Modalisasi yang menggunakan pengungkap atau realisasi modalitas sebesar 621 atau 69,24 dibanding jenis modalitas Modulasi sebesar 276 atau 30,76. Probabilitas Menengah 315 35,11 menempati posisi pertama. Probabilitas Rendah 248 27,66 menempati posisi kedua. Kecenderungan Menengah 112 12,49 menempati posisi ketiga. Kecenderungan Rendah 56 6,24 menempati posisi keempat. Kecenderungan Tinggi 53 5,9 menempati posisi kelima. Probabilitas Tinggi 36 4,02 menempati posisi keenam. Keharusan Menengah 21 2,34 menempati posisi ketujuh. Keharusan Rendah 20 2,22 menempati posisi kedelapan. Keharusan Tinggi 14 1,57 menempati posisi kesembilan. Keseringan Tinggi 13 1,45 menempati posisi kesepuluh. Keseringan Rendah 6 0,67 menempati posisi kesebelas. Dan Keseringan Menengah 3 0,33 menempati posisi terakhir pada Modalitas teks naskah Kaba “Anggun Nan Tungga Si Magek Jabang. Episode : Ke Balai Nan Kodo Baha”. Hal ini menunjukkan bahwa teks naskah Kaba ANTSMJ Episode :KBNKB merupakan suatu teks yang lebih mengutamakan pendapat atau pertimbangan pribadi pemakai bahasa terhadap proposisi yaitu informasi yang dinyatakan atau ditanyakan dibandingkan dengan pendapat atau pertimbangan pribadi terhadap proposal yaitu barang dan jasa yang ditawarkan atau diminta. Tabel diatas juga menunjukkan bahwa teks naskah tersebut menggunakan pengungkap atau realisasi modalitas ‘mungkin’ mungkin, yang merupakan bagian Universitas Sumatera Utara dari modalitas Modalization Probabilitas Menengah sebagai pengungkap atau realisasi modalitas yang paling dominan yaitu sebesar 315 atau 35,11 dibanding pengungkap modalitas lainnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat minang dalam mengungkapkan sesuatu hal tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, namun berada diantara keduanya yaitu ditengah.

4.2.3 Realisasi Modalitas Pada Teks Naskah Kaba ANTSMJ Episode: KBNKB